11/21/2010

Berapa Jumlah Miliarder di Indonesia?



Indonesia dinilai sebagai negara dengan jumlah populasi orang kaya dengan pertumbuhan sangat signifikan. Bahkan, kekayaan orang Indonesia tumbuh tercepat di dunia dalam satu dekade ini.

Setidaknya, itu terungkap dari laporan yang terhimpun dari dua riset bank investasi top internasional yang baru-baru ini dirilis. Satu bersumber dari Credit Suisse Research Institute dalam laporan "Credit Suisse Global Wealth Report 2010". Satu lagi dari Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini dalam laporan "Asia Pacific Wealth Report 2010".

Selain kekayaan secara rata-rata, kedua riset itu lebih menyoroti mereka yang masuk dalam kategori high net worth (HNW). Ini adalah istilah yang kerap mereka gunakan untuk menyebutkan seseorang yang memiliki harta atau kekayaan minimal US$1 juta atau Rp9 miliar.

Menurut Credit Suisse, di Indonesia jumlah pemilik kekayaan bersih di atas Rp9 miliar diperkirakan mencapai 60 ribu orang dewasa. Sebagian besar, lebih dari 80 persen kekayaan orang Indonesia tersebut diinvestasikan dalam instrumen non finansial, seperti properti baik bangunan dan tanah.

Bukan hanya untuk kelompok miliarder, secara keseluruhan, Credit Suisse mencatat rata-rata kekayaan orang Indonesia meningkat lima kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. "Ini adalah pertumbuhan spektakuler di dunia," kata Walter Berchtold, CEO Private Banking Credit Suisse dalam laporannya.

Di Indonesia, secara rata-rata, kekayaan bersih 150 juta warga dewasa rata-rata lebih dari US$2.300 pada tahun 2000. Sekarang, sudah melonjak menjadi US$12.000. Salah satu sumber kenaikan kekayaan warganya adalah dari kenaikan harga properti dalam satu dekade ini.

Sedangkan, menurut Merrill Lynch dan Capgemini jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang yang memiliki kekayaan bersih di atas Rp9 miliar dengan total harta US$80 miliar.

Merrill Lynch dan Capgemini juga menilai orang kaya Indonesia cenderung memilih investasi tradisional, seperti properti dan deposito. Alokasi dana untuk investasi di bursa saham hanya sekitar 19-20 persen.

"China, India, Indonesia dan Thailand akan menjadi mesin utama pertumbuhan populasi orang makmur di kawasan Asia Pasifik," ujar Bertrand Lavayssiere, Direktur Pelaksana Global Financial Services, Capgemini dalam laporannya.

10 Negara Super Kaya di Dunia



ekonomi suatu negara biasanya diukur melalui Produk Domestik Bruto (PDB). Menilik angka itu, Amerika Serikat masih menduduki posisi tertinggi sebagai negara kaya melampaui China dan Jepang, Agustus silam.

Namun, PDB tidak mampu menunjukkan kekayaan negara yang sesungguhnya karena bisa jadi uang itu hanya terkonsentrasi di sejumlah pengusaha, bukan pemerintah. Itulah mengapa nilai Pendapatan Nasional Bruto (PNB) menjadi penting untuk mengukur kekayaan suatu negara.

Berikut 10 negara dengan PNB tertinggi per kapita, berdasar data terbaru Bank Dunia, seperti dikutip dari laman Daily Finance:

1. Luxemburg PNB per kapita: $58,810
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 4,8%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,7%

Merupakan daratan kecil yang berbatasan dengan Prancis, Jerman, dan Belgia. Diapit sejumlah negara besar, negara ini tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis utama di Benua Eropa. Dalam tiga tahun ke depan, negara ini berencana menyediakan layanan bandwidth dengan kapasitas supertinggi untuk mendorong pengembangan ekonomi digital yang canggih.

2. NorwegiaPNB per kapita: $55,190
Tingkat buta huruf: 0%
Tingkat pengangguran: 1,7%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 6,7%

Merupakan negara superkaya yang mendapat keuntungan besar dari ekspor minyak bumi pada 1970-an. Pendapatan utama negara ini berasal dari sektor minyak dan gas, juga teknologi dan komunikasi. Saking kayanya, negara ini mampu mendanai berbagai program sosial dan pendidikan tanpa membebani pajak. Tak heran jika tak ada warga buta huruf di sana. 

3. Kuwait PNB per kapita: $53,390
Tingkat buta huruf: 6%
Tingkat pengangguran: 1,3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,8%

Negara kecil di Timur Tengah ini memiliki 9 persen dari cadangan minyak dunia. Tidak seperti negara penghasil minyak di sekitarnya, negara ini cukup stabil secara politik. Dibanding dengan negara Teluk lainnya, tingkat pendidikan di Kuwait cukup baik. Daya serap tenaga kerja mencapai lebih 98 persen, baik di bidang perminyakan atau ekspor semen dan bata.

4. Macau PNB per kapita: $52,410
Tingkat buta huruf: 7%
Tingkat pengangguran: 3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 2,2%

Daerah administrasi khusus di daratan China ini mendapat banyak pemasukan dari ekspor tekstil dan aneka produk manufaktur. Negara ini juga sangat terkenal sebagai salah satu destinasi perjudian dunia yang cukup masyur. Bahkan pada 2006, pendapatan dari sektor judi melebihi Las Vegas. Mayoritas warga memanfaatkannya sebagai ladang bisnis dengan membuka kasino, hotel, dan pembangunan resor untuk menarik wisatawan mancanegara.

5. Brunei PNB per kapita: $50,920
Tingkat buta huruf: 5%
Tingkat pengangguran: 3,7%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,7%

Seperti Norwegia dan Kuwait, sumber utama pendapatan pemerintah adalah dari industri minyak. Sebanyak 60 persen warganya bergantung hidup di sektor itu. Kemapanan finansial membuat pemerintah sanggup memberikan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi. Sekadar catatan, Sultan Brunei bahkan pernah menjadi orang terkaya di dunia. Namun belakangan, ada kekhawatiran, menipisnya cadangan minyak mentah akan menjatuhkan standar hidup negara itu.

6. Singapura PNB per kapita: $50,780
Tingkat buta huruf: 5%
Tingkat pengangguran: 3,95%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 2,2%

Singapura mempromosikan diri sebagai pelabuhan yang ramah bagi perdagangan internasional. Pemerintah setempat sangat ketat mengontrol perekonomian rakyat melalui kemajuan bidang industri elektronik dan farmasi. Selain mengedepankan kesejahteraan umum dan jasa publik, pemerintah sangat peduli terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya.

7. Amerika Serikat PNB per kapita: $46,760
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 9,6%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 5,6%

Jumlah penduduk dan kondisi geografis membuat negara adidaya ini tak muncul sebagai negara paling kaya di dunia. Bahkan angka pengangguran dua kali Luxemburg. Negara ini mengedepankan perekonomi kapitalis yang tak terlalu memprioritaskan program sosial. Namun, negara ini tak ragu menghabiskan anggaran besar untuk pendidikan. Meski tergolong maju, kesenjangan sosial-ekonomi di negara ini cukup kentara.

8. Hong Kong PNB per kapita: $44,090
Tingkat buta huruf: 3,4%
Tingkat pengangguran: 3,6%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,3%

Ekonomi negara ini sangat bergantung pada re-ekspor sejumlah produk. Hong Kong mendapat keuntungan dari transisi ekonomi eksportir industri ke pusat perbankan internasional. Pemerintah Hong Kong pro perdagangan bebas. Negara ini memprioritaskan anggarannya untuk kesejahteraan publik dan pendidikan warganya.

9. SwissPNB per kapita: $43,440
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 4%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 5,3%

Masyarakat Swiss mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintah yang sangat ramah bisnis. Ini membuat Swiss menjadi pusat investasi dan perbankan internasional. Kebijakan pajak yang sangat ringan juga membuat Swiss tumbuh bak surga bagi para pengusaha kaya dunia untuk menghamburkan uangnya. Sektor jasa makmur telah berkembang untuk memenuhi tuntutan kelompok tersebut. Negara ini juga mendapat keuntungan besar dari ekspor mesin industri dan bahan kimia.

10. BelandaPNB per kapita: $40,940
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 5,5%

Pemerintah Belanda memainkan peran aktif dalam mempertahankan standar hidup tinggi bagi warganya. Belanda adalah model kebijakan ekonomi sosial liberal dan laissez-faire. Belanda memiliki ekonomi pasar bebas, yang didukung kekuatan pasar penyulingan minyak bumi dan industri mesin listrik. Kebijakan sosial liberal juga mendatangkan keuntungan melalui sektor obat-obatan terlarang dan wisata seks.