BAB 3 - Proses Hipnotis dalam Hipnoterapi
Apabila Anda datang ke kantor saya untuk mengikuti hipnoterapi,
maka Anda akan
melalui beberapa proses hipnotis
seperti di bawah ini.
1. INTERVIEW
Setiap proses hipnotis dan
hipnoterapi selalu dimulai dengan percakapan antara
hypnotist dan subyek. Tujuan dari
interview antara lain menjalin keakraban antara
terapis dan klien, memahami
masalah klien, menentukan tujuan terapi, dan menjelaskan
kepada klien tentang prosedur
terapi yang akan dilakukan. Pada saat interview, pasien
diharapkan tidak malu untuk
bertanya tentang apa saja yang mengganjal di hatinya agar
proses hipnotis atau hipnoterapi
dapat berlangsung lancar.
2. INDUKSI
Induksi adalah cara yang
digunakan oleh hypnotist/hypnotherapist untuk membimbing
klien menuju kondisi hipnotis.
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk induksi.
Seorang hypnotist/hypnotherapist
harus memahami tipe pikiran kliennya sehingga dia
bisa menggunakan teknik induksi
yang tepat. Seorang hypnotist/hypnotherapist tidak
berhak memaksakan hipnotis kepada
orang lain. Syarat utama agar seorang klien bisa
sembuh/berubah melalui hipnotis
yaitu klien harus punya keinginan untuk
sembuh/berubah dari dirinya
sendiri, bukan karena paksaan orang lain.
3. DEEPENING
Deepening merupakan kelanjutan
dari induksi. Teknik deepening digunakan untuk
memperdalam level hipnotis yang
dialami klien. Secara sederhana kita bisa membagi
level kondisi hipnotis menjadi
light trance, medium trance, deep trance atau
somnambulism. Level somnambulism
merupakan kondisi ideal untuk terapi. Oleh karena
itu, apabila setelah induksi
klien ternyata belum mencapai kondisi somnambulism,
hypnotist/hypnotherapist perlu
melakukan deepening untuk membimbing klien menuju
kondisi somnambulism.
4.TERAPI PIKIRAN
Setelah klien mencapai level kedalam hipnotis yang ideal, terapi
pikiran akan dimulai.
Bentuk terapinya bisa berupa pemberian sugesti yang sudah
dirancang sedemikian rupa
atau menggali akar masalah untuk
dinetralisir pengaruhnya. Banyak hypnotist pemula
yang kurang memahami bahwa dalam
melakukan hipnoterapi, ada teknik-teknik tertentu
yang harus dikuasai. Sering kali
ada hypnotist pemula yang karena sudah bisa melakukan
induksi dan bisa memberi sugesti
secara langsung (direct suggestion), maka dia merasa
sudah menguasai seluruh ilmu
hipnotis. Padahal teknik induksi dan direct suggestion
hanyalah bagian kecil dari
keseluruhan ilmu terapi hipnotis. Dalam beberapa kasus,
memberi sugesti secara langsung
(direct suggestion) memang sangat efektif dan bisa
membuat klien mengalami perubahan
drastis. Namun apabila masalah yang dihadapi
klien disebabkan oleh peristiwa
traumatik di masa lalu, maka diperlukan teknik terapi
khusus seperti Age Regression, Time Line Therapy, Hypnoanalysis,
Forgiveness Therapy,
Chair Therapy, atau teknik-teknik terapi lainnya.
5. TERMINASI
Inilah bagian yang saya suka.
Karena begitu klien membuka mata, saya sering melihat
senyum yang ceria dan mata
berbinar. Itulah mengapa saya selalu ketagihan melakukan
hipnoterapi. Membangunkan klien
dari hipnotis adalah hal yang paling mudah dan
menyenangkan, lebih mudah dari
membangunkan anak-anak di hari libur. Anda tidak
perlu takut kalau-kalau tidak
bisa bangun dari hipnotis. Sepanjang sejarah hipnotis,
tidak satupun orang yang tidak
bisa bangun dari kondisi hipnotis.
Proses hipnotis yang saya
jelaskan di atas adalah proses hipnotis formal pada umumnya
dilakukan dalam hipnoterapi. Perlu
Anda catat bahwa proses hipnotis dalam kehidupan
nyata tidak selalu sama seperti
di atas. Tentu saja akan terlalu teknik jika dijelaskan
disini. Cara-cara menghipnotis
yang cepat dan mudah akan diajarkan dalam pelatihan
hipnotis yang saya adakan. Anda bisa cek di www.masterhipnotis.com untuk informasi
pelatihan hipnotis.
BAB 4 - Prinsip Kerja Hipnotis
Banyak orang bertanya, bagaimana cara kerja hipnotis? Bagaimana bisa orang disuruh
melakukan ini itu tanpa
perlawanan? Berikut ini adalah penjelasannya.
Pikiran atau kesadaran kita itu
seperti bawang yang berlapis-lapis. Secara garis besar
manusia punya satu
pikiran/kesadaran yang terdiri dari dua bagian, yaitu pikiran sadar
dan bawah sadar. Pikiran Sadar
adalah proses mental yang bisa Anda kendalikan dengan
sengaja. Pikiran Bawah Sadar adalah proses mental yang berfungsi
secara otomatis
sehingga
Anda tidak menyadarinya dan sulit untuk dikendalikan secara sengaja.
Pikiran sadar mempunyai 4 fungsi utama,
yaitu: mengenali informasi yang masuk dari
pancar indra, membandingkan dengan memori
kita, menganalisa, dan kemudian
memutuskan respon spesifik terhadap informasi
tersebut. Sedangkan pikiran bawah
sadar berfungsi memproses kebiasaan,
perasaan, memori permanen, kepribadian,
intuisi, kreativitas, dan keyakinan.
Pengaruh pikiran bawah sadar terhadap diri
kita adalah 9 kali lebih kuat dibandingkan
pikiran
sadar. Itulah mengapa banyak orang yang sulit berubah meskipun secara sadar mereka
sangat ingin berubah. Apabila terjadi pertentangan keinginan antara pikiran
sadar
dan bawah sadar, maka pikiran bawah sadar selalu menjadi pemenangnya.
Apabila
kita ingin mengubah kebiasaan, kepribadian, keyakinan yang negatif,
mengendalikan emosi, maka yang harus diubah
adalah "program pikiran" yang ada di
pikiran bawah sadar. Misalnya, sebagian besar
perokok tahu bahwa merokok itu
merugikan. Bahkan tidak sedikit yang ingin
berhenti merokok. Namun mereka seolah
tidak bisa lepas dari kebiasaan merokok,
meskipun segala usaha telah dilakukan. Hal ini
terjadi karena pikiran bawah sadarnya selalu
menginginkan rokok. Tidak peduli sekuat
apapun pikiran sadar berusaha menolak rokok,
selama pikiran bawah sadarnya masih
suka (baca: terbiasa) merokok, maka berhenti
merokok adalah hal yang mustahil.
Garis putus-putus (pada gambar di atas)
meng-ilustrasi-kan Critical Factor. Critical
Factor adalah bagian dari pikiran yang selalu
menganalisis segala informasi yang masuk
dan menentukan tindakan rasional seseorang. Critical
Factor ini melindungi pikiran
bawah sadar dari ide, informasi, sugesti atau
bentuk pikiran lain yang bisa mengubah
program pikiran yang sudah tertanam di bawah
sadar.
Seorang anak kecil usia 0-3 tahun dalam
pikirannya belum terbentuk Critical Factor,
sehingga anak kecil menerima
perintah/informasi dari orang lain begitu saja tanpa
berpikir panjang. Anak kecil tidak menyaring
informasi/sugesti, apapun yang diterima
dari lingkungannya dianggap sebagai sesuatu
yang benar. Usia 0-3 tahun ini adalah fase
kritis dalam pertumbuhan anak. Jika kita
banyak memberikan perintah/informasi yang
positif, maka anak akan tumbuh menjadi anak
yang cerdas dan sukses, begitu
sebaliknya. Seiring bertambahnya usia,
Critical Factor akan membentuk dan semakin
menguat hingga dewasa.
Ketika kita sudah dewasa dan dalam kondisi
sadar seperti sekarang ini, Critical Factor
akan menghalangi afirmasi atau sugesti yang
ingin kita tanamkan ke pikiran bawah
sadar. Sugesti yang diucapkan dalam kondisi
sadar terhalang oleh Critical Factor,
sehingga efeknya sangat kecil atau bahkan
tidak ada sama sekali karena ditolak mentahmentah
oleh Critical Factor. Misalnya, seorang
perokok yang sudah 20 tahun merokok mengatakan pada dirinya "Saya mau
berhenti merokok sekarang", maka Critical
Factornya mengkritik dengan kata-kata yang
terdengar dalam hati "Walah kamu mana
bisa berhenti merokok, kamu sudah terlalu
lama merokok, apa kamu mampu
meninggalkan rokok?, omong kosong, kamu dulu
juga sudah pernah mau berhenti
merokok tapi nyatanya gagal." Hasilnya
kemauan untuk berhenti merokok itu menjadi
lemah dan kita tidak berdaya untuk berhenti
merokok.
Saat
saya melakukan hipnotis, yang terjadi adalah saya mem-by-pass Critical Factor
subjek (orang yang dihipnotis) dan langsung
berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar
subjek. Hasilnya saya bisa memprogram ulang
pikiran subyek seperti berbicara pada
anak usia 0-3 tahun. Hampir-hampir tidak ada
perlawanan dalam diri subyek selama
sugesti yang saya berikan tidak merugikan
subyek. By-pass di sini jangan disalah artikan
sebagai suatu bentuk manipulasi. Menembus
Critical Factor ini dilakukan dengan suatu
teknik induksi.
Induksi bisa dilakukan dengan cara membuat
pikiran sadar subjek dibuat sibuk, lengah,
bosan, bingung (tidak memahami) atau lelah
sehingga pintu gerbang menuju pikiran
bawah sadar, yaitu Critical Factor terbuka
atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Karena Critical Factor terbuka atau
pengawasannya lemah maka sugesti akan langsung
menjangkau pikiran bawah sadar.
Critical Factor menjadi tidak aktif ketika
seseorang dalam kondisi hipnotis. Maka dari
itu, semua sugesti - selama tidak
bertentangan dengan sistem kepercayaan dan nilainilai
dasar yang dianut seseorang - akan diterima
oleh pikiran bawah sadar sebagai
kebenaran, kemudian disimpan sebagai program
pikiran. Program pikiran yang sudah
ditanamkan melalui sugesti dalam kondisi
hipnotis, akan menjadi pemicu perubahan
yang permanen.
BAB 5 - Gelombang Otak dan Hipnotis
Jaringan otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang
berfluktuasi.
Gelombang listrik inilah disebut
brainwave atau gelombang otak. Dalam satu waktu, otak
manusia menghasilkan berbagai
gelombang otak secara bersamaan. Empat gelombang
otak yang diproduksi oleh otak
umumnya manusia yaitu beta, alpha, tetha, delta. Akan
tetapi selalu ada jenis gelombang
otak yang paling dominan, yang menandakan aktivitas
otak saat itu. Gelombang otak
menandakan aktifitas pikiran seseorang.
Gelombang otak diukur dengan alat
yang dinamakan Electro Encephalograph (EEG). EEG
ditemukan pada tahun 1929 oleh
psikiater Jerman, Hans Berger. Sampai saat ini, EEG
adalah alat yang sering
diandalkan para peneliti yang ingin mengetahui aktivitas pikiran
seseorang.
Beta, frekuensi 12 - 25
Hz.
Dominan pada saat kita dalam
kondisi terjaga, menjalani aktifitas sehari-hari yang
menuntut logika atau analisa
tinggi, misalnya mengerjakan soal matematika, berdebat,
olah raga, dan memikirkan hal-hal
yang rumit. Gelombang beta memungkinkan
seseorang memikirkan sampai 9
obyek secara bersamaan.
Alpha, frekuensi 8 - 12
Hz.
Dominan pada saat tubuh dan
pikiran rileks dan tetap waspada. Misalnya ketika kita
sedang membaca, menulis, berdoa
dan ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang
alpha berfungsi sebagai
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga
menandakan
bahwa seseorang dalam kondisi hipnotis yang ringan.
Theta, frekuensi 4 - 8 Hz
Dominan saat kita mengalami kondisi hipnotis
yang dalam, meditasi dalam, hampir
tertidur, atau tidur yang disertai mimpi.
Frekuensi ini menandakan aktivitas pikiran
bawah sadar.
Delta, frekuensi 0,1 - 4 Hz.
Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi.
Penemuan alat untuk mengukur gelombang otak
berpengaruh positif terhadap
perkembangan hipnotis. hipnotis yang semula
dianggap sebagai hal yang misterius,
menakutkan, dan dianggap fenomena
supranatural, sekarang sudah diterima secara
ilmiah sebagai kondisi alami manusia.
Telah dilakukan penelitian pada sejumlah
subjek dan diperoleh hasil bahwa subyek yang
sedang dalam kondisi hipnotis, gelombang
otaknya antara alpha dan theta. Dalam
kondisi terjaga, gelombang otak subyek
umumnya adalah beta. Begitu dilakukan induksi,
maka gelombang otak subyek secara cepat turun
ke alpha, dan setelah dilakukan teknik
deepening, otak subyek menunjukkan gelombang
theta. Diyakini oleh para ilmuwan
bahwa apabila otak memproduksi gelombang otak
theta yang dominan, maka sedang
terjadi aktifitas pikiran bawah sadar.
Sekarang anda sudah tahu bahwa seorang dalam
kondisi trance hipnotis gelombang
otaknya adalah antara alpha dan theta. Pertanyaannya,
apakah gelombang otak alpha
dan theta hanya terjadi pada kondisi trance hipnotis
saja?
Ternyata tidak. Secara alami anda memasuki
kondisi alpha dan theta setiap akan tidur
dan bangun tidur. Ketika anda sudah merasa
sangat rileks, tenang, dan hampir tertidur,
tapi anda masih menyadari keberadaan anda,
maka seperti itulah kondisi hipnotis.
Ketika anda terjaga dari tidur, dan masih
malas untuk beranjak dari tempat tidur karena
masih ingin melanjutkan tidur lagi, maka
seperti itulah kondisi hipnotis.
Bedanya ketika anda akan tidur yaitu anda
hanya mengalami kondisi alpha-theta dalam
beberapa menit saja, kemudian gelombang otak
anda turun ke delta (tanda bahwa tubuh dan pikiran anda beristirahat total). Sedangkan
dalam kondisi hipnotis, anda bisa
mengalami kondisi trance (gelombang otak
alpha-theta) dalam waktu yang lama.
Orang yang bermeditasi, berdoa dengan
khusyuk, terpana melihat sesuatu, terhanyut
membaca novel atau suatu cerita, melamun dan
semacamnya juga menghasilkan
gelombang otak alpha sampai theta.
Dengan mengetahui bahwa kondisi hipnotis
adalah kondisi yang alami bagi manusia,
maka tidak perlu ada ketakutan lagi bahwa
hipnotis itu berbahaya. Kecurigaan bahwa
ada unsur magis, sihir atau paranormal dalam
hipnotis sudah lenyap sejak diketahui
bahwa hipnotis itu
fenomena mental yang alami.
BAB 6 - Jenis Hipnotis
Menurut Manfaatnya
Banyak sekali manfaat hipnotis. Karena
terlalu banyak dan sangat bervariasi, tidak
seorangpun yang bisa secara pasti
menyebutkan apa saja manfaat yang bisa diperoleh
dari hipnotis. Hipnotis bisa
berperan hampir di semua bidang kehidupan yang melibatkan
pikiran manusia. Jenis-jenis
hipnotis berikut ini dibedakan berdasarkan bidang
aplikasinya yang paling populer
dalam dunia hipnotis.
HYPNOTHERAPY / CLINICAL
HYPNOSIS
Hypnotherapy atau Clinical
Hypnosis adalah aplikasi hipnotis dalam menyembuhkan
gangguan mental dan meringankan
gangguan fisik. hipnotis telah terbukti secara medis
bisa mengatasi berbagai macam
gangguan psikologis maupun fisik. Hipnotis tidak seperti
cara pengobatan lain yang
mengobati gejala (simptom) atau akibat yang muncul.
Hipnotis berurusan langsung
dengan penyebab suatu masalah. Dengan menghilangkan
penyebabnya maka secara otomatis
akibat yang ditimbulkan akan lenyap atau
tersembuhkan.
MEDICAL HYPNOSIS
Yaitu penggunaan hipnotis untuk
dunia medis, terutama oleh dokter ahli bedah dan
dokter gigi dalam menciptakan
efek anesthesia tanpa menggunakan obat bius. Teknik
hipnotis yang digunakan untuk
anestesi sudah digunakan oleh John Elliotson (1791 -
1868). Elliotson adalah dokter
yang pertama kali menggunakan mesmerisme (nama kuno
dari hypnotism) untuk melakukan
pembedahan tanpa rasa sakit. Pada masa Elliotson
hidup, belum ditemukan anestesi
(obat bius) sehingga sebagian dokter menggunakan
hipnotis.
COMEDY HYPNOSIS
Comedy Hypnosis adalah hipnotis
yang digunakan untuk hiburan semata. Comedy
Hypnosis juga sering disebut
sebagai Stage Hypnosis. Dinamakan stage hypnosis atau
hipnotis panggung karena pada
awalnya hipnotis untuk hiburan hanya diperankan di atas
panggung. Namun Comedy Hypnosis
sekarang tidak terbatas dalam panggung. Di jalan,
taman, mall,
kampus atau dimana saja Anda bisa mempraktekkan Comedy Hypnosis.
FORENSIC HYPNOSIS
Dalam penyelidikan kepolisian, hipnotis bisa
digunakan untuk menggali informasi dari
saksi. Suatu kejadian traumatis seperti dalam
kasus kejahatan yang menakutkan
cenderung membuat pikiran bawah sadar
menyembunyikan ingatan yang lengkap tentang
kejadian tersebut agar tidak bisa diingat
oleh pikiran sadar. Tujuan pikiran sadar
menyembunyikan informasi itu sesungguhnya
untuk kebaikan diri sendiri, karena apabila
ingatan itu muncul, maka trauma dan rasa
takut akan muncul tanpa sebab. Dengan
bantuan hipnotis, korban atau saksi bisa
mengingat kembali dengan jelas dalam kondisi
pikiran yang tenang.
METAPHYSICAL HYPNOSIS
Metaphysical Hypnosis adalah aplikasi
hipnotis dalam meneliti berbagai fenomena
metafisik
seperti Out of Body Travel, ESP, Clairvoyance, Clairaudience, Komunikasi
dengan
inner-self, meditasi, mengakses kekuatan superconscious dan
eksperimeneksperimen
metafisika lainnya.
No comments:
Post a Comment