10/02/2012

Capaian Pakar Kimia Muslim di Era Keemasan


Presiden AS Barack Obama dalam pidatonya di Universitas Kairo, Mesir, 4 Juni 2009 mengatakan, dunia berhutang besar kepada Islam. Peradaban Islam telah mengusung lentera ilmu selama berabad-abad, dan membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa.
Adalah inovasi dalam masyarakat Muslim yang mengembangkan urutan aljabar; kompas magnet dan alat navigasi; keahlian dalam menggunakan pena dan percetakan; dan pemahaman mengenai penularan penyakit serta pengobatannya.
”Budaya Islam telah memberikan kita gerbang-gerbang yang megah dan puncak-puncak menara yang menjunjung tinggi; puisi-puisi yang tak lekang oleh waktu dan musik yang dihargai; kaligrafi yang anggun dan tempat-tempat untuk melakukan kontemplasi secara damai,” paparnya.
Pengakuan jujur Obama yang disampaikan dalam lawatannya ke Timur Tengah itu mengingatkan kembali kepada kita, khususnya masyarakat Barat, bahwa keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mereka capai tak lepas dari capaian yang telah ditorehkan umat Islam sebelumnya. Peradaban Islam mencapai zaman keemasannya saat para ilmuwan dan cendekiawan Muslim banyak menghasilkan karya-karya monumental, menulis rumus, menemukan teori, dan menciptakan temuan-temuan baru. Termasuk di antaranya di bidang kimia.
Para ilmuwan Muslim telah mengubah teori-teori ilmu kimia menjadi industri yang penting bagi peradaban dunia. Mereka menghasilkan produk-produk dan temuan yang sangat dirasakan manfaatnya hingga kini. Sebut saja misalnya senyawa seperti asam sulfur, nitrat, nitrat silver, potasium, dan alkohol. 
Mereka juga menemukan teknik-teknik kristalisasi, destilasi, dan sublimasi. Dengan teknik-teknik tersebut peradaban Islam mampu melahirkan industri-industri penting bagi umat manusia. Industri farmasi, kesehatan, makanan/minuman, tekstil, perminyakan, dan bahkan industri militer.
Masa keemasan Islam, abad 7-14 M, telah banyak melahirkan ilmuwan yang karya-karyanya sangat monumental. Mereka antara lain Jabir Ibnu Hayyan, Al-Biruni, Ibnu Sina, Ar-Razi, dan Al-Majriti. Jabir Ibnu Hayyan yang hidup pada tahun 721 hingga 815 telah memperkenalkan eksperimen (percobaan) kimia. 'Bapak Kimia Modern' ini, melalui serangkaian eksperimen yang telah dilakukannya di laboratorium, mencoba mengelaborasi zat-zat dan senyawa kimia. Eksperimen-eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Jabir Ibnu Hayyan adalah penemu proses-proses kimia seperti destilasi, kristalisasi, dan sublimasi. 
Selain itu, 'Geber' --sebutan Barat untuk Jabir-- juga menciptakan alat-alat atau instrumen pengkristal, pemotong, pelebur, serta menyempurnakan proses dasar sublimasi, kristalisasi, penguapan, pencairan, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian. Alembic, yaitu alat penyulingan yang terdiri dari dua tabung yang terhubung, ditemukan pertama kali oleh Jabir Ibnu Hayyan pada abad ke-8. Alat Ini merupakan alat penyulingan pertama di dunia, yang digunakan untuk memurnikan zat-zat kimia. 
Jabir juga banyak menemukan zat-zat atau senyawa-senyawa penting dalam ilmu kimia seperti asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, dan asam klorida. Ia juga melakukan destilasi alkohol, membuat parfum, dan membuat kapur. Karena jasanya, teori oksidasi-reduksi dapat terungkap.
Sementara itu Abu Raihan Al-Biruni, ilmuwan Muslim yang hidup pada tahun 973 -1048 M, antara lain menciptakan Tabung Ukur, Botol Labu, dan Pycnometer. Tabung Ukur (Conical Measure) berfungsi untuk memudahkan penuangan cairan. Peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca berupa cangkir dan berbentuk kerucut dengan torehan di atasnya itu ditemukan pertama kali oleh Al-Biruni pada abad ke- 11.
Al-Biruni juga menciptakan Botol Labu (Laboratory Flask). Botol ini digunakan menampung cairan yang akan digunakan atau diuji di laboratorium. Botol yang terbuat dari kaca bening ini, juga digunakan untuk mengukur isi bahan kimia, mencampur, memanaskan, mendinginkan, menghancurkan, mengendapkan, dan mendidihkan (dalam penyulingan) zat-zat kimia. Selain itu, ia juga menemukan Pycnometer, yaitu alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur berat jenis atau volume cairan. 
Dalam Kitab Al-Saydalah, Al-Biruni menjelaskan secara rinci pengetahuan tentang obat-obatan. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya peran farmasi dan fungsinya dalam kehidupan manusia.
Sedangkan Ibnu Sina (980 M-1037 M), antara lain menciptakan Lingkar Pendingin (Refrigerated Coil) dan Termometer. Lingkar Pendingin merupakan alat yang berfungsi untuk memadatkan uap wangi. Dan Termometer merupakan alat untuk mengukur temperatur atau suhu. Dalam bukunya The Making of Humanity, Robert Briffault menjelaskan, Termometer ditemukan pertama kali oleh Ibnu Sina pada abad ke-11.
Muhammad Ibnu Zakariya Razi atau yang lebih dikenal dengan nama Ar Razi (lahir 866 M) antara lain membuat Alat Pengolah Obat-obatan, yaitu alat yang digunakan untuk mengolah obat-obatan, dan Alat untuk Melelehkan Bahan atau zat-zat kimia. Peralatan ini dijelaskan secara panjang lebar oleh Ar-Razi dalam Secretum Secretorumnya.
Ar-Razilah yang  mampu membangun dan mengembangkan laboratorium kimia modern. Pada saat itu, ia menggunakan lebih dari 20 peralatan laboratorium pada saat itu. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan eksperimen-eksperimen yang dilakukannya. Karena itulah para ilmuwan dunia menyebut Ar-Razi sebagai ilmuwan pelopor yang menciptakan laboratorium modern. “Kontribusi Ar-Razi dalam ilmu kimia sungguh luar biasa besar,” kata Erick John Holmyard (1990) dalam bukunya, Alchemy. Berkat Ar-Razi pula industri farmakologi muncul di dunia.
Ar-Razi mampu membuat klasifikasi zat alam yang sangat bermanfaat. Ia membagi zat yang ada di alam menjadi tiga, yakni zat keduniawian, tumbuhan, dan zat binatang. Soda serta oksida timah merupakan hasil kreasinya.
Sosok kimiawan Muslim lainnya yang tak kalah populer adalah Al-Majriti (950 M-1007 M). Ilmuwan Muslim di era keemasan Andalusia (Spanyol) ini berhasil menulis buku kimia bertajuk Rutbat Al-Hakim. Dalam bukunya ia menjelaskan rumus dan tata cara pemurnian logam mulia.
Al-Majriti juga tercatat sebagai ilmuwan pertama yang membuktikan prinsip-prinsip kekekalan masa -yang delapan abad berikutnya dikembangkan kimiawan Barat bernama Lavoisier.
Tidak cuma menemukan zat-zat dan senyawa-senyawa seperti asam nitrat, asam klorida, dan alkohol, para kimiawan Muslim seperti Jabir Ibnu Hayyan, Al-Razi, Al-Biruni, dan Ibnu Sina, juga memperkenalkan dasar-dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian.
Kontribusi dan capaian ilmuwan Muslim di era keemasan Kekhalifahan Islam ini memberikan pengaruh besar bagi pengembangan ilmu kimia di era modern sekarang ini. Sejarah dunia mencatat bahwa peradaban Islam di era kejayaannya telah melakukan revolusi dalam bidang kimia.
Tidak mengherankan jika Will Durant, ilmuwan Jerman abad ke-18, dalam buku Story of Civilization IV, The Age of Faith, menyebutkan kemajuan ilmu kimia modern saat ini hampir-hampir sepenuhnya diciptakan dan dikembangkan oleh peradaban Islam. “Dalam bidang kimia, peradaban Yunani hanya sebatas melahirkan hipotesis yang samar-samar. Sedangkan peradaban Islam telah memperkenalkan observasi yang tepat, eksperimen yang terkontrol, dan catatan atau dokumen yang begitu teliti,” papar Durant.
Begitulah, para kimiawan Muslim di era Kekhalifahan Islam telah melakukan revolusi luar biasa dalam ilmu kimia.
* Penulis adalah Alumni ESQ Eksekutif Angkatan 35

Jauh Sebelum Darwin, Al Jahiz Ciptakan Teori Struggle for Existence


Kalau kita pelajari sejarah peradaban Islam, ternyata tak hanya dalam ilmu kimia capaian para pakar Muslim di era keemasan itu. Ilmuwan Muslim di zaman kekhalifahan juga tercatat banyak menorehkan sejarah penemuan di bidang biologi. Temuan-temuan itu antara lain dipersembahkan oleh Al-Jahiz, Al-Qazwini, Al-Damiri, Abu Zakariya Yahya, Abdullah Ibn Ahmad Ibn Al-Baytar, Al-Mashudi, dan lain-lain.
Al-Jahiz dilahirkan di Basra (Irak) pada tahun 781 Masehi. Ia adalah pencetus pertama teori evolusi. Sayang namanya tidak disebutkan dalam buku-buku pelajaran biologi di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan mahasiswa lebih mengenal nama Charles Darwin, ilmuwan yang hidup seribu tahun sepeninggal Al-Jahiz. Darwin yang hidup pada masa 1809-1882 itu dikenal melalui bukunya bertajuk On the Origin of Species (1859).
Jika Darwin pernah menulis soal migrasi burung-burung di Kepulauan Galapagos, maka jauh sebelum itu Al-Jahiz juga pernah melakukannya. Al-Jahiz adalah ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Dia berpendapat, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik makhluk hidup. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia, misalnya, terjadi sebagai akibat dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Al-Jahiz (781 M - 869 M) merupakan ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori struggle for existence (berjuang untuk tetap hidup). Makhluk hidup, kata Al-Jahiz, agar bisa bertahan hidup harus berjuang. Berjuang untuk mengatasi pengaruh dampak lingkungan, persaingan memperoleh makanan, dan rasa aman.
Ilmuwan asal Irak itu menulis Kitab Al-Hayawan (buku tentang kehidupan binatang). Dalam kitab itu dia menulis tentang teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Untuk dapat bertahan hidup, makhluk hidup harus berjuang sebagaimana ia dahulu berjuang untuk bisa tetap hidup di tengah-tengah keluarga yang miskin.
Al-Jahiz memang dilahirkan dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga miskin. Ia harus membantu perekonomian keluarga yang morat-marit dengan berjualan ikan di pasar. Kendati sibuk membantu keluarga, namun Al-Jahiz tidak putus sekolah. Bahkan ia termasuk pelajar berprestasi dan rajin berdiskusi tentang sains. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari puisi, filsafat, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, Al Quran, Hadits, dan lain-lain. Pemilik nama lengkap Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri, ini bersekolah hingga usia 25 tahun.
Al-Jahiz juga dikenal sebagai seorang penulis. Ia banyak menulis artikel dan buku. Karirnya sebagai penulis ia awali dengan menulis artikel saat masih tinggal di Basra. Kegemarannya menulis ini terus berlanjut di Bagdad --pada tahun 816 M Al-Jahiz pindah ke Bagdad dan meninggal di kota itu pada tahun 869 dalam usia 93 tahun. Selama hidupnya ia telah menulis 200 buku. Bukunya antara lain: Kitab al-Bukhala, Kitab al-Bayan wa al-Tabyin, Kitab Moufakharat al Jawari wal Ghilman, dan Risalat Mufakharat al-Sudan 'ala al-Bidan.
Karya-karya Al-Jahiz banyak menginspirasi para ilmuwan lain seperti Al-Qazwini (ilmuwan Persia) dan Al-Damiri (Mesir). Bahkan karyanya juga diakui kalangan Barat. Pakar biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin, Jhon William Draper, misalnya mengatakan, ”Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam melebihi apa yang kami lakukan. Mereka meneliti berbagai hal tentang anorganik dan mineral.” Tak heran jika Al-Jahiz pun dikenal sebagai pakar biologi terbesar yang pernah lahir di dunia Islam.
Selain Al-Jahiz, peradaban Islam juga pernah melahirkan pakar biologi lain yang mengkaji tentang evolusi. Mereka antara lain Al-Mashudi dan Ibnu Maskawaih. Al-Mashudi dikenal telah meletakkan dasar-dasar teori evolusi dalam karyanya yang dikenal sebagai “Padang rumput emas”. Karya Al-Mashudi lainnya ada dalam Kitab Al-Tanbih wal Ishraq. Dalam kitab ini ia menjelaskan teori evolusi dari mineral ke tumbuhan, dari tumbuhan ke binatang, dan seterusnya.
Sedangkan Ibnu Maskawaih menulis teori evolusinya dalam kitab The Epistles of Ikhwan Al-Safa. Dalam kitab ini ia mengungkapkan tentang tingkatan perkembangan sebuah species. Mulai dari air, mineral, tanaman, hewan, dan seterusnya. Karya Ibnu Maskawaih ini sangat populer di dunia Barat. Bahkan  teori evolusinya telah banyak mempengaruhi penganut paham Darwin.
Pakar biologi Muslim lainnya adalah Al-Damiri. Ilmuwan yang wafat di Kairo, Mesir, tahun 1405 M itu banyak diinspirasi oleh Al-Jahiz yang dikenal sebagai ahli zoologi paling terkemuka di dunia Islam.
Al-Damiri menuliskan karyanya dalam Kitab Hayat al- Hayawan (Kehidupan Binatang). Ini adalah sebuah eksiklopedi tentang kehidupan binatang dan menjadi sumber informasi penting tentang binatang. Karya Al-Damiri merupakan karya yang sangat penting dalam kajian zoologi. Ensiklopedi sejarah binatang itu tercatat 700 tahun lebih awal dari yang ditulis ahli biologi Barat, Buffon. Namun nama Buffon lebih dikenal ketimbang Al-Damiri. Ini bukti peradaban Barat banyak menyembunyikan temuan-temuan ilmuwan Muslim.
Khazanah peradaban Islam di bidang biologi masih menyimpan beberapa nama ilmuwan lain. Mereka antara lain Abu Zakaria Yahya Ibn Muhammad Ibn Al-Awwan, Abdullah Ibn Ahmad Al-Baytar, dan Abul Abbas Al-Nabati.
Abu Zakaria Yahya adalah penulis Kitab Al-Filahah. Ilmuwan yang menulis di akhir abad ke-12 di Sevilla (Spanyol) itu adalah penulis ilmu-ilmu pertanian. Bukunya memuat 585 jenis tanaman dan teknik budidaya lebih dari 50 tanaman buah-buahan. Ia juga menulis penyakit-penyakit tanaman dan cara mengatasinya, serta jenis-jenis tanah, kesuburan, dan cara pemupukannya.
Masa keemasan Islam di Spanyol juga melahirkan Abdullah Ibn Ahmad Al-Baytar. Ia adalah ahli botani dan sekaligus pakar obat-obatan (farmasi) terkemuka di Spanyol saat itu. Ia menjelajahi wilayah Mediterania, dari Spanyol sampai Syiria, untuk mengumpulkan tanaman-tanaman yang bisa digunakan untuk pengobatan (herbal).
Al-Baytar menjelaskan lebih dari 1.400 obat-obatan herbal dan membandingkannya dengan temuan-temuan lebih dari 150 penulis Muslim sebelumnya. Ilmuwan yang meninggal di Damaskus, Syiria, ini menjadi herbalis terkemuka di dunia Islam.
Karya-karya Al-Baytar antara lain Al-Mughani-fi al- Adwiyah al-Mufradah (kitab tentang obat-obatan) dan Al-Jami fi al-Adwiyah al-Mufradah (kitab tentang obat-obatan dari binatang, buah-buahan dan mineral). Kitab ini juga memuat 200 tanaman yang saat itu belum dikenal orang.
Nama lainnya adalah Abul AbbĂ s Al-Nabati. Sebagaimana Al-Baytar, Al-Nabati juga seorang pengembara. Ia berkelana sepanjang pantai-pantai Afrika dari Spanyol sampai ke negeri-negeri Arab di Timur Tengah untuk mengumpulkan dan meneliti tanaman-tanaman herbal. Al-Nabati menemukan sejumlah tanaman langka di pantai Laut Merah. Nama Al-Nabati, dan juga pakar biologi Muslim lainnya tetap dikenang hingga sekarang karena sumbangsihnya yang sangat luar biasa bagi kehidupan manusia. Bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari, nama Nabati sangat akrab di telinga kita. Anda lebih senang mengonsumsi minyak nabati?

Kontribusi Ilmuwan Muslim di Bidang Matematika

Zaman keemasan (golden ages) peradaban Islam --abad ke-7 sampai 15-- tidak hanya melahirkan ulama-ulama atau generasi yang mumpuni di bidang keagamaan. Era itu juga banyak melahirkan para ilmuwan di berbagai bidang. Mereka banyak menemukan teori-teori baru dan membuat berbagai macam peralatan atau temuan-temuan yang kelak mempunyai arti penting dalam sejarah peradaban dunia. Termasuk di antaranya temuan-temuan di bidang matematika.
Para pakar matematika Muslim telah memberi kontribusi nyata dan menemukan berbagai macam teori di bidang matematika seperti yang kita kenal sekarang. Misalnya, mereka menemukan sistem bilangan desimal, sistem operasi dalam matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, eksponensial, dan penarikan akar. Tak cuma itu, mereka juga memperkenalkan angka-angka dan lambang bilangan, termasuk angka “nol” (zero).  Mereka antara lain juga menemukan bilangan phi (?), persamaan kuadrat, algoritma, fungsi sinus, cosinus, tangen, cotangen, dan lain-lain. Pakar matematika Muslim itu antara lain: Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Al-Karaji, Al-Battani, Al-Biruni, dan Umar Khayyam.
Salah satu ilmuwan Muslim yang memberikan sumbangan besar dalam pengembangan matematika adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Pakar matematika yang lebih dikenal dengan sebutan Al-Khawarizmi ini hidup pada tahun 780 hingga 850 Masehi. Di kalangan masyarakat Barat, Al-Khawarizmi lebih dikenal dengan nama Algorisme atau Algoritme. Ia telah banyak menemukan teori-teori dalam matematika.
Al-Khawarizmi juga populer dengan sebutan Bapak Aljabar. Aljabar diambil dari namanya. Teori-teori Aljabar ia tulis dalam kitabnya yang bertajuk “Hisab Al-Jabr wal Muqabalah” atau buku tentang penghitungan, restorasi dan pengurangan. Teori 'algoritme' dalam matematika modern diambil dari namanya, karena dialah yang pertama kali mengembangkannya.
Al-Khawarizmi mengaku menulis buku tentang aljabar untuk menyediakan kebutuhan praktis bagi orang-orang yang berurusan dengan harta peninggalan, warisan, pembagian, perkara hukum, dan perdagangan.
Selain Aljabar dan algoritma, karya Al-Khawarizmi lainnya misalnya persamaan kuadrat dan fungsi sinus.
Al-Khawarizmi diperkirakan lahir sekitar tahun 780 Masehi di Kota Kath, di sebuah lembah Khorzen. Kota Kath kini telah lenyap karena terkubur pasir.
Jejak-jejak Al-Khawarizmi antara lain ditemukan di Kampus Universitas Cambridge. Pada tahun 1857 di perpustakaan Universitas Cambridge ditemukan teks atau naskah aritmatika karya seorang Muslim dalam terjemahan bahasa Latin bertajuk 'Algoritimi de Numero Indorum'. Naskah ini diawali dengan kalimat, “Telah berkata Algoritimi. Marilah kita haturkan pujian kepada Tuhan, Pemimpin dan Pelindung kita.”
Naskah ini diyakini sebagai salinan dari naskah aritmatika Al-Khawarizmi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 oleh dua sarjana Inggris yaitu Gerard dari Cremona dan Roberts dari Chester. Hasil terjemahan ini digunakan oleh para ahli matematika di seluruh dunia sampai abad ke-16.
Al-Khawarizmi, penemu beberapa cabang dan konsep dasar dalam matematika ini, juga dikenal sebagai seorang astronom dan ahli geografi. Sebagai seorang astronom, dia dipanggil ke Bagdad oleh Khalifah Al-Makmun dan diangkat memimpin para pakar astronomi di istana.
Selain Al-Khawarizmi, matematikawan Islam yang lain adalah Al-Kindi (801-873). Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Yaqub Ibn Ishaq Al-Kindi. Ia dilahirkan sekitar tahun 801 di Kufa, Irak, saat ayahnya berkuasa di wilayah itu. Nama panggilan Al-Kindi menunjukkan keturunan dalam kerajaan  Kindah dari keturunan Yemenite.
Al-Kindi telah menulis sebelas kitab tentang bilangan dan analisis numerik. Itu antara lain kontribusinya di bidang aritmatika. Namun, Al-Kindi lebih dikenal sebagai seorang filsuf pertama di dunia Islam.
Irak juga melahirkan Abu Bakr Ibn Hussein atau yang lebih dikenal dengan nama Al-Karaji. Penulis kitab bertajuk Al-Kafi fi Al-Hisab (Pokok-pokok Aritmatika) ini lahir di Kharkh, sebuah daerah sub-urban di Bagdad. Dalam buku ini Al-Karaji menerangkan tentang seluk-beluk penghitungan.
Al-Karaji juga menulis kitab Al-Fakhri.Karyanya meliputi aritmatika, aljabar, dan geometri.
Zaman keemasan Islam juga melahirkan pakar-pakar di bidang trigonometri. Mereka antara lain adalah Al-Battani (850-929), Al-Biruni (973-1050), dan Umar Khayyam. Al-Battani atau Muhammad Ibn Jabir Ibn Sinan Abu Abdullah dikenal sebagai bapak trigonometri. Ia lahir di Battan, Mesopotamia, dan meninggal di Damaskus pada tahun 929. Al-Battani adalah tokoh bangsa Arab dan gubernur Syria. Dia merupakan astronom Muslim terbesar dan ahli matematika ternama.
Al-Battani melahirkan trigonometri untuk level lebih tinggi dan orang pertama yang menyusun tabel cotangen. Sedangkan Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern. Dia seorang filsuf, ahli geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika. Enam ratus tahun sebelum Galgeo, Al-Biruni telah membahas teori-teori perputaran (rotasi) bumi pada porosnya.
Al-Biruni juga memperkenalkan pengukuran-pengujuran geodesi dan menentukan keliling bumi dengan cara yeng lebih akurat. Dengan bantuan matematika, dia dapat menentukan arah kiblat dari berbagai macam tempat di dunia.
Selain itu, tokoh matematika lain yang tak kalah terkenal adalah Umar Khayyam. Kendati ia lebih dikenal sebagai seorang penyair, namun Umar Khayyam memiliki kontribusi besar dalam bidang matematika, terutama dalam bidang aljabar dan trigonometri. Ia merupakan matematikawan pertama yang menemukan metode umum penguraian akar-akar bilangan tingkat tinggi dalam aljabar, dan memperkenalkan solusi persamaan kubus.
Dalam bidang trigonometri, teori-teori dari fungsi; sinus, cosinus, dan tangen, telah dikembangkan oleh para ilmuwan Muslim pada abad ke-10. Para ilmuwan Muslim telah bekerja dengan teliti dalam pengembangantrigonometri bidang datar dan ruang. Mereka mengembangkan teori trigonometri berdasarkan pada teori Ptolemeus. Namun, karya mereka lebih diakui karena dua alasan: pertama, teori mereka memakai sinus sedangkanPtolemeus menggunakan tali atau penghubung dua titik di lingkaran (chord). Kedua, teori trigonometri para matematikawan Muslim itu menggunakan bentuk aljabar sebagai pengganti bentuk geometris.

Kontribusi Fisikawan Muslim untuk Peradaban Dunia

Di bidang eksakta, termasuk di bidang fisika, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi luar biasa untuk kehidupan umat manusia. Karya-karya mereka, khususnya fisikawan Muslim di zaman keemasan (golden ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan mewarnai karya para ilmuwan Barat. Sebut saja misalnya Al-Haitham. Karya fisikawan Muslim yang hidup pada tahun 965-1039 Masehi ini memberi inspirasi pada Roger Bacon, Johann Kepler, Leonardo da Vinci, dan lain-lain.
Berikut beberapa fisikawan Muslim yang berjasa dalam menyemarakkan peradaban dunia dengan karya-karyanya:
Al-Haitham
Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Hasan (atau al-Husain) Ibn Al-Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak). Namun namanya mulai masyhur di Mesir, saat pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Al-Hakim (996-1020). Fisikawan Muslim terbesar dan salah satu pakar optik terbesar sepanjang masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039.
Sepanjang hidupnya, Al-Haitham telah menulis sekitar 70 kitab. Salah satu kitabnya, Al-Manazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan tajuk Opticae Thesaurus. Dalam kitabnya Al-Haitham mengatakan, proses melihat adalah jatuhnya cahaya ke mata. Bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini orang sejak zaman Aristoteles.  Dalam kitab itu ia juga menjelaskan berbagai cara untuk membuat teropong dan kamera sederhana (kamera obscura).
Kitab tentang optika ini telah menginspirasi para ilmuwan Barat seperti Roger Bacon dan Johann Kepler. Tak heran jika Al-Hazen, demikian Barat menyebut nama Al-Haitham, mendapat gelar ”Bapak Optika Modern”.
Al-Haitham juga dinilai telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan metode penelitian. Ia telah memulai suatu tradisi metode ilmiah untuk menguji sebuah hipotesis, 600 tahun mendahului Rene Descartes yang dianggap Bapak Metode Ilmiah Eropa di zaman Rennaisance. Metode ilmiah Al-Haitham diawali dari pengamatan empiris, perumusan masalah, formulasi hipotesis, uji hipotesis dengan melakukan penelitian, analisis hasil penelitian, interpretasi data dan formulasi kesimpulan, serta diakhiri dengan publikasi.
Selain fisikawan, Al-Haitham juga dikenal sebagai astronom dan matematikawan. Ia telah menulis komentar tentang Aristoteles dan Galen.
Ibnu Bajjah
Namanya Abu-Bakr Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Al-Sayigh. Tapi ia biasa dipanggil Ibnu Bajjah yang berarti "anak emas". Ibnu Bajjah lahir di Saragoza, Spanyol, pada tahun 1082 dan wafat pada 1138 M. Ia mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan di zaman kekuasaan Dinasti Murabbitun. ''Avempace'' --sebutan Barat untuk Ibnu Bajjah--antara lain mengembangkan ilmu fisika, matematika, astronomi, musik, ilmu kedokteran, psikologi, sastra, dan filsafat.
Sebagaimana Al-Haitham, karya Ibnu Bajjah dalam bidang fisika banyak mempengaruhi fisikawan Barat abad pertengahan seperti Galileo Galilei. Ibnu Bajjah menjelaskan tentang hukum gerakan. Menurutnya, kecepatan sama dengan gaya gerak dikurangi resistensi materi. Prinsip-prinsip yang dikemukakannya ini menjadi dasar bagi pengembangan ilmu mekanika modern. Karena itu tidak mengherankan jika hukum kecepatan yang dikemukakan Galilei sangat mirip dengan yang dipaparkan Ibnu Bajjah. Karya-karya Ibnu Bajjah mengenai analisis gerakan juga sangat mempengaruhi pemikiran Thomas Aquinas.
Al-Farisi
Kamal al-Din Abu'l-Hasan Muhammad Al-Farisi lahir di Tabriz, Persia (sekarang Iran) pada tahun 1267 dan wafat pada  1319 M.  Al-Farisi terkenal dengan kontribusinya tentang optik. Dalam bidang optik, ia berhasil merevisi teori pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli fisika sebelumnya. Al-Farisi membedah dan merevisi teori pembiasan cahaya yang telah ditulis oleh Al-Haitham. Hasil revisi itu ia tulis dalam kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang Optik).
Menurut Al-Farisi, tidak semua teori optik yang dikemukakan Al-Haitham benar. Karena itulah ia berusaha memperbaiki kelemahan dan menyempurnakan teori Al-Haitham. Tak cuma itu, teori Al-Haitham soal pelangi juga ia perbaiki. Bahkan Al-Farisi mampu menggabungkan teori Al-Haitham ini dengan teori pelangi dari Ibnu Sina.
Al-Farisi mampu menjelaskan fenomena alam ini dengan menggunakan matematika. Inilah salah satu karya fenomenalnya.
Taqi al-Din
Selain dikenal sebagai pakar fisika, Taqi al-Din Muhammad ibnu Ma'ruf al-Shami al-Asadi (1526-1585 M) adalah pakar matematika, pakar botani, astronom, astrolog, dan ahli teknik. Taqi al-Din juga teolog, filsuf, ahli hewan, ahli obat-obatan, hakim, guru, dan imam masjid. Sebagai ahli teknik, ia misalnya membuat jam dinding dan jam tangan.
Taqi al-Din menulis sekitar 90 kitab. Salah satunya bertajuk Al-Turuq al-Samiyya fi al-Alat al-Ruhaniyya. Kitab yang ditulis pada 1551 ini menjelaskan kerja mesin dan turbin uap air. Karya ini mendahului penemuan Giovanni Branca (1629) tentang mesin uap air. Kitab-kitab lainnya antara lain menerangkan tentang optik, matematika, mekanika, astronomi, dan astrologi.
Al-Khazini
Abdurrahman al-Khazini hidup pada abad ke-12 M. Ia adalah ilmuwan yang menemukan berbagai teori penting dalam sains. Temuan ilmuwan kelahiran Bizantium ini antara lain: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; perbedaan daya, masa dan berat; jarak gravitasi; serta energi potensial gravitasi.
Sumbangan penting Al-Khazini dalam bidang fisika terangkum dalam kitab Mizan al-Hikmah yang ditulisnya pada tahun 1121. Dalam buku ini ia menjelaskan tentang teori keseimbangan hidrostatika.Teori ini telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. Tak mengherankan jika Robert E. Hall dalam tulisan bertajuk ''Al-Khazini'' yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII (1973) menyebutkan, ”Al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa.'' Sedangkan editor  Dictionary of Scientific Bibliography, Charles C. Jilispe, menjuluki Al-Khazini sebagai ''Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.”
Dalam bukunya, Al-Khazini menerangkan prinsip keseimbangan hidrostatika dengan tingkat ketelitian obyek sampai ukuran mikrogram (10?6 gr). Tingkat ketelitian seperti ini, menurut K. Ajram dalam The Miracle of Islamic Science, baru dapat tercapai pada abad ke-20 M.
Al-Khazini juga menjelaskan definisi ''berat''. Menurutnya, berat merupakan gaya yang inheren dalam benda-benda padat yang menyebabkan mereka bergerak dalam satu garis lurus terhadap pusat bumi (gravitasi) dan terhadap pusat benda itu sendiri.  Besaran gaya ini tergantung dari kerapatan benda.  
Ia juga menerangkan pengaruh suhu (temperatur) terhadap kerapatan benda. Hal ini ia lakukan sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi.
Sebagaimana para ilmuwan Muslim lainnya yang hidup di era keemasan Islam, Al-Khazini merupakan ilmuwan multidisiplin. Selain pakar fisika, ia juga ahli di bidang biologi, kimia, matematika, astronomi, dan filsafat.  
Al-Khazini, dan para ilmuwan Muslim lainnya, telah melahirkan ilmu gravitasi yang kemudian berkembang di Eropa. Al-Khazini juga telah berjasa meletakkan fondasi bagi pengembangan mekanika klasik di era Renaisans Eropa. Inilah salah satu bukti betapa para ilmuwan Muslim telah memberi kontribusi yang luar biasa bagi peradaban dunia.

Para Ilmuwan Kufah


Negeri 1001 malam, Irak, banyak menyimpan warisan peradaban Islam. Selain itu, kota-kota di Irak seperti Kufah, Baghdad, Basra, dan Najaf banyak melahirkan ulama dan ilmuwan ternama di dunia Islam. Kufah, misalnya, telah melahirkan ilmuwan kondang Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Abu Yusuf Ya'qub bin Ishak al-Kindi.
Kufah, 170 km selatan Baghdad, pernah menjadi pusat pemerintahan Islam. Ali bin Abi Thalib saat menjadi khalifah memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah al-Munawwarah ke Kufah. Bahkan Ali meninggal di kota ini akibat tikaman Ibnu Muljam. Ia dimakamkan di Najaf, 10 km dari Kufah.
Umat Islam berhasil menguasai Kufah pada tahun 637 saat Khalifah Umar bin Khattab berkuasa. Kufah berhasil dikuasai umat Islam setelah pasukan tentara Muslim yang dipimpin Sa'ad bin Abi Waqqas berhasil mengalahkan pasukan Romawi dan Bizantium dalam Perang Yarmuk yang terjadi pada tahun 636. Setahun kemudian, Irak berhasil dikuasai pasukan Muslim. Kota pertama yang dibangun tentara Muslim adalah Kufah.
Sa'ad bin Abi Waqqas, atas persetujuan Khalifah Umar bin Khattab, memindahkan pusat kekuasaan Islam di Persia ke Kufah pada awal tahun 638. Sa'ad akhirnya bermukim di kota itu. Ia membangun kota, gedung pemerintahan, dan masjid. Kufah yang semula hanyalah daerah padang pasir dan tempat penggembalaan ternak disulap menjadi kota modern dan kota pelajar. Ini karena banyak sahabat Rasulullah yang hijrah dan bermukim di Kufah. Selain Sa'ad, mereka antara lain Ali bin Abi Thalib, Abdullah Ibnu Mas'ud, Abu Musa, Ammar Ibnu Yasir, dan Salman al-Farisi.
Dalam perkembangannya kemudian, Kufah menjadi pusat peradaban Islam, pusat politik, dan pusat ilmu. Banyak ulama besar lahir di kota ini seperti Syuraih bin Amir, Asy-Sya'bi, Sa'id bin Jubair, an-Nakhai, dan Abu Hanifah bin Nu'man al-Kufi yang lebih dikenal dengan sebutan Imam Hanafi. Selain itu, Kufah juga melahirkan Abu Musa Jabir bin Hayyan (Geber) dan Abu Yusuf Ya'qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin Al-Asy'ats bin Qais al-Kindi.
Jabir bin Hayyan
Nama lengkapnya Abu Musa Jabir bin Hayyan. Orang Barat menyebutnya Geber. Jabir lahir dan wafat di Kufah. Ia hidup pada tahun 721 hingga 815. Jabir dikenal sebagai pakar kimia. Ia telah menulis buku-buku penting bagi pengembangan ilmu kimia. Di antaranya Kitab al-Kimya dan Kitab al-Sab'in. Kitab al-Kimya telah diterjemahkan oleh Robert dari Chester (Inggris) tahun 1144 dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Pakar Barat banyak menerjemahkan buku-buku karya Jabir seperti Book of The Kingdom, Book of the Balances, Book of Eastern Mercury, dan Sum of Perfection. Buku-buku ini menjadi rujukan bagi pengembangan ilmu kimia modern. Tak heran jika Jabir dianggap sebagai 'Bapak Kimia Modern'.
Jabir telah memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Melalui serangkaian eksperimen yang telah dilakukannya di laboratorium, ia mencoba mengelaborasi zat-zat dan senyawa-senyawa kimia.  Eksperimen-eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Ia mengatakan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. Karena itu Jabir bisa dianggap sebagai perintis ditemukannya hukum Perbandingan Tetap dalam ilmu kimia.
Jabir adalah penemu proses-proses kimia seperti destilasi, kristalisasi, dan sublimasi. Ia juga menciptakan alat-alat atau instrumen pengkristal, pemotong, pelebur, serta menyempurnakan proses dasar sublimasi, kristalisasi, penguapan, pencairan, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian. Alembic, yaitu alat penyulingan yang terdiri dari dua tabung yang terhubung, ditemukan pertama kali oleh Jabir pada abad ke-8. Alat Ini merupakan alat penyulingan pertama di dunia yang digunakan untuk memurnikan zat-zat kimia.
Jabir juga banyak menemukan zat-zat atau senyawa-senyawa penting dalam ilmu kimia seperti asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, dan asam klorida. Ia juga melakukan destilasi alkohol, membuat parfum, dan membuat kapur. Karena jasanya, teori oksidasi-reduksi dapat terungkap.
Al-Kindi
Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya'qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin Al-Asy'ats bin Qais al-Kindi. Namun ia lebih dikenal dengan nama al-Kindi. Al-Kindi dilahirkan di Kufah pada tahun 803, dan wafat tahun 873. Ia putra gubernur Kufah, Ibnu as-Sabah. Sang ayah menjadi gubernur pada era Khalifah al-Mahdi (775-785) dan Khalifah Harun ar-Rasyid (786- 809).
Al-Kindi menempuh pendidikannya di Kufah dan kemudian melanjutkan ke Baghdad. Dia menjadi penerjemah, ilmuwan, dan filsuf di era Khalifah al-Mamun dan Khalifah al-Mu'tassim. Al-Mu'tassim bahkan mempercayakan al-Kindi sebagai guru bagi putranya, Ahmad. Ia menjadi penerjemah khalifah karena menguasai tiga bahasa asing yaitu Yunani, Suryani, dan Arab.
Al-Kindi telah menulis buku tentang pengenalan aritmatika, delapan naskah tentang teori angka, dan dua buku tentang proporsi pengukuran dan waktu.
Dia merupakan orang pertama yang mengembangkan teori geometri bumi, mengembangkan teori astronomi, menghitung letak azimuth terhadap bola bumi, dan bagaimana menentukan level atau ketinggian dari bumi. Tak kurang ia telah menghasilkan 361 buku. Sebagian besar dari karyanya lebih dikenal dalam bahasa Latin ketimbang bahasa aslinya, Arab.
Selain dikenal sebagai pakar matematika eksperimental, al-Kindi juga dikenal sebagai fisikawan, filsuf, dan seniman. Ia bahkan dikenal sebagai ilmuwan Muslim pertama yang menulis buku tentang musik. Tak heran jika para ilmuwan menobatkan al-Kindi sabagai salah satu dari 12 pemikir terbesar yang pernah dilahirkan oleh peradaban Islam.

Al-Farabi, Sang Maestro Musik


Al-Farabi bernama lengkap Abu Nasr Muhammad ibn al-Farakh al-Farabi. Dia lahir pada tahun 870 di Farab, Turki bagian tengah.  Selain dikenal sebagai seorang filsuf, al-Farabi juga dikenal sebagai pakar musik. Dialah penemu not musik. Temuan ini ia tulis dalam kitab al-Musiq al-Kabir (Buku Besar tentang Musik). Buku yang membahas ilmu dasar musik ini telah menjadi rujukan penting bagi perkembangan musik klasik Barat.
Dalam karya fenomenal itu, al-Farabi menulis bahwa musik dapat menciptakan perasaan tenang dan nyaman. Musik, juga mampu mempengaruhi moral, mengendalikan emosi, mengembangkan spiritualitas, dan menyembuhkan penyakit seperti gangguan psikosomatik. Karena itu bagi al-Farabi, musik bisa menjadi alat terapi. Sebab, musik adalah sesuatu yang muncul dari tabiat manusia dalam menangkap suara indah yang ada di sekelilingnya.
Al-Farabi juga piawai memainkan sejumlah alat musik. Ketika memainkan alat musik, ia mampu membuat pendengarnya tertawa, bersedih, bahkan tertidur. Kemampuan ini pernah ia tunjukkan di depan penguasa Syria, Safy ad-Daulah, saat ia diundang ke istana untuk menyaksikan pertunjukkan musik yang dimainkan oleh para musisi istana. Di mata al-Farabi, para musisi istana itu telah melakukan kesalahan sehingga alunan musik kurang terdengar indah. Al-Farabi lalu meminta izin kepada amir  (penguasa) Syria untuk memainkan alat musik. Saat al-Farabi memainkannya, para hadirin tiba-tiba tertawa. Lalu al-Farabi segera mengubah komposisi musiknya sehingga membuat hadirin menangis. Ia kemudian mengubah komposisinya lagi sehingga membuat hadirin tertidur.
Perjalanan Hidup
Al-Farabi menghabiskan masa kanak-kanak dan pendidikan dasarnya di Farab. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Bukhara, dan menempuh pendidikan tinggi di Baghdad. Di Baghdad, awalnya al-Farabi mempelajari bahasa Arab dan Yunani. Ia belajar tata bahasa Arab dari ahli tata bahasa dan linguistik, Abu Bakr ibn Saraj. Ia kemudian tertarik mempelajari filsafat kuno, terutama filsafat Plato dan Aristoteles.
Al Farabi mempelajari filsafat Aristoteles dan logika di bawah bimbingan filsuf terkenal, Abu Bishr Matta ibn Yunus. Komponen filsafat Platonik dan Aristotelian, ia padukan dengan ajaran dari  al-Qur'an dan al-Hadits. Selain musik dan filsafat, al-Farabi juga mempelajari aritmatika, fisika, kimia, medis, dan astronomi.  
Al-Farabi berada di Baghdad lebih dari 40 tahun (901-942). Di kota ini ia belajar dan berkarya dalam bidang filsafat. Ia menerjemahkan karya-karya filsafat Yunani. Bahkan al-Farabi dikenal sebagai filsuf Islam pertama yang memperkenalkan filsafat Yunani kepada dunia Islam.  
Menurut filsuf Majid Fakhry, al-Farabi dikelompokkan sebagai neoplatonis karena mampu membuat sintesa pemikiran Plato dan Aristoteles. Menurut Majid, untuk memahami pemikiran kedua filsuf Yunani tersebut al-Farabi harus membaca karya-karya Plato dan Aristoteles berulang kali. Misalnya, al-Farabi membaca On the Soul 200 kali dan Physics 40 kali. Tak heran jika ia mampu mendemonstrasikan dasar persinggungan Aristoteles dan Plato dalam sejumlah hal, seperti tentang penciptaan dunia, kekekalan ruh, maupun siksa dan pahala di akhirat.
Al-Farabi tak hanya mampu memahami pemikiran Plato dan Arsitoteles. Tapi ia juga mampu menuangkan pemikiran filsafatnya ke dalam kitab Fushush al-Hikam dan kitab al-Ihsha` al-'Ulum.  Kitab Fushush al-Hikam menjadi karya monumentalnya yang hingga kini masih menjadi buku teks filsafat di berbagai institusi pendidikan. Sedangkan kitab al-Ihsha` al-'Ulum menjabarkan klasifikasi dan prinsip dasar sains secara unik dan cerdas. Karena itu tak heran jika pemikiran al-Farabi banyak mempengaruhi para pemikir sesudahnya seperti  Ibnu Sina yang terpengaruh pemikiran metafisik al-Farabi. Demikian juga dengan Abu Sulaiman as-Sijistani, Abu'l-Hasan Muhammad ibn Yusuf al-'Amiri, dan Abu Hayyan al-Tauhidi.
Al-Farabi juga menghasilkan karya terkenal Ara` Ahl al-Madinah al-Fadhilah (Model Kota Idaman). Dalam kitab ini, ia menulis negara ideal bagi Muslim adalah negara yang mampu menyediakan berbagai kebutuhan warganya. Selain membantu warga menjalankan ajaran agama dengan baik, pemimpin ideal bagi negara Muslim, menurut al-Farabi, adalah raja yang memiliki pengetahuan tentang filsafat. Dengan kata lain, seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan tinggi, menguasai sains, filsafat, dan ilmu agama.
Sebelum menetap di Baghdad, al-Farabi telah berkeliling ke berbagai daerah seperti Iran, Mesir, dan India. Setelah 40 tahun lebih berada di Baghdad, al-Farabi meninggalkan kota itu dan tinggal di Turkistan. Di sini ia menghasilkan karya terkenal at-Ta'lim ats-Tsani. Karena itulah ia mendapat julukan sebagai “mu'allim ats-tsani” dari Timur (guru kedua dari Timur). Al-Farabi kemudian menuju ke Syria, kemudian ke Mesir. Namun ia lalu kembali ke Syria dan bermukim di Allepo.
Al-Farabi meninggal dunia di Damaskus pada 970 M. Jasadnya dimakamkan di Bab as-Saghir, berdekatan dengan makam Mu'awiyah, pendiri dinasti Ummayyah.

Mengenal Hipnotis Modern [part 3]

BAB 7 - Salah Paham Tentang Hipnotis
Pada masa kebebasan informasi seperti sekarang ini, salah paham tentang hipnotis masih
banyak terjadi. Bukan hanya di Indonesia, persepsi bahwa hipnotis adalah kejahatan
plus sihir juga terjadi Amerika dan negara-negara lainnya.
Cobalah tanyakan kepada 10 orang awam di sekitar Anda, "Apa itu hipnotis?".
Kemungkinan besar mereka akan menjawab semacam ini: "Hipnotis adalah ilmu hitam
yang digunakan kejahatan dengan cara membuat korban tidak sadar dan menuruti
perintah orang yang menghipnotis".
Apakah definisi hipnotis di atas benar?
Mari kita melacak asal mula kesalahpahaman tentang hipnotis.
Tahun 1894, George du Maurier membuat novel yang bercerita tentang seorang tokoh
jahat bernama Svengali. Svengali punya kekuatan mistis yang bisa menguasai pikiran
orang lain. Novel ini sukses, dan kemudian dibuat film pada tahun 1933. Film ini pun
ditonton jutaan orang. Sejak saat itu, Svengali seolah-olah menjadi ikon hipnotis.
Masyarakat secara tidak sadar menjadi takut dengan hipnotis. Novel dan film Svengali
berhasil menciptakan kesalahpahaman besar terhadap hipnotis.
Svengali hanyalah yang pertama. Setelah Svengali, ada puluhan film lain yang
menimbulkan kesalahpahaman terhadap hipnotis. Di Indonesia sendiri ada beberapa
sinetron yang menimbulkan kesan bahwa hipnotis adalah kejahatan atau ilmu hitam.
Pencitraan dan penggunaan kata yang salah pada berita yang dimuat di surat kabar,
radio dan televisi juga sangat berpotensi memperbesar miskonsepsi dan ketakutan
masyarakat terhadap hipnotis. Sampai hari ini, masih sering ditulis di Koran bahwa ada
kejahatan menggunakan hipnotis. Cobalah Anda cari di Google dengan kata kunci
"korban hipnotis" atau "kejahatan hipnotis", maka Anda akan menemukan ratusan artikel
kasus kejahatan yang dikatakan menggunakan hipnotis. Padahal sebenarnya hipnotis
tidak bisa digunakan untuk kejahatan semacam itu.
Menurut pengamatan saya, sebagian praktek kejahatan yang diberitakan sebagai
kejahatan hipnotis sebenarnya adalah pembiusan atau penipuan belaka yang
memanfaatkan kelemahan korban. Mungkin ada baiknya apabila rekan-rekan di media
masa memahami apa itu hipnotis dan bedanya dengan penipuan supaya mereka bisa
menggunakan kata "hipnotis" secara bijaksana dan pada tempatnya.
Di bawah ini coba sebutkan beberapa miskonsepsi hipnotis, disertai dengan penjelasan
yang benar mengenai miskonsepsi tersebut.
Miskonsepsi: Hypnotist (orang yang menghipnotis) menggunakan kekuatan supranatural
tertentu yang bisa mempengaruhi atau mengendalikan pikiran orang lain.
FAKTA: Hipnotis adalah ilmu pengetahuan yang ilmiah walaupun terlihat misterius bagi
orang yang belum mengenalnya. Seorang ahli hipnotis tidak menggunakan kekuatan
supranatural, gaib, mistik, bantuan jin dan sebagainya. Hipnotis menggunakan kekuatan
sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik-teknik khusus. Satusatunya
kekuatan dalam hipnotis adalah kata-kata dan pemahaman bahasa. Anda hanya
bisa terhipnotis jika Anda memahami bahasa orang yang menghipnotis Anda. Misalnya
ada pakar hipnotis dari Amerika datang untuk menghipnotis orang Indonesia, maka yang
bisa terhipnotis hanya orang yang memahami Bahasa Inggris saja. Sugesti disampaikan
melalui kata-kata, dan kata-kata tersebut harus dipahami oleh orang yang dihipnotis.
Miskonsepsi: Hipnotis bisa digunakan untuk memaksa seseorang secara halus sehingga
mau melakukan sesuatu yang merugikan atau berbahaya.
FAKTA: Anda hanya bisa dihipnotis apabila Anda bersedia mengikuti instruksi atau
arahan ahli hipnotis sehingga Anda memasuki kondisi trance (pikiran bawah sadar
terbuka). Dalam kondisi hipnotis, Anda tidak akan kehilangan kendali atas pikiran Anda.
Kalau Anda tidak setuju atau tidak suka atau tidak mengerti maksud dari sugesti yang
diberikan, pikiran bawah sadar Anda akan menolaknya. Sugesti yang bertentangan
dengan keyakinan dan nilai dasar seseorang tidak akan berpengaruh sedikitpun. Misalnya
Anda diberi sugesti untuk membenci nabi yang Anda yakini benar, maka sugesti ini tidak
berpengaruh kepada Anda.
Miskonsepsi: "Saya tidak mau dihipnotis karena takut dibuat malu. Saya tidak mau
ditertawakan orang sebab melakukan kekonyolan ketika dihipnotis."
FAKTA: Hal tersebut hanya terjadi dalam stage hipnotis atau hipnotis untuk hiburan.
Dalam praktek hypnotherapy, Anda tidak akan diperintahkan untuk melakukan sesuatu
yang tidak Anda inginkan. Orang yang bersedia dihipnotis untuk melakukan hal-hal lucu
sebenarnya juga sudah mengizinkan dirinya untuk melakukan perilaku lucu tersebut.
Seorang stage hypnotist selalu meminta izin dari sukarelawan yang akan hipnotis. Tanpa
izin dan kesediaan orang yang bersangkutan, hipnotis tidak akan terjadi.
Miskonsepsi: Hipnotis berasal dari kekuatan supranatural.
FAKTA: Sejak abad 18, lembaga kedokteran Perancis yang dipimpin Benjamin Franklin
telah membuktikan dan menyatakan bahwa Hipnotis (saat itu disebut sebagai
Mesmerism) seperti yang dilakukan oleh Mesmer bukan karena adanya kekuatan gaib
atau supranatural. Yang berperan dalam hipnotis adalah sugesti dan imajinasi subyek
sendiri. Kondisi hipnotis adalah kondisi alami manusia yang dicapai dengan teknik induksi
untuk membuat pikiran sadar ber-istirahat. Hypnotist (orang yang bisa menghipnotis)
tidak perlu kekuatan supranatural agar bisa menghipnotis orang lain.
Miskonsepsi: Saya takut tidak bisa bangun dari kondisi hipnotis.
FAKTA: Hipnotis sangat aman untuk siapapun. Sepanjang sejarah hipnotis, tidak ada
orang tidak bisa bangun dari kondisi hipnotis. Kadang memang orang yang sedang dalam
trance hipnotis tidak bersedia dibangunkan karena dia menikmati kondisi hipnotis yang
sangat nyaman dan damai. Kalaupun subjek tidak mau dibangunkan, maka dia akan
bangun dengan sendirinya setelah puas merasakan pengalaman damai tersebut. Dalam
kondisi hipnotis, Anda bisa bangun seketika apabila Anda terancam bahaya.
Miskonsepsi: Saya ini orang hebat, tidak mungkin bisa dihipnotis..!
FAKTA: Ada anggapan bahwa orang yang bisa dihipnotis adalah orang yang lemah
pikirannya. Anggapan ini salah besar. Orang yang lemah pikirannya, kurang ilmu, kurang
pengalaman, dan IQ-nya rendah memang mudah ditipu, tetapi orang seperti ini malah
sulit dihipnotis. Orang dengan gangguan mental yang parah juga mustahil untuk
dihipnotis. Untuk memasuki kondisi hipnotis, seseorang perlu konsentrasi dan
menggunakan imajinasinya. Orang yang punya kemampuan konsentrasi tinggi lebih
mudah dalam memasuki kondisi hipnotis. Jadi jangan berbangga diri jika Anda merasa
tidak bisa dihipnotis. Perlu juga Anda ingat bahwa Anda hanya bisa dihipnotis jika Anda
menginginkan.
Miskonsepsi: Dari seluruh populasi manusia, Hanya 20% orang yang bisa dihipnotis
dengan cepat dan mudah, yaitu orang dengan sugestibilitas tinggi.
FAKTA: Pendapat ini sudah ketinggalan jaman. Dengan teknik hipnotis yang ada saat ini,
semua orang yang bersedia dihipnotis bisa dihipnotis dalam waktu singkat. Ada juga
kepercayaan bahwa orang yang kritis dan analitis sulit dihipnotis atau membutuhkan
waktu lama untuk memasuki kondisi hipnotis. Namun dengan teknik yang ada sekarang,
orang yang kritis dan analitis malah mudah dihipnotis dalam waktu sangat cepat.
Prinsipnya: semua orang bisa memasuki kondisi hipnotis dengan cepat asalkan bersedia
mengikuti instruksi orang yang menghipnotis.
Miskonsepsi: Seumur hidup, saya belum pernah mengalami hipnotis.
Hipnotis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diterimanya pemikiran atau
sugesti tertentu (tanpa melalui proses analisa terlebih dahulu). Apabila kita mengacu
pada pengertian di atas, maka kapanpun Anda menerima suatu informasi dan meyakini
informasi itu benar tanpa berpikir panjang, maka sebenarnya Anda sudah mengalami
hipnotis. Peristiwa seperti ini dinamakan waking hipnotis, atau hipnotis dalam kondisi
sadar.
Anda dihipnotis setiap hari oleh iklan, berita, film, sinetron dan sumber informasi lain di
sekitar Anda. Ketika Anda membaca novel atau menonton film, mengapa Anda
merasakan tegang, cemas, sedih, gelora cinta dan emosi lain padahal Anda tahu bahwa
yang Anda saksikan hanyalah cerita belaka? Ketika menonton film atau membaca novel,
sebenarnya Anda mengizinkan diri Anda untuk terpengaruh oleh film atau cerita novel.
Bayangkan betapa hambarnya jika Anda menonton film atau membaca novel tanpa ikut
merasakan ceritanya.
Iklan juga telah menghipnotis Anda untuk membeli produk yang diiklankan. Persepsi
Anda tentang suatu produk dan keputusan Anda untuk membeli ditentukan apakah iklan
itu "mengena" di pikiran Anda atau tidak. Film membentuk persepsi Anda tentang
seseorang. Para aktor dan aktris yang memerankan tokoh jahat dalam film sering dibenci
orang secara tidak sadar.
Miskonsepsi: Hipnotis adalah cara yang tepat agar seseorang mengatakan sesuatu
dengan jujur. Dalam kondisi hipnotis seseorang tidak bisa berbohong.
FAKTA: Dalam kondisi hipnotis, Anda tetap bisa berbohong. Bahkan Anda akan lebih
pandai berbohong, karena kemampuan Anda untuk imajinasi dan mengarang cerita
semakin hebat ketika dalam kondisi hipnotis. Oleh karena itu dalam aplikasi forensik,
hipnotis tidak digunakan untuk mendapatkan pengakuan pelaku kejahatan. Hipnotis
berperan mengungkap kejahatan jika diterapkan kepada saksi atau korban. Dalam kondisi hipnotis, saksi atau korban kejahatan bisa menceritakan dengan sangat rinci
tentang peristiwa yang dialaminya.
Miskonsepsi: Hipnotis adalah kondisi tidak sadar atau sama dengan tidur.
FAKTA: Hipnotis bukanlah tidur, bukan pula kondisi pingsan. Dalam kondisi hipnotis Anda
tetap bisa mendengar semua suara di sekitar. Kemampuan Anda untuk mendengar pun
jauh lebih sempurna dibanding dalam kondisi biasa, karena dalam kondisi hipnotis Anda
tidak hanya mendengar dengan panca indera, tapi juga dengan pikiran bawah sadar
Anda.
Miskonsepsi: Hipnotis menyebabkan lupa ingatan.
Hipnotis tidak menyebabkan lupa ingatan. Malah sebaliknya, dalam kondisi hipnotis
orang bisa belajar atau menghafal dengan sangat cepat. Kita juga bisa meningkatkan
kemampuan konsentrasi kita melalui hipnotis. Miskonsepsi tentang hipnotis bisa
menyebabkan lupa ingatan mungkin berasal dari tontonan stage hipnotis (hipnotis untuk
hiburan) dimana seseorang bisa melupakan nama sendiri atau lupa angka tiga. Namun
kelupaan ini hanya sementara. Setelah beberapa jam ingatan akan kembali seperti
semula.
Miskonsepsi: "Saya tidak mau dihipnotis, karena tidak mau dikendalikan orang lain."
Hipnotis tidak bisa digunakan untuk menguasai pikiran Anda. Dalam kondisi hipnotis,
pikiran bawah sadar Anda hanya akan menuruti sugesti yang tidak berbahaya dan tidak
bertentangan dengan keyakinan dan norma-norma yang Anda anut. Pikiran bawah sadar
mungkin akan menerima sugesti untuk lupa nama sendiri dan tidak bisa bergerak. Namun
apabila Anda disugesti atau diperintah untuk membenci orang yang Anda cintai atau
diperintahkan untuk lompat dari gedung, sugesti ini akan Anda tolak dengan sempurna.


BAB 8 - Hipnotis dan Kejahatan
“Apakah Hipnotis Bisa Digunakan Untuk Kejahatan?”
Saya sering ditanya oleh siswa ataupun klien saya, apakah hipnotis bisa digunakan untuk
kejahatan? Maka, jawaban singkat kami adalah "TIDAK". Kalau Anda ingin tahu mengapa
di Indonesia hipnotis masih identik dengan kejahatan, uraian berikut pantas Anda baca.
Para pakar hipnotis sepakat bahwa seseorang hanya bisa dihipnotis jika dia bersedia
mengikuti instruksi orang yang menghipnotisnya. Seorang ahli hipnotis juga tidak bisa
memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
Dalam kondisi hipnotis seseorang tidak bisa diperintah untuk melakukan sesuatu yang
merugikan dirinya sendiri. Misalnya ketika seseorang dalam kondisi hipnotis diperintah
menyerahkan harta benda atau membunuh ibu yang dicintainya, dia akan menolak
sugesti itu.
Kalau benar hipnotis tidak bisa digunakan untuk kejahatan, lalu apa yang terjadi pada
“korban hipnotis” yang sering diberitakan di media masa?
Artikel ini akan mengupas isu kejahatan hipnotis secara tuntas menurut sudut pandang
dan analisa saya terhadap berbagai kasus kejahatan hipnotis yang dilaporkan media
masa.
Saya berpendapat bahwa apa yang sering dilaporkan orang sebagai kejahatan hipnotis
seperti pada artikel berita di internet maupun media cetak, sebenarnya hanyalah
kejahatan biasa yang umumnya berupa:
· Penipuan dengan cara persuasi (kepintaran berbicara atau membujuk) sehingga
menimbulkan rasa kasihan atau rasa tamak dan memanfaatkan kebodohan
korban.
· Pembiusan dengan menggunakan obat tertentu yang dicampur dengan makanan,
minuman, atau asap rokok.
· Sebagian orang mengatakan adanya ilmu gendam, yaitu ilmu untuk memaksakan
kehendak dengan kekuatan mistik tertentu. Apakah benar-benar ada? Saya tidak
tahu, karena sampai sekarang saya belum pernah melihat bukti nyata mengenai
hal ini.
Saya menegaskan, bahwa aksi kejahatan tersebut secara formal tidak bisa disebut
hipnotis karena proses-nya tidak serupa dengan proses hipnotis yang sebenarnya.
Agar Anda lebih memahami apa maksud saya, berikut ini saya ulas beberapa berita
"Kejahatan Hipnotis" yang saya dapatkan dari beberapa website berita.


BAB 9 - Hipnoterapi Untuk Berbagai Masalah
Saya tidak bisa membatasi apa saja yang bisa dan tidak bisa dibantu dengan hipnoterapi.
Karena hipnoterapi adalah ilmu untuk mengeksplorasi pikiran, maka segala masalah yang
berkaitan dengan pikiran dan perasaan bisa dibantu dengan hipnoterapi.
Hipnoterapi bisa berperan dalam bidang kecantikan, kedokteran, kebidanan, kesehatan
tubuh dan pikiran, masalah psikologi, masalah anak dan remaja, pengembangan diri,
masalah seksual, bahkan untuk sekedar hiburan dan rekreasi mental.
Hasil pembelajaran saya selama ini membuat saya paham bahwa kunci perubahan ada di
Pikiran Bawah Sadar. Anda bisa mengubah diri Anda menjadi apapun yang Anda inginkan,
asalkan Anda bisa mengubah “program pikiran” yang tertanam di Pikiran Bawah Sadar
Anda. Saya belajar banyak metode terapi dan pengembangan diri, dan bagi saya tidak
ada teknik yang lebih universal daripada hipnoterapi.
Hipnoterapi tidak hanya untuk orang yang punya masalah, orang normal dan sehat pun
banyak yang mengikuti hipnoterapi untuk memaksimalkan kemampuannya dalam segala
bidang kehidupan. Sampai saat ini, saya telah menggunakan hipnoterapi untuk mengatasi
berbagai masalah seperti di bawah ini:
· Minder, kurang percaya diri.
· Menurunkan berat badan tanpa diet dan tanpa olah raga.
· Fobia atau rasa takut yang tidak wajar.
· Melahirkan normal tanpa rasa sakit, mengatasi rasa takut melahirkan.
· Menghilangkan gagap dan grogi ketika bicara.
· Stress, terlalu banyak beban pikiran.
· Depresi, tidak bahagia padahal punya segalanya.
· Bangkit dari kesedihan.
· Trauma, selalu terbayang pengalaman buruk.
· Merasa cemas tanpa alasan.
· Melupakan masa lalu / pengalaman buruk.
· Menghilangkan pikiran negatif.
· Berhenti merokok selamanya.
· Kecanduan belanja, perjudian, seks, alkohol, coklat, dsb.
· Menghilangkan berbagai kebiasaan buruk.
· Menghilangkan latah (bicara ngawur ketika kaget).
· Panic Attack, Tiba-tiba merasa ketakutan, cemas dan panik tanpa sebab.
· Suka menggigit kuku atau mencabuti bulu dan rambut sendiri.
· Perilaku obsessive compulsive.
· Berlebihan dalam kebersihan atau bersuci dari najis.
· Bolak-balik memeriksa kunci pintu rumah, mobil atau sesuatu yang perlu dikunci.
· Takut terkena penyakit, selalu terbayang penyakit atau kematian.
· Schizophrenia, apapun gejalanya.
· Sering pingsan, berteriak-teriak tanpa sadar, dan pergi tanpa arah.
· Amnesia, tidak tahu jati dirinya, tidak mengenal anggota keluarga.
· Sering melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak nyata.
· Kecemasan, tegang, grogi, atau tidak bisa konsentrasi saat ujian.
· Meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kreativitas.
· Meningkatkan kemampuan menghafal.
· Mampu fokus dalam belajar atau pekerjaan.
· Bisa khusyuk (merasakan kedamaian) dalam ibadah.
· Motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar atau kerja.
· Menghancurkan mental block, meningkatkan penghasilan.
· Selalu gagal walaupun sudah mencoba segala cara.
· Menghilangkan kebiasaan menunda-nunda.
· Meningkatkan kepercayaan diri dalam segala bidang.
· Meningkatkan kemampuan public speaking.
· Bisa mengendalikan diri dan mengontrol emosi.
· Membangun kepribadian seperti yang Anda inginkan.
· Menemukan barang hilang karena lupa atau terjatuh.
· Membongkar memori yang terlupakan.
· Mengobati Psikosomatis, yaitu penyakit fisik yang disebabkan oleh perasaan.
· Sakit maag karena sering banyak pikiran, kecemasan atau ketakutan.
· Sariawan (gusi dan bibir luka) yang sering kambuh atau sulit disembuhkan.
· Insomnia, sulit tidur, mimpi buruk, imajinasi menyeramkan.
· Menghilangkan sakit kepala dan migren yang sering kambuh.
· Kesulitan melupakan mantan kekasih.
· Takut jatuh cinta lagi karena takut disakiti.
· Kurang percaya diri dalam mendekati lawan jenis.
· Membangkitkan gairah cinta antar pasangan.
· Mengatasi rasa bosan dalam pernikahan.
· Menyembuhkan alergi dan asma untuk selamanya.
· Menambah nafsu makan tanpa obat, menambah berat badan.
· Mengatasi impotensi dan ejakulasi dini non-organis.
· Mengatasi frigiditas dan kesulitan orgasme.
· Menghilangkan nyeri menstruasi yang berlebihan.
· Lesbianism, perempuan menyukai perempuan.
· Dan masih banyak lagi.... Semua penyakit "aneh" yang berhubungan dengan
pikiran bisa disembuhkan dengan hipnoterapi.
Syarat Klien Hipnoterapi:
· Klien harus punya keinginan dari diri sendiri untuk sembuh/berubah. Jika Anda
punya teman/keluarga yang bermasalah tetapi dia menolak untuk mengikuti
terapi, maka kami tidak berhak membantunya.
· Klien bisa diajak komunikasi dengan lancar. Hipnoterapi tidak bisa diterapkan
kepada anak kecil yang belum bisa berbicara lancar atau orang dengan gangguan
mental parah sehingga tidak nyambung kalau diajak bicara.
· Jika klien adalah anak-anak yang sulit diajak komunikasi oleh orang baru,
misalnya oleh Pak Indra sebagai hypnotherapist, maka sebaiknya yang datang
adalah orang tuanya saja. Bapak Indra akan mengajarkan cara menyembuhkan
atau mengatasi masalah anak Anda sendiri di rumah.
Hipnoterapi Berbeda Dengan Stage Hypnosis
Meskipun sama-sama menggunakan hipnotis sebagai sarananya, hipnoterapi sangat
berbeda dengan stage hypnosis (hipnotis untuk pertunjukan atau permainan). Dalam
stage hypnosis subyek dihipnotis untuk diberi perintah lucu yang sifatnya sementara,
misalnya subyek diperintahkan tidak bisa bangun dari tempat duduk, lupa nama sendiri,
halusinasi, melihat sesuatu yang sesungguhnya tidak ada dan semacamnya.
Sedangkan dalam hipnoterapi, tujuan klien adalah menyelesaikan masalah atau
meningkatkan kemampuan diri, yang mana hasil dari hipnoterapi diharapkan bisa
bertahan untuk selamanya. Maka dari itu teknik yang digunakan pun berbeda. Dalam
hipnoterapi Anda tidak hanya duduk diam dan mendengarkan sugesti dari Pak Indra.
Ketika hipnoterapi berlangsung, pikiran Anda akan diajak berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah yang Anda hadapi. Hipnoterapi tidak sama dengan stage hypnosis
yang sifatnya main perintah saja dan ahli hipnotis terlihat sok berkuasa. Dalam
hipnoterapi, klien dan hypnotherapist bekerja sama untuk meraih tujuan.