9/21/2010

'Berbahagialah' Jika Anda Disebut Gila



Jangan dulu marah jika tiba-tiba Anda disebut gila. Antara gila dan jenius, ternyata tipis batasnya. Tidak percaya? Lihatlah temuan pusat kajian ilmiah yang berbasis di Stockholm, Swedia, Karolinska Institute. Laporan tentang hasil studi yang 'menyamakan' si jenius dan si gila ini antara lain ditayangkan oleh laman jurnal ilmiah The Local.

Dalam laporan ini dikemukakan bahwa dalam banyak hal, proses kerja otak orang jenius memiliki kesamaan dengan otak orang sakit jiwa atau penderita scizofrenia. "Kami sudah mempelajari otak manusia dan salah satu tipe reseptor yang bernama dopamine. Di sini terlihat sistem dopamine orang yang sangat kreatif, sama dengan dopamine penderita scizofrenia," kata Dr Fredrick Ullen, peneliti yang memimpin studi tersebut.

Penelitian ini, kata dia, menjadi bukti bahwa tidak ada batas yang jelas antara manusia jenius dan orang gila. Satu-satunya hal yang secara jelas membedakan di antara keduanya, kata dia, hanyalah kreativitas.

Sedangkan persamaan menonjol di antara otak orang gila dan orang jenius dalah keduanya sama-sama memiliki kemampuan yang rendah dalam memfilter informasi yang diterimanya. Kondisi tersebut, kata Ullen, membuka peluang yang sangat besar bagi munculnya pemikiran-pemikiran kreatif.

Banyaknya informasi yang masuk tanpa melalui penyaringan, dinilainya, berpotensi menciptakan logika-logika baru yang sulit dimunculkan oleh otak manusia pada umumnya. "Berpikir di luar kotak, bisa jadi terjadi karena kemampuan otak yang tidak utuh," imbuh Ullen seperti dikutip The Local. Jadi, jika Anda disebut gila, bisa jadi sebenarnya Anda manusia jenius lho...

Bolehkah Olahraga dengan Perut Kosong


Jangan mudah terjebak mitos tentang latihan pelangsingan tubuh. Jika ingin memiliki tubuh bugar, lakukan olahraga dengan baik tanpa mengabaikan aturan yang ada.
Perbanyak informasi agar tak menjadi korban kesalahpahaman manfaat kebugaran. Memahami mitos seputar kebugaran menjadi penting demi meraih manfaat maksimal dan kesehatan jangka panjang.
Salah satu yang sering menjadi perdebatan adalah, bolehkah berolahraga dalam kondisi perut kosong? Ahli kebugaran Nawaz Modi Singhania, mengatakan bahwa olahraga cukup menguras energi.
Itu artinya sangat tak disarankan melakukan olahraga tanpa makan terlebih dahulu. "Melakukan olahraga saat perut kosong akan mempercepat rasa lelah, bahkan sebelum tubuh membakar lemak," ujarnya.
Tapi, melakukan olahraga saat perut penuh juga tak dianjurkan. Yang terbaik adalah mengasup makanan sekitar satu jam sebelum memulai latihan. Pilih makanan sehat yang ringan, seperti buah-buahan atau biskuit.
Berikut beberapa mitos seputar kebugaran lainnya yang cukup populer, seperti dikutip dari laman Times of India.
Olahraga di pusat kebugaran lebih sehat
Alat kebugaran mahal bukan jaminan. Segala bentuk kegiatan yang menguras tenaga seperti bersepeda, menari, jogging, dan berenang, sama baiknya dengan olahraga di pusat kebugaran. Yang penting adalah komitmen untuk melakukannya secara rutin dan fokus pada kebutuhan.
Bisa langsing instan seperti iklan
Instruktur kebugaran yang menjanjikan penurunan berat badan dalam beberapa minggu bisa jadi benar. Namun, itu mustahil jika tak disertai dengan disiplin dari diri sendiri. Perlu kesabaran, disiplin diet atau pola makan, serta komitmen dengan jadwal olahraga rutin jika ingin mendapat tubuh ideal.
Banyak keringat makin sehat
Keringat hanya sebuah sarana melepaskan panas tubuh demi menjaga suhu tubuh dalam kondisi normal. Olahraga terlalu keras demi memperbanyak keringat justru bisa menyebabkan cedera. Yang penting adalah mengistirahatkan otot saat merasa lelah.

Ada Lho Tips Jadi Orang yang Beruntung, Mau Tengok?


Anda kurang beruntung, kalimat itu mungkin saja sering anda dengar. Lalu terbayang dipikiran anda, kalimat yang terlontar itu merupakan wujud simpati seseorang terhadap pihak yang sedang sial, gagal mendapatkan uang jutaan rupiah atau mungkin gagal mendapatkan sesuatu yang sebenarnya sudah digenggaman tangan namun naas terlepas dan menguap.

Selama berabad-abad keyakinan tentang keberuntungan telah ada. Bahkan kepercayaan tentang keberuntungan tetap hidup sampai sekarang.

Apa bedanya dahulu dengan sekarang? Masuknya agama sebagai pentunjuk hidup sebagian masyarakat telah mengubah makna keberuntungan yang identik dengan mitos, pagan atau takhayul menjadi lebih realistis dan logis. Ibarat hukum sebab akibat, siapa yang berbuat maka dialah yang menuai. Seseorang yang belum beruntung berarti dirinya harus lebih ekstra kerja keras atau lebih giat lagi berusaha.

Lantas bagaimana cara untuk membuka jalan keberuntungan anda? Pertama yang dilakukan, pahami bahwa hidup merupakan anugerah. Sebuah studi di AS mengungkap sebagian masyarakat merasa beruntung karena mereka memaksimakan potensi yang dimiliki, membuat target yang hendak dicapai dengan disertai harapan positif dan mengadopsi sifat kesabaran.

Cara yang kedua, sesorang yang beruntung merupakan sosok yang membuka pikiran untuk hal apapun. Sebagai contoh, sebuah riset pernah dilakukan untuk menguji seberapa beruntung seseorang dalam menebak jumlah foto yang terdapat dalam sebuah surat kabar.

Hasilnya, sosok yang tidak beruntung menghabiskan waktu 2 menit sedangkan sosok yang beruntung menghabiskan waktu 1 menit. Mengapa bisa demikian?

Pada sosok yang beruntung dia cukup mencari halaman dua yang memiliki keterangan jumlah foto yang ada. Sebaliknya, sosok yang beruntung harus melihat semua halaman. Kebanyakan orang yang tidak beruntung disebabkan mereka tidak memanfaatkan kesempatan lantaran terlalu sibuk dengan hal lain. Sebaliknya orang yang beruntung justru lebih peka.

Hal lain yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi sosok yang beruntung adalah ketika mereka membuat putusan yang penting, buatlah rute perjalanan yang tepat,  bertemu dan bertanya pada orang yang berkapasitas. Ini ibarat seseorang memiliki kebun apel. Pada awalnya mungkin anda tidak akan peduli dengan bagian mana yang anda akan petik. Lama kelamaan, anda mulai kesulitan. Jika sudah demikian, anda sebaiknya mencari bagian baru dari kebun. Dengan cara itu, peluang anda mendapatkan apel semakin besar.

Cara ketiga adalah bersyukur. Seseorang yang beruntung adalah sosok yang tidak pernah puas namun tetap bersyukur dengan hasil yang diperoleh. Sebagai contoh, seorang atlet yang beruntung tengah mengikuti olimpiade. Dikesempatan itu ia memperoleh medali perunggu. Dia tidak merasa puas namun begitu bahagia karena memperoleh medali perunggu.

Mengapa begitu? Pada kesempatan berikutnya atlet yang semula mendapat perunggu masih berpotensi mendapatkan medali emas. Sebaliknya, atlet yang kurang beruntung cenderung puas dengan medali perunggu yang diperoleh.

Contoh lainnya, ketika anda berada di bank. Tanpa diduga ada perampok yang masuk ke dalam bank. Perampok itu kemudian menembak lengan anda. Bagaimana sikap orang yang beruntung?

Sosok yang beruntung pada pristiwa itu mengatakan dirinya bersyukur hanya tertembak bagi lengan. Sementara sosok yang tidak beruntung akan mengatakan,"Hari yang burukm,". Dua contoh diatas bila dirujuk pada ilmu psikolog merupakan konsep berpikir faktual.

Bagaimana, tertarik menerapkan? Semoga anda termasuk orang yang beruntung.

Kunci untuk Hidup Sehat ala Rasulullah


Dr Briliantono M Soenarwo

"Pertanyaan pertama yang diajukan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak mengenai kenikmatan dunia adalah, 'Bukankah Aku telah memberimu badan yang sehat'?" (HR Tirmidzi).

Sehat adalah pilihan, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang menginginkan sakit. Sebisa mungkin, penyakit harus dihindari. Wajar saja bila pemerintah mencanangkan program imunisasi dini bagi balita. Tujuannya untuk mencegah kemungkinan seorang balita terkena suatu penyakit. Dan, sebagian dari kita berusaha menjaga kesehatan tubuh dan menghindari penyakit dengan berbagai cara; olahraga, menjaga pola makan dan istirahat, diet khusus, me-manage stres, mengonsumsi suplemen, atau memperbaiki pola hidup.

Orang-orang yang dengan sadar menjaga pola dan gaya hidup, aktivitas dan makanannya, agar tetap bisa tampil bugar dan prima, adalah mereka yang mengerti akan arti penting kesehatan. Bahkan, tidak jarang mereka rela mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak demi menjaga kesehatan. Sebab mereka yakin, bila sakit, ongkos yang harus dikeluarkan akan lebih mahal dibandingkan dengan menjaga kesehatan.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tubuhmu mempunyai hak atas dirimu." Itu artinya, tubuh kita juga harus mendapatkan perhatian. Kasihan, kalau menit demi menit dia dimanfaatkan, dieksploitasi, tapi tidak mendapatkan perhatian yang semestinya.

Ibarat mesin, tubuh juga memerlukan perawatan rutin dan kontinyu agar tidak cepat rusak. Termasuk dalam perawatan tubuh adalah tidak memberinya asupan makanan yang buruk dan berbahaya, semisal narkoba dan minuman beralkohol.

Kita baru merasakan betapa bahagianya hidup sehat ketika sedang sakit, atau ada sebagian anggota tubuh kita yang sakit. Berbagai rencana tiba-tiba muncul di benak kita apabila nanti kembali sehat. Kita akan rutin berolahraga, mengurangi makan makanan yang berlemak, berhenti merokok, mengurangi begadang, dan lain sebagainya. Tapi, ketika kita sudah sehat, semua rencana itu segera terabaikan.

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna dalam berbagai hal, termasuk dalam menjaga kesehatan. Itu terbukti dari jarangnya beliau sakit, sepanjang 63 tahun usia beliau. Beliau penah sakit karena dizalimi oleh kaum kafir, dilempari batu hingga pelipis beliau berdarah, atau terkena senjata musuh kala berperang dan diracun seorang wanita Yahudi. Kalaupun sakit, maka beliau akan segera berobat dengan dibekam (hijamah). Selebihnya, Rasulullah SAW hidup dalam keadaan sehat karena selalu menerapkan pola dan gaya hidup sehat, baik melalui aktivitas fisik yang seimbang, menjaga pola makan dan istirahat, serta terinteraksi sosial yang bermanfaat. Sebagai Muslim, sudah selayaknya kita meneladani Rasulullah dalam segala hal, termasuk menjaga kesehatan.

Ini Lho Potensi Obat Herbal di Indonesia




Di dunia terdapat 40 ribu spesies tanaman, dan sekitar 30 ribu spesies berada di Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 9.600 di antaranya terbukti memiliki khasiat sebagai obat. Bahkan, sekitar 400 spesies dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Data WHO tahun 2005 menyebutkan, sebanyak 75-80 persen penduduk dunia pernah menggunakan herbal. Di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), dr Hardhi Pranata, penggunaan herbal untuk pengobatan dan obat tradisional sudah dilakukan sejak lama. Ini diturunkan secara lisan dari satu generasi ke generasi dan juga tertulis pada daun lontar dan kepustakaan keraton.

Minat masyarakat dalam menggunakan herbal, Menurut Hardhi pada Herbal Expo 2010 beberapa waktu lalu, terus meningkat berdasarkan konsep back to nature (kembali ke alam). Ini dibuktikan dengan meningkatnya pasar obat alami Indonesia. Pada 2003 pasar obat herbal sekitar Rp 2,5 triliun, pada 2005 sebesar Rp 4 triliun, dan pada 2010 diperkirakan mencapai Rp 8 triliun.

Menurut Direktur Penilaian Obat Asli Indonesia BPOM, dr Sherley, kecenderungan penggunaan obat bahan alam (herbal) oleh masyarakat, baik untuk menjaga kesehatan maupun mengobati suatu penyakit, cenderung meningkat di negara berkembang maupun di negara maju. "Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku masyarakat dan pergeseran pola penyakit dari infeksi menjadi penyakit Degeneratif. Dan berbagai hasil penelitian mendukung penggunaan obat herbal," jelas Sherley.

Masih ragu

Namun, menurut Prof Sidik dari Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, tak sedikit pula masyarakat yang ragu menggunakan obat herbal. Ia mengungkapkan, keraguan itu disebabkan ketidakjelasan tentang herbal tersebut. Misalnya, herbal berbeda tetapi nama sama. Atau, herbal tersebut tumbuh pada kondisi iklim tanah dan cuaca yang tidak memiliki senyawa kimia identik atau efek terapi.

Yang juga diragukan adalah proses pengumpulan ekstrak, yakni tanaman segar dijemur di bawah matahari, pengolahan, dan penyimpanan yang menyebabkan potensi dan keamanan berbeda.
Atau, karena tidak ada standar khusus untuk peresepan obat herbal, serta sulit untuk memastikan dosis yang sesuai. Sebenarnya pemerintah telah mengatur pemanfaatan herbal medik dalam fasilitas kesehatan melalui beberapa peraturan pemerintah, keputusan menteri, maupun peraturan perundang-undangan sejak 1998 hingga kini.

Walaupun sudah ada regulasi jelas yang mengaturnya tetap saja penggunaan obat herbal oleh para dokter masih kurang optimal. Menurut Hardhi, ini karena terdapat beberapa kendala, misalnya sistem perundangan kesehatan, belum banyak informasi khasiat dan keamanan yang melalui uji klinis, belum ada kompetensi pada dokter, kurangnya perlindungan masyarakat terhadap efek plasebo iklan obat berbahan alam, belum terhimpunnya data mengenai obat bahan alam Indonesia berdasarkan pada evidence based, kurangnya koordinasi antarinstitusi dalam penelitian obat bahan alam Indonesia, serta belum ada organisasi profesi kedokteran yang khusus mendalami herbal Indonesia.

Potensi Kristanto Santosa dari Bussiness Innovation Center (BIC) menjelaskan, obat herbal merupakan bahan atau ramuan bahan yang dibuat dari biji-bijian, buah, umbi, akar, daun, batang atau bunga tanaman yang digunakan untuk mengobati dan mencegah penyakit. "Sebenarnya peluang bisnisnya besar. Sayangnya saat ini obat herbal digunakan di luar profesi kedokteran," lanjutnya.

Data WHO menyebutkan, sebanyak empat miliar orang penduduk dunia menggunakan herbal. Di Amerika bisnis herbal tumbuh 35 persen per tahun (1988 -1997). Hampir sepertiga orang Amerika mengonsumsi herbal. Di Eropa pasar herbal saat ini bernilai 7,4 miliar dolar. Dan, di Eropa herbal telah diklasifikasikan sebagai `obat.' Kristanto mengungkapkan Indonesia memiliki potensi `raksasa' herbal 400 ribu spesies. Sebanyak 90 ribu digunakan untuk pengobatan, dan 400 dimanfaatkan sebagai fitofarmaka.

CEO PT Mustika Ratu Tbk, Putri K Wardani menguatkan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber alam dengan kekayaan spesies tanaman Indonesia. Sebanyak 80 persen tanaman obat berkhasiat tumbuh di daratan Indonesia.

Masuk urutan nomor dua setelah Brasil, Indonesia memiliki 40 ribu spesies tanaman. Sebanyak 7.500 di antaranya adalah tanaman berkhasiat, 1.845 spesies telah Diinventarisasi, 940 spesies telah teridentifikasi, dan 283 spesies terdaftar di BPOM sebagai bahan jamu. "Bila digabung spesies darat dan laut, Indonesia nomor satu di dunia," jelas Putri.

Memajukan herbal Sherley mengungkapkan, di Indonesia saat ini sebagian besar obat tradisional lokal berupa jamu (empiris), obat herbal terstandar sebanyak 30 produk dan fitofarmaka lima produk. Menurutnya, agar produk obat bahan alam Indonesia dapat menjadi produk yang diandalkan dan diterima di semua kalangan, serta mampu bersaing secara global, maka mutunya harus ditingkatkan, keamanannya harus dibuktikan, serta Memanfaatan/khasiatnya harus diteliti dan dibuktikan secara ilmiah.

Pemerintah, Hardhi menjelaskan, sebenarnya sudah mempunyai memiliki strategi untuk meningkatkan penggunaan obat herbal melalui pendekatan A-B-G, A di sini maksudnya melibatkan academic, B maksudnya bussiness, dan G adalah turun tangan government (pemerintah) Sidik mengatakan untuk meningkatkan produksi maupun penggunaaan obat herbal, perlu adanya sinergi antara perguruan tinggi, industri dan pemerintah. Untuk memperoleh hasil penelitian berupa produk berorientasi paten dan pasar, perlu kerja sama lintas disiplin ilmu yang terdiri atas ahli antropolog, botani, budi daya, kimia, farmasi, farmakolog, klinisi, dan industri.