12/24/2010

Evolusi


Professor Steve Jones,  seorang pakar genetika kenamaan dari University College, London baru-baru ini mengemukakan bahwa Evolusi Manusia sudah berhenti. Alasannya tenaga penggerak evolusi seperti seleksi alam dan mutasi genetika tidak berperan lagi dalam kehidupan manusia modern. Pernyataan ini bisa jadi menjadi peluru baru bagi kaum anti evolusi. Mereka menyindir jangan-jangan manusia memang tidak pernah berevolusi sejak pertama kali muncul di muka bumi.
Evolusi, apa itu evolusi? Apakah kita benar-benar memahaminya sehingga setiap orang merasa berkompeten untuk mendiskusikannya di luar ranah sains?  Juga kenapa evolusi melebar menjadi perdebatan sengit yang tidak kunjung usai?
Sayangnya tidak semua orang benar-benar memahami evolusi sebagai mestinya. Mereka menganggap evolusi hanyalah sekedar teori kaum ateis dan bukan fakta alam. Di lain pihak, banyak di antara kaum evolusionis yang mempertahankannya mati-matian seakan-akan evolusi adalah dogma dan falsafah hidup manusia.
Evolusi, teori atau fakta?
Sejauh menyangkut sains, evolusi adalah keduanya. Evolusi adalah teori karena memenuhi persyaratan sebagai teori. Teori adalah sekumpulan proposisi yang saling berkaitan dan didukung dengan baik, untuk menjelaskan suatu hal, bersifat bisa diuji secara empiris dan bisa memberikan prediksi. Tapi evolusi bukan hanyalah sekumpulan proposisi ilmiah, evolusi adalah fakta. Biarkan H. J. Muller menjelaskannya kepada kita sebagai berikut:
“Tidaklah terdapat batasan yang jelas antara spekulasi, hipotesis, teori, kaidah, dan fakta, yang ada hanyalah perbedaan pada skala derajat probabilitas pemikiran tersebut. Ketika kita mengatakan sesuatu adalah fakta, maka maksud kita hanyalah bahwa probabilitasnya adalah sangat tinggi: sangat tinggi sedemikian rupanya sampai-sampai kita tidak akan meragukannya dan menerimanya. Sekarang, dalam menggunakan istilah fakta ini, yang merupakan satu-satunya penggunaan yang benar, evolusi adalah sebuah fakta.”
Secara akal sehat, apakah kita pernah melihat terjadinya evolusi? Tidak, tidak seorang pun pernah mengamatinya di alam. Evolusi yang kita ketahui adalah perubahan suatu spesies sedikit demi sedikit sehingga suatu saat menjadi spesies yang baru. Tapi kita selalu melihat kucing melahirkan kucing dan bukannya tikus. Keturunan simpanse juga selalu berupa simpanse. Kita tidak pernah mendengar berita seekor kera bercucukan manusia. Tidak pernah sekalipun. Selama ribuan tahun bentuk-bentuk hewan masa kini tetap seperti yang digambarkan oleh manusia kuno pada lukisan di gua-guanya. Lantas darimana semua ide evolusi itu bermula?
Sebenarnya argumen di atas cukup menyesatkan. Sesuatu yang tidak bisa kita lihat bukan berarti sesuatu itu tidak terjadi. Evolusi memang tidak pernah terjadi pada tingkat individu. Secara genetis, individu semacam kucing tidak akan berevolusi menjadi binatang lain selama ia hidup. Tetapi populasi mengalaminya, tentu saja dalam jangka waktu yang sangat panjang sehingga tidak seorang manusia pun pernah mencatatnya. Dalam bukunya What Evolution Is, Ernst Mayr menjelaskan bahwa evolusi adalah: Genetic turnover of the individuals of every population from generation to generation. Karena itu unit terkecil evolusi adalah populasi.
Teori Evolusi didasarkan pada teramatinya fakta bahwa ada keanekaragaman dalam populasi. Begitu beragamnya sampai-sampai Darwin bertanya apakah spesimen-spesimen yang dikoleksinya waktu itu hanyalah berbeda pada tingkat variasi atau memang spesies yang berbeda.
Mari merenungkan fakta ini. Kita sudah tahu bahwa ada jutaan spesies yang telah kita kenal di muka bumi ini. Pertanyaannya adalah apakah semua spesies itu adalah spesies yang sama dengan jutaan tahun yang lalu. Maksudnya mereka tidak pernah berubah sama sekali? ARtinya jumlah spesies sekarang sama dengan jumlahnya saat bumi pertama kali didiami. Selalu konstan dari generasi ke generasi? Ehm, jujur rasio  kita tidak bisa menerimanya. Mereka pasti berubah! Dan kita yakin bahwa keanekargaman fenotip hayati saat ini merupakan dampak dari seleksi alam terhadap genotip populasi nenek moyang makhluk hidup.
Pernahkah kita melihat suatu makhluk hidup tercipta secara tiba-tiba di muka bumi? Tidak bukan? Penciptaan adalah sesuatu yang tidak masuk akal sehat. Segala sesuatu di muka bumi pastilah terjadi melalui suatu proses panjang. Tidak mungkin tiba-tiba tercipta. Manusia yang begitu rumit seperti kita tidaklah mungkin tercipta begitu saja. Manusia mengalami proses panjang sampai seperti sekarang ini. Evolusi adalah jawaban atas keingintahuan kita akan sejarah makhluk hidup.
Kalau ada yang masih tidak percaya bagaimana mungkin manusia dengan 100 triliun sel ini berasal dari nenek moyang satu sel, baiklah saya sebutkan satu fakta modern: manusia berkembang dari sel tunggal embrio.  Dan miniatur evolusi itu bernostalgia hanya dalam sembilan bulan saja dalam rahim ibu.
Anda melihat keanekaragaman spesies. Anda melihat adanya spesiasi dan usaha para biologiwan untuk mengklasifikasikannya dari mulai yang sederhana sampai ke mamamalia semacam manusia. Anda melihat susunan fosil yang bersesuaian dengan silsilah evolusi. Anda melihat adanya adaptasi pada makhluk hidup. Anda melihat asdanya homologi atau kesamaan pada berbagai spesies. Malahan  ada homologi yang universal pada setiap makhluk hidup yaitu asam nukleat. Secara jenius tapi sangat berani, Darwin menyatukan kesemua fakta itu pada satu penjelasan tunggal yaitu Evolusi, bahkan sebelum ia memahami genetika modern.
Apakah kita empunyai alternatif yang jauh lebih rasional dan logis ketimbang evolusi? Sampai sejauh ini, ilmuwan belum menemukan penjelasan yang masuk akal ketimbang evolusi. Ya, sains memang berkembang. Ada begitu banyak argumen evolusi yang belum valid, masih kekurangan data observasi, tapi penalaran yan rasional masih mengarah kepada evolusis. Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menerima evolusi sebagai teori tunggal.

12/16/2010

Empat Rahasia Tampil Sehat dan Awet Muda


Menjadi  tua adalah keniscayaan bagi semua orang. Tapi tetap sehat dan menawan, adalah sebuah pilihan.

Kadang-kadang, kesehatan dan penampilan hanya masalah pemilihan makanan sehari-hari yang kita konsumsi. Semua juga paham, sehat berawat dari makanan bukan? Ketika pola makan kita tidak teratur, diet tak seimbang, dan terlalu banyak mengonsumsi bahan-bahan tertentu yang kurang menguntungkan kesehatan, maka yang terjadi adalah gangguan jantung-hati-ginjal-tekanan darah datang lebih cepat.

Satu lagi, awet muda bukan soal meminum obat-obatan anti-penuaan dini yang kerap diiklankan menawarkan manfaat yang kalau ditelaah dengan seksama agak kurang masuk akal. .

Berikut adalah penguat kesehatan empat yang akan membantu Anda terlihat dan merasa luar biasa - di dalam dan dan di luar.

1. Resveratrol

Adalah sebuah polifenol alami yang ditemukan dalam biji batang dan kulit buah anggur anggur merah, dan tanaman lainnya. Penelitian menunjukkan resveratrol yang meningkatkan energi; menghambat perkembangan kanker (termasuk kanker payudara); dapat membantu mencegah penyakit jantung, dapat dikaitkan dengan mengurangi risiko imflamasi dan pembekuan darah, dan menurut penelitian Universitas Harvard, itu bahkan mungkin memperlambat proses penuaan. Resveratrol juga membantu melawan racun lingkungan untuk menjaga kulit lentur dan mengurangi keriput.

Juga diperoleh pada: selai kacang, anggur merah,  jus anggur merah, blueberry, cranberry

2. Asam lemak Omega-3

Adalah  jenuh asam lemak yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi dan tetap sehat. Omega-3 dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 30 persen, menenangkan peradangan; mengatur kolesterol, mengurangi gejala depresi, dan membantu menjaga kulit anda bersinar.

Sumber: ikan salmon, trout, biji rami, walnut, ikan tuna, ikan teri, sarden

3. Antioksidan


Adalah nutrisi (vitamin dan mineral yang ditemukan dalam makanan) serta enzim (protein dalam tubuh yang membantu dalam reaksi kimia) yang menguntungkan bagi tubuh.  Antioksidan membantu penuaan dan mengurangi kerentanan kita akan kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Antiooksidan  juga membantu mengurangi peradangan dan dapat menghentikan pembentukan pigmen yang menyebabkan "noda-noda" penuaan). Antioksidan juga membantu menjaga kulit tetap cerah dan kenyal.

Untuk makanan, diperoleh pada: bayam, stroberi, blackberry, blueberry, plum, kismis, kangkung, biji labu

4. CoQ10


Adalah ubiquinone, yang juga dikenal sebagai Coenzyme atau CoQ10, yaitu sejenis dengan antioksidan alami yang kuat yang diproduksi secara alami dalam tubuh. Ini ditemukan di membran sel dalam hati, ginjal, paru-paru, limpa, hati, kelenjar adrenal, dan pankreas. Coenzyme Q10 adalah penting untuk kesehatan kita, tapi sayangnya, dengan berkurangnya usia, jumlahnya juga turut berkurang.
Seperti semua antioksidan, CoQ10 dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko kanker Anda, dan juga dapat mengurangi timbulnya migrain hingga 50 persen. CoQ10 juga membuat kulit menjadi halus dan mengurangi tingkat keparahan keriput.

Dianjurkan makan: kenari, kedelai dan minyak biji-bijian, mackerel, tuna

Ranking Dunia FIFA, Peringkat Indonesia Naik


Thailand dan Singapura yang gagal ke semi-final mengalami penurunan peringkat.
Keberhasilan lolos ke semi-final Piala AFF 2010 memberikan pengaruh terhadap peringkat Indonesia di daftar ranking FIFA. Tim Merah Putih naik delapan tangga ke posisi 127.

Naiknya peringkat Indonesia ini tidak lepas dari lima kemenangan yang diraih timnas senior di laga internasional, tiga diantaranya di penyisihan Grup A dengan mengalahkan Malaysia, Laos dan Thailand.

Tambahan poin tertinggi didapat dari kemenangan 2-1 atas Thailand. Mengingat posisi Thailand yang berada di atas Indonesia, maka poinnya pun lebih besar dibandingkan empat laga lainnya. Dari kemenangan itu, Indonesia meraup 219,3 poin. Sementara dari empat laga lainnya, Indonesia mendapatkan 127,5 angka.

Berdasarkan hitungan ranking FIFA, secara keseluruhan Indonesia mendapat poin 211. Jumlah ini sudah cukup untuk mengatrol posisi Indonesia ke peringkat 127.

Selain Indonesia, tiga semi-finalis lainnya juga mengalami kenaikan peringkat. Vietnam naik dua tangga ke ranking 137, Malaysia dari posisi ke-150 kini di tempat ke-144. Filipina yang untuk pertama kalinya ke empat besar, menempati posisi 150, naik dua tangga dari sebelumnya.

Dua tim yang selama ini berada di atas Indonesia dalam daftar ranking FIFA, Thailand dan Singapura, mengalami penurunan cukup drastis setelah gagal ke semi-final. Thailand yang sebelumnya berada di posisi 114, turun ke peringkat 121. Sedangkan Singapura dari 138 ke 140.

Sementara itu, posisi puncak masih diduduki juara dunia Spanyol. Demikian pula posisi dua yang dihuni Belanda. Perubahan terjadi di posisi tiga dan empat. Brasil yang kalah dari Argentina dalam laga persahabatan harus turun satu tingkat ke posisi empat, dan tempatnya diambil Jerman.

Ranking Dunia FIFA

1. Spanyol
2. Belanda
3. Jerman
4. Brasil
5. Argentina
6. Inggris
7. Uruguay
8. Portugal
9. Mesir
10. Kroasia
.
.
.
121. Thailand
127. Indonesia
137. Vietnam
140. Singapura
144. Malaysia
149, Myanmar
150. Filipina
169. Laos

12/12/2010

Teknologi 4G


Kebutuhan data atau akses Internet semakin tinggi. Tak hanya di negara maju, di negara-negara berkembang pun demikian, bahkan kebutuhannya lebih besar karena berbanding sejajar dengan populasi penduduk yang tidak sedikit.

Teknologi 4G, atau 4th-generation technology, mengacu pada pengembangan teknologi telepon selular. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Biasanya teknologi ini disebut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dengan istilah "3G and beyond".

Lalu, apa kelebihan 4G? Sistem 4G dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai pada pengguna kapan saja dan di mana saja, dengan rata-rata kecepatan data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.

Terdapat beberapa pendapat tentang 4G, di antaranya 4G akan menjadi sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai ketika teknologi kabel dan nirkabel dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mbps dan 1Gbps.

Nantinya, setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IPv6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi Internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).

Anda pernah mendengar istilah Worldwide Interoperability for Microwave Access atau 'WiMAX'? Ya, itu adalah salah satu contoh teknologi 4G. Dikutip dari Wikipedia.org, teknologi 4G WiMAX sendiri bisa dibagi tiga bagian generasi, yaitu:
- WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps
- WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
- WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tertinggi sementara ini hingga kecepatan 1Gbps.

Di Indonesia, teknologi ini sudah coba diimplementasikan pada bulan Juni silam oleh operator Firstmedia dengan merek dagang Sitra WiMAX. Kabarnya, First Media menginvestasikan kocek sebesar 350 juta dollar AS untuk mengembangkan layanan Internet nirkabel berkecepatan tinggi berbasis teknologi Wimax hingga 10 tahun ke depan.

Sebagaimana diketahui, Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat, yakni Jakarta dan sekitarnya, sekaligus memiliki hak izin BWA termahal, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.

Sitra WiMAX beroperasi pada spektrum pita frekuensi 2.3 GHz dengan jangkauan lebih luas dan kemampuan transmisi lebih cepat yakni mencapai 75 Mbps. Layanannya dalam beberapa waktu ke depan akan digelar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Banten.

Sitra sendiri memenangkan tender Wimax untuk zona Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Jabodetabek, dan Provinsi Banten. Sitra Wimax sendiri sudah lolos uji laik operasi (ULO) oleh Ditjen Postel pada pertengahan Juni 2010.

Di samping WiMAX, ada teknologi LTE (long-term evolution) yang juga merupakan bagian dari 4G. Apa itu LTE? LTE disebut juga sebagai evolusi teknologi komunikasi selular menuju jaringan broadband (pita lebar) IP secara menyeluruh (end-to-end).

LTE merupakan pengembangan dari teknologi 3G yang pada awalnya dari 3GPP 1, dikenal dengan nama R-8 (Release-8), yang lebih difokuskan ke arah kecepatan transfer data yang lebih tinggi ketimbang 3.5G. Kabarnya, maksimum kecepatan data transfer yang ditawarkan mirip dengan WiMAX, yakni mencapai 100 Mbps (downlink).

Di Indonesia, beberapa operator selular menggelar ujicoba implementasi LTE. PT Telkomsel salah satunya. Ujicoba dilakukan sekitar akhir bulan Juni silam. Pengujian dilakukan di tiga tempat yakni di Medan, Jakarta, dan Denpasar.

Uji coba menggunakan frekuensi 700-1800 Mhz. Telkomsel melibatkan beberapa vendor seperti Ericsson, Nokia Siemens Network, Huawei, ZTE. Mereka juga melibatkan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Telkom, Institut Teknologi Bandung, dan beberapa institusi pendidikan lain.

"Ya, intinya masih sebatas riset. Karena kami pun menunggu kebijakan dari pemerintah," kata VP Corporate Account Management Telkomsel, Aulia E Marinto, pada VIVAnews.com, Jumat 10 Desember 2010.

"Soal roadmap, jelas kita akan mengimplementasikan LTE, karena ini sangat mendukung visi dan misi perusahaan. Teknologi ini memungkinkan perusahaan melakukan lebih banyak inovasi pada produk dan layanan. Namun, implementasinya tentu berdasarkan analisa pasar dan kalkulasi bisnis, sehingga tepat sasaran," jelasnya.

Bagaimana hasil analisa pasar Telkomsel? "Belum sampai tahap itu. Sampai saat ini, kami masih di tahap riset teknologi sejak ujicoba bulan Juni lalu," ucap Aulia.

Selain Telkomsel, PT XL Axiata Tbk (XL) pun berencana untuk mengantisipasi masuknya teknologi LTE. Bekerja sama dengan PT Ericsson Indonesia, di bulan April silam, anak perusahaan Axiata Group Berhad itu mengkaji persiapan ujicoba teknologi LTE.

Ketika itu, Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menjanjikan ujicoba tersebut dilaksanakan pada semester II tahun 2010. "Memang belum dilakukan, tapi sebelum akhir tahun kami akan uji coba," kata Febriati Nadira, Head of Corporate Communication XL, pada VIVAnews.com.

"Jakarta akan menjadi wilayah pertama yang merasakan uji coba teknologi LTE XL. Kami sudah mendapatkan izin dari pemerintah. Pada dasarnya, kami hanya ingin mendemonstrasikan apa saja benefit dari teknologi LTE dengan kecepatan akses data hingga 100 Mbps," tutur Ira.

Sementara itu, Teguh Prasetya, Head Brand Marketing Indosat, mengatakan perusahaannya juga tengah mempersiapkan implementasi LTE. "Modernisasi jaringan dan meningkatkan kapabilitas backbone dengan software hingga setingkat LTE dapat dilakukan dengan ringkas. Industri tinggal menunggu tanggal mainnya," ucap dia pada VIVAnews.com.

Namun, diakui Teguh, Indosat masih terus melakukan ujicoba laboratorium bersama vendor yang ditunjuknya sebelum memasuki fase komersialisasi. "Tahun ini, kita terus eksplorasi teknologi LTE. Makanya, kalau tidak ada rintangan seharusnya tahun depan, regulasi sudah siap, operator siap, begitu pun konsumen. Kami di sisi operator cukup mudah, tinggal menginstal software," tuturnya.

Ditemukan, Peradaban Dasar di Teluk Persia


Dugaan perabadan manusia pertama di luar Afrika kemungkinan berkembang di kawasan yang kini menjadi teluk Persia semakin kuat. Baru-baru ini peneliti menemukan ada jejak peradaban di bawah perairan teluk itu.

Jefferey Rose, arkeolog dari University of Birmingham, Inggris menyebutkan dalam waktu dekat kita akan menemukan bukti salah satu peradaban paling awal umat manusia di Bumi ada di kawasan yang tadinya subur dan hijau, tapi kini telah tenggelam.

Seperti dikutip dari Currnet Anthropology, 12 Desember 2010, peradaban yang ada di cekungan dangkal itu diperkirakan hidup sekitar 75 ribu hingga 8 ribu tahun lalu.

Kawasan itu juga diduga menjadi tempat berlindung ideal di sekitar padang pasir karena adanya pasokan aliran air dari sungai Tigris, Eufrat, Karun, dan Wadi Baton serta mata air lain.

“Sekitar 8 ribu tahun lalu, lapisan es yang mencair kemudian membuat iklim dunia menjadi semakin basah, lalu membanjiri cekungan teluk Persia,” kata Rose. “Di kisaran waktu itulah kita menemukan bukti hadirnya peradaban yang sudah sangat berkembang di kawasan pantai teluk Persia,” ujarnya.

Peradaban dengan teknologi kelautan yang maju ini, kata Rose, sebelumnya tidak dapat dijelaskan dari mana datangnya. “Dengan temuan ini, ada kemungkinan mereka berasal dari kota-kota di cekungan yang sekarang ada di bawah perairan teluk,” ucap Rose.

Bukti terkuat adanya tempat tinggal manusia di teluk Persia adalah ketika ditemukannya situs arkeologi yang disebut Jabel Faya 1. Di samping peradaban yang ditemukan pada 2006 lalu ini, terdapat pula tiga kawasan lain yang berkembang antara 125 ribu sampai 25 ribu tahun lalu.

“Temuan itu, dan situs-situs arkeologi lainnya mengindikasikan sekelompok manusia awal telah tinggal di sekitar cekungan Persia di zaman Pleistocene Akhir,” sebut Rose. “Saat ini kita membutuhkan arkeolog spesialis bawah air untuk mengamati teluk Persia secara lebih mendalam,” ujarnya.

Persamaan Manusia dengan Kecoa


Saat kita mendapati kecoak tergesa-gesa melarikan diri ke sudut yang gelap ketika kita menyalakan lampu, yang kita rasakan umumnya adalah perasaan jijik, bukan rasa akrab.

Akan tetapi, dari penelitian terbaru terungkap bahwa sebagian besar manusia ternyata memiliki perilaku mendasar yang sama dengan makhluk menjijikkan itu, yakni lebih menggunakan tangan kanan.

Pada penelitian, seperti dikutip dari ScienceMag, 12 Desember 2010, peneliti melepaskan kecoak pada tabung berbentuk Y. Tabung itu sebelumnya sudah diberi aroma vanilla atau ethanol untuk menarik serangga itu melewati percabangan. Peneliti kemudian mencatat arah mana yang diambil oleh kecoak.

Ternyata, 57 persen kecoak dengan antena lengkap lebih memilih mengambil arah ke kanan. Pemilihan arah kanan ini juga tidak berubah meskipun peneliti memotong salah satu antena sensitif kecoak yang berguna sebagai indra peraba dan penciuman.

Temuan yang akan dipublikasikan pada Journal of Insect Behaviour edisi mendatang ini menambah bukti bahwa bahkan otak berukuran terkecil sekalipun memiliki preferensi terhadap arah.

Menurut peneliti, penemuan ini juga bisa dimanfaatkan oleh para biolog yang tengah berusaha mencari cara untuk mengontrol kecoak baik untuk kebutuhan misi penyelamatan saat bencana, ataupun untuk mengontrol hama.

Hikmah Tayammum

Apakah dikau pernah kesetrum listrik statis waktu memegang handle pintu yang terbuat dari bahan logam seperti almunium pas musim dingin??? Daku kira pasti TIDAK, karena di indon ga ada musim dingin, kecuali dikau pernah tinggal di jepang, china, korea ataupun negara yang ade musim dinginnya. Dan tahu ga nape hal ini cuma terjadi di musim dingin. Karena molekul air yang mengembun di tubuh kita akan menetralkan listrik statis yang terakumulasi di tubuh kita.Saat musim dingin, udara sangat kering, sehingga kagak ade molekul air di permukaan kulit kita. Elektron yang terkumpul di tubuh kita, yang kebanyakan berasal dari gesekan jaket yang kita kenakan, akan terus terakumulasi. Dan begitu tangan kita menyentuh logam yang merupakan konduktor yang baik, elektron yang terakumulasi tadi langsung "meloncat" dari tubuh kita ke logam tersebut. Itu disebut fenomena "petir mini", dimana ujung jari dikau akan terasa seperti tersambar petir. Hal ini mirip dengan fenomena penangkal petir. Di atas ada gumpalan uap air yang kaya akan elektron. Elektron elektron itu akan "meloncat" ke bumi melalui titik titik terdekat dengan awan yang terbuat bahan konduktor yang bagus. So... kalau kita kagak ingin tersambar pertir mini alias kesetrum listrik statis, sebelum kita memegang handle pintu, basahilah dulu tangan kita dengan air atau kalo kagak ada air, salurkan saja elektron di tubuh kita ke bumi dengan menebakkan tanganmu ke tanah atau tembok. Itulah nape daku bilang bukan cuma debu kotoran yang nempel di tubuh kita, ada kotoran yang kagak keliatan yang kalo kagak segera di buang akan lebih berbahaya dari debu,... nama kotoran yang harus di buang itu "ELEKTRON." Hanya dengan mengusapkan air ke permukaan kulit saja, maka "kotoran" elektron itu dengan mudah "terbuang" dari tubuh kita. Karna molekul molekul air (H2O) bersifat polar, dimana dengan sangat mudah menyerap elektron elektron yang terakumulasi di tubuh kita. Oiya, Muhammad pernah loh mandi besar hanya dengan menggunakan air satu ciduk saja, kurang lebih satu literan lah. Ternyata yang dibutuhkan cuma membasahi seluruh permukaan tubuh dengan air, tanpa harus mengguyurnya; dan itulah tujuan dari wudhu dan mandi besar, hanya perlu membasuh saja, dan bukan mengguyur. Kesimpulannya, hanya dengan membasuh kulit tubuh dengan air itulah kelebihan elektron(listrik statis) di permukaan tubuh kita akan dinetralkan atau. Muhammad pernah ngomong kalo mandi wajib juga bisa di ganti dengan tayammum, di mana tayammumnya juga sama persis dengan tayamum sebagai pengganti wudhu. Kalo ada orang yang bertayammum dengan cara bergulung gulung di tanah dengan alasan sebagai ganti mandi wajib itu namanya "OON" . Tertanda ateis & teis.

Google Luncurkan Google Maps Indonesia


Google meluncurkan Google Maps Indonesia, sebuah platform pencarian lokal yang membantu pengguna menemukan informasi geografis seperti peta online, citra satelit, panduan arah berkendara, alamat dan daftar perusahaan, melalui PC dan ponsel.
Head of Product Management Google Southeast Asia, Andrew McGlinchey, di Jakarta Rabu mengungkapkan bahwa Google Maps Indonesia resmi diluncurkan dan siap digunakan untuk memudahkan kehidupan sehari-hari. "Pengguna dapat dengan mudah mencari dan menemukan informasi suatu tempat yang diingingkan, kapan pun dan di mana pun. Ia hanya perlu mengetikkan kata kuncinya saja di maps.google.co.id," ujar Andrew.

Sementara itu Head of Marketing Google Southeast Asia, Derek Callow, juga mengatakan bahwa Google Maps Indonesia memungkinkan pengguna, perusahaan dan pengembang lokal untuk memberi sumbangan informasi mengenai Indonesia. Platform ini diharapkan menjadi peta online yang paling kaya konten dan paling relevan di tanah air.

Derek menambahkan bahwa melalui ajang ini, ia juga ingin menggandeng rekan-rekan bisnis yang berniat mempromosikan serta membagi informasi tentang usaha mereka melalui platform ini.

Sejumlah perusahaan yang telah menjadi mitra bisnis Google Maps Indonesia antara lain urbanesia.com, Telkomsel dan LewatMana.com. "Selain lokasi, Google Maps Indonesia juga mampu menyajikan informasi tentang tempat yang dituju. Sebuah restoran sushi di Jakarta misalnya, si pengguna tidak hanya dapat mengetahui lokasi, tetapi juga mendapatkan informasi tentang restoran sushi tersebut," tutur Derek

Lengkapnya informasi yang yang dapat diakses konsumen tentunya merupakan hal bagus. Hal ini penting untuk menjaga koneksi antara perusahaan dan konsumennya, tambahnya.

Google sekarang menjadi properti web terkemuka di seluruh pasar global utama. Teknologi pencarian inovatif yang didirikan tahun 1998 oleh Larry Page dan Sergey Brin ini digunakan jutaan orang setiap harinya.

Ada yang Berminat? Google Buka Lebih dari 2 Ribu Lowongan Kerja


Google Inc, perusahaan yang terkenal dengan mesin pencarinya, membuka lebih dari dua ribu lowongan. Selain untuk mendukung rencana ekspansi, lowongan besar-besaran ini juga dibuka sebagai bagian dari ‘perebutan bibit unggul’ dengan rival mereka, Facebook dan Apple Inc.

Sejak September 2010, Direktur Keuangan Google telah menyatakan bahwa industri dunia maya tengah melancarkan ‘perang pencarian bakat’. Menyusul pernyataan ini, pekan lalu Google telah memunculkan daftar berisi 2.076 lowongan di situs mereka. Jumlah lowongan ini enam kali lipat dari kesempatan serupa yang pernah mereka buka pada Maret 2009.

Sebanyak 20 akuisisi sepanjang tahun ini telah membantu Google meningkatkan jumlah pegawai. Yaitu dengan 23 ribu pegawai per September 2010, meningkat 18 persen dibandingkan posisi awal tahun. ‘’Kami lebih meningkatkan rekrutmen dan jumlah lowongan dari semua bidang, dibandingkan tahun lalu,’’ kata Juru Bicara Google, Jordan Newman.

Newman tak bersedia menyebutkan jumlah tepat lowongan yang ditawarkan. Tapi dia mengatakan bahwa daftar yang dimuat di situs mereka sudah komplet dan up to date sekaligus termonitor dengan baik.

Google yang menguasai dua pertiga pasar mesin pencari melalui internet, sedang membidik kesempatan untuk menumbuhkan variasi cabang pasar mereka. Termasuk pasar perangkat lunak (software) telepon pintar Android, iklan online, dan perangkat lunak kinerja berbasis web.

Lowongan besar-besaran untuk bibit unggul di dunia teknologi informasi ini tak terlepas dari persaingan Google dengan Facebook dan Apple Inc. Jejaring sosial Facebook telah menjadi penantang utama Google dalam meraup dolar dari iklan online dan perekrutan bibit unggul di bidang enjinering. Sementara Apple menjadi pesaing yang sama kerasnya bagi Google di pasar telepon genggam, melalui iPhone.

Bulan ini, di lingkungan internal Google telah diumumkan rencana untuk menaikkan 10 persen pendapatan pegawainya. Langkah ini ditengarai sebagai upaya perusahaan ini untuk mempertahankan pegawai terbaik mereka.

Pekerjaan yang saat ini ada di Google, pada umumnya adalah pekerjaan untuk insinyur dan tenaga pemasaran, dengan sekitar separuhnya berada di Amerika Serikat. Sebagian tenaga kerja adalah pekerja lepas, tapi sebagian besar adalah pekerja full-time.

Lowongan baru yang ditawarkan Google, diperluas ke seluruh dunia. Antara lain dari lowongan menjadi spesialis program universitas di Senegal sampai pemain kunci di kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika. Google tengah menghadapi peningkatan pengawasan beberapa tahun ini, terkait dengan peraturan perundangan. Karenanya, mereka menawarkan 50 posisi di seluruh dunia, terkait bidang hukum.

Secara khusus, Google membuka lebih dari 50 lowongan di Cina. Termasuk di dalamnya satu posisi Manager Kegiatan yang bertugas meningkatkan ‘kesadaraan dan penggunaan’ produk Google di negara tersebut.

Ekspansi ke Cina mulai gencar dilakukan sekitar setahun terakhir, setelah Google merelokasi mesin pencari mereka ke Hong Kong. Pemindahan mesin itu sendiri merupakan dampak sikap Google yang menolak tunduk pada ketentuan sensor web dari Pemerintah Beijing.

Google Buka Toko e-book Baru, Ada Buku yang Gratisan Lo


Raksasa internet Google membuka toko buku elektronik online. Para analis berpendapat, langkah Google ini akan menggairahkan pasar e-book yang selama ini didominasi Amazon.com.

Google eBookstore yang diluncurkan di Amerika Serikat menampilkan Mountain View, perpustakaan besar perusahaan berbasis di California yang bisa diakses di books.google.com. "Kami percaya ini akan menjadi perpustakaan e-book terbesar di dunia," kata juru bicara Google, Jeannie Hornung. Dalam situs itu, juga ditawarkan sekitar 3.000-an e-book gratisan.

Ratusan ribu buku digital dari penerbit terkemuka seperti Macmillan, Random House dan Simon & Schuster akan dijual di eBookstore. Google juga  mengatakan akan memperluas pasar internasional tahun depan.

Google e-book nantinya bisa dicara secara langsung melalui internet, atau menggunakan aplikasi gratis pada gadget seperti iPad, iPhone,  dan iPod Touch atau pada smartphone yang menggunakan software  Google Android.

Buku digital yang dijual melalui eBookstore dapat dibaca di Reader Sony,  Nook dari Barnes & Noble dan lainnya yang didedikasikan bagi e-readers. Google percaya bahwa kebanyakan orang akan lebih suka untuk login dan membaca buku-buku mereka secara online dari  gadget paling nyaman pada saat tertentu. caranya juga segampang login ke akun Gmail. Wow!

Bencana, Tanda Akhir Dunia?

Bencana datang satu demi satu di sepanjang 2010. Mendominasi pemberitaan dan menjadi menjadi bahan pembicaraan sehari-hari di mana-mana.
Gempa bumi, baik tektonik maupun vulkanik, berulang kali mengguncang Ibu Pertiwi. Wajar terjadi karena Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Pasifik. Beberapa gunung juga kembali aktif. Sebagian besar hanya sebatas timbulkan rasa khawatir. Berbeda dengan Gunung Sinabung dan Gunung Merapi yang tak hanya bangun, namun sungguh-sungguh memakan korban jiwa dan kerugian yang besar.
Ironisnya banyak pejabat yang tak peduli penderitaan masyarakat korban bencana. Mereka justru meminta masyarakat agar maklum atau menyalahkan masyarakat di lokasi bencana karena tinggal di wilayah rawan bencana.
Chikungunya dan beragam kasus penyakit epidemi merebak di seantero Nusantara. Lagi-lagi beberapa perangkat negara hanya melakukan tindakan seperlunya saja. Saat epidemi tak lagi diekspos media, mereka pun seperti lupa bahwa ada masyarakat yang masih menderita.
Lumpur Lapindo pun kembali mengemuka pada Maret dan April saat Jalan Raya Porong sempat terkena semburan lumpur baru. Padahal jelas jalan ini merupakan sarana transportasi penting yang menghubungkan Surabaya dengan Malang dan Pasuruan. Terdengar gaungnya untuk sementara namun tak ada penyelesaian konkretnya.
Berbagai bencana datang berulangkali. Anehnya, tak ada pembelajaran atau persiapan bila bencana yang serupa kembali terjadi di masa depan. Hanya terdengar ratapan sesaat, saling lempar tanggung jawab dan semata pasrah tanpa usaha.
Tentu beda bila bencana yang terjadi diluar kekuasaan insan manusia seperti Badai Matahari dan Tsunami Matahari. Umat manusia hanya bisa pasrah dan berharap kemurahan-Nya. Bahkan tak sedikit yang menganggap berbagai bencana yang akhir-akhir ini terjadi sebagai tanda akhir dunia, Kiamat 2012.

10 Besar yang Paling Dicari di Google


Penyanyi idola remaja Justin Bieber, bersama Nicki Minaj, Katy Perry, dan perangkat tablet buatan Apple, iPad, masuk dalam sepuluh besar yang paling dicari di Google pada tahun 2010.

CNN melaporkan, mesin pencari itu pada Jumat (10/12) merilis laporan, "Zeitgeist 2010: How the World Searched." Laporan itu menunjukkan apa yang paling membuat penasaran pengguna Internet selama sebelas bulan lalu.

Laporan tahunan itu merupakan hasil dari pengumpulan jutaan permintaan pencarian yang diketik orang, berdasarkan Google. Hasilnya menunjukkan yang paling dicari dalam setahun. Laporan itu juga menunjukkan pencarian yang mengalami penurunan.

Chatroulette menjadi kata pencarian yang pertumbuhannya paling cepat tahun ini. Chatroulette adalah situs yang memungkinkan "video Chat" dengan teman pengguna yang terpilih secara acak.

Situs itu diluncurkan November 2009. Chatroulette mendapatkan banyak publikasi, karena fakta bahwa pengguna Internet merek tertentu secara cepat mengadopsinya sebagai alat untuk pamer.

Diantara pencarian yang mengalami penurunan tercepat sejak populer pada tahun sebelumnya adalah flu burung. Selain itu kata "New Moon" yang merupakan judul terakhir dari film yang diadaptasi dari novel tentang vampir, "Twillight" dan Susan Boyle, penyanyi Inggris yang populer di Youtube juga mengalami penurunan.

Bangkrutnya Bank Washington Mutual, Circuit City dan film pemenang Oscar "Slumdog Millionaire" juga merupakan yang paling dicari tahun 2009 yang luntur dari ingatan publik tahun 2010.

Google melaporkan turunnya pencarian dalam sejumlah kategori lain. Mulai dari berita yang paling cepat meningkat (Haiti, Chili dan tumpahan minyak semuanya masuk daftar) hingga pencarian orang yang paling cepat meningkat, di mana Bieber dan Perry muncul.

Google juga mencatat kategori "aneh." Kategori itu mengungkapkan beberapa pencarian sepotong seperti pencarian kostum terbanyak (bintang "The Jersey Shore," Snooki memuncaki daftar itu) dan pencarian tarian paling cepat meningkat.

12/10/2010

Dari Gosip sampai "Bukan Rahasia"


Masih berpikir Amerika Serikat adalah negara bebas yang menjunjung tinggi kemerdekaan pers, kebebasan mendapatkan informasi, dan bisa memisahkan urusan negara dengan ranah pribadi? Jika masih, berpikirlah ulang....
Badan-badan pemerintah federal AS telah mengeluarkan peringatan, setiap pegawai negeri di negara itu yang membaca bocoran dokumen kawat diplomatik rahasia di WikiLeaks bisa dipecat dari pekerjaannya.
Salah satu badan pemerintah itu adalah Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih. Kantor tersebut mengirim memo berisi larangan kepada setiap pegawainya yang tak punya otorisasi dan seluruh rekanan untuk membaca dokumen rahasia di situs WikiLeaks maupun situs apa pun, baik di komputer milik pemerintah maupun komputer pribadi mereka.
Belakangan beredar surat elektronik yang berisi peringatan, pelajar dan mahasiswa yang ketahuan membaca dokumen rahasia di WikiLeaks, sekadar memasang link menuju dokumen itu atau mengomentari isinya di situs jejaring sosial bisa terancam tak akan diterima bekerja sebagai pegawai negeri di AS.
Pemerintah AS berpendapat, dokumen-dokumen tersebut masih berstatus rahasia meski sudah beredar luas di internet maupun dimuat di media massa. ”Jadi, membaca, menyebarkan, atau sekadar mengomentari dokumen-dokumen itu bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap Executive Order 13526 tentang Informasi Keamanan Nasional Rahasia,” tutur Maura Kelly, asisten dekan bidang pengembangan karier di Boston University.
Padahal, isi dokumen yang dikategorikan rahasia, yang bocor di WikiLeaks, itu banyak yang sekadar berisi gosip macam di arisan ibu-ibu, seperti mengomentari kepribadian dan kebiasaan orang sampai jenis hidangan yang disajikan dalam pesta pernikahan.
Salah satu kabel, misalnya, mengomentari pemimpin Libya Moammar Khadafy yang selalu didampingi perawat ”bahenol” dari Ukraina. Presiden Turkmenistan disebut ”tidak terlalu cerdas” dan ”pembohong terlatih”, yang konon pernah mengharuskan setiap orang yang masuk ke ruangannya memakai celana yang tersetrika licin.
Dalam kawat lain yang dikutip majalah The Economist, seorang diplomat menggambarkan pesta pernikahan yang dihadiri Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov di kawasan Kaukasus Utara, Rusia. Hidangan dalam pesta itu digambarkan sebagai ”potongan-potongan sapi dan kambing” yang direbus jadi satu di sebuah kuali besar.
Laporan kuliner lain datang saat Duta Besar AS untuk Eritrea Ronald McMullen diundang piknik makan siang oleh seorang pejabat senior negara di Afrika itu. ”Bapak Duta Besar dan ibu disuguhi jeroan kambing bakar yang diberi madu dan saus pedas (tetapi disajikan tanpa sendok garpu) dan dilumuri minuman tradisional yang semi difermentasi dan rasanya asam, namanya ’sewa’,” demikian bunyi kawat diplomatik itu.
Banyak juga yang berisi informasi yang sudah diketahui publik atau bahkan dicomot dari koran atau majalah umum. Salah satu dokumen berlabel rahasia (baru boleh dipublikasikan tahun 2019) hanya berisi informasi bahwa Kanada adalah teman setia AS dan bahwa politisi Partai Konservatif di Inggris tidak rukun dengan politisi dari Partai Liberal Demokrat. Sesuatu yang sudah lazim diketahui semua orang.
Ada pula satu kawat dari Kedubes AS di Ankara, Turki, yang seluruh paragrafnya diberi tanda ”bukan rahasia”, tetapi dokumennya sendiri secara utuh dilabeli ”rahasia”. Aneh bukan?

Pangeran Saudi Doyan Narkoba dan Pesta



Para diplomat AS, dalam kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, menggambarkan dunia seks, narkoba dan rock'n'roll di balik kasalehan formal kerajaan Arab Saudi.
Para pejabat Konsulat AS di Jeddah menggambarkan sebuah pesta Halloween bawah tanah, yang digelar tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang menabrak semua tabu di negara Islam itu. Minuman keras dan para pelacur hadir dalam jumlah berlimpah, demikian menurut bocoran itu, di balik pintu gerbang vila yang dijaga ketat.
Pesta tersebut digelar oleh seorang pangeran kaya dari keluarga besar Al-Thunayan. Para diplomat itu mengatakan identitasnya harus dirahasiakan.
"Alkohol, meskipun sangat dilarang oleh hukum dan pabean Saudi, sangat berlimpah di bar pesta itu dengan koleksi yang lengkap. Bartender Filipina yang disewa menyajikan koktail sadiqi, sebuah minuman keras buatan lokal," kata kawat itu sebagaimana dilasir The Guardian. "Juga diketahui dari mulut ke mulut bahwa sejumlah tamu (pada pesta itu) pada kenyataan adalah 'gadis panggilan', sesuatu yang tidak biasa untuk pesta semacam itu.
Kiriman informasi dari para diplomat AS itu, ditandatangani oleh konsul AS di Jeddah, Martin Quinn, yang menambahkan, "Meski tidak menyaksikan langsung peristiwa tersebut, kokain dan hashishsh (ganja) digunakan secara umum dalam lingkungan sosial semacam itu."
Pesta bawah tanah sedang "berkembang dan berdenyut" di Arab Saudi berkat perlindungan dari kerajaan Saudi, kata kawat itu. Namun pesta semacam itu hanya tersedia di balik pintu tertutup dan untuk orang yang sangat kaya. Terdapat sedikitnya 10.000 pangeran di kerajaan itu. Beberapa masih merupakan keturunan langsung Raja Abdul Aziz, sementara yang lain berasal dari cabang keluarga yang tidak langsung.
Para diplomat yang hadir dalam pesta itu melaporkan, lebih dari 150 pria dan perempuan Saudi, sebagian besar berusia 20-an dan 30-an tahun, hadir dalam pesta tersebut. Perlindungan dari kerajaan berarti kecemasan akan diserga polisi agama menjadi tidak mungkin. Orang-orang yang masuk dikontrol melalui daftar tamu yang ketat. "Adegannya mirip sebuah klub malam di manapun di luar kerajaan itu: banyak alkohol, pasangan muda yang menari-nari, seorang DJ di turntable dan semua orang berdandan."
Bocoran itu mengatakan, rak di bar tempat pesta itu menampilkan jenis-jenis minuman keras terkenal.
Para diplomat itu juga mencoba menjelaskan mengapa sang tuan rumah  begitu lengket dengan pengawal Nigeria, beberapa di antaranya berjaga-jaga di pintu. "Sebagian besar pasukan keamanan sang pangeran adalah laki-laki muda Nigeria. Merupakan praktek yang umum di kalangan para pangeran Saudi untuk tumbuh bersama para pengawal yang disewa dari Nigeria atau negara-negara Afrika lainnya yang berusia muda, (seusia dengan para pangeran itu) dan akan tetap bersama dengan pangeran tersebut hingga dewasa. Waktu bersama yang lama menciptakan ikatan kesetiaan yang intens"
Seorang pemuda Saudi mengatakan kepada diplomat itu bahwa pesta  besar merupakan tren baru. Hingga beberapa tahun lalu, katanya, kegiatan akhir pekan hanya berupa "kencan" dalam kelompok-kelompok kecil yang bertemu di dalam rumah orang kaya. Menurut bocaran itu, beberapa rumah mewah di Jeddah memiliki basement bar, diskotik dan klub.

12/07/2010

Logika (7), Kata dan Istilah, Kalimat dan Pernyataan

Kali ini saya masih membahas soal logika. Namun, tidak akan memperkenalkan jenis logika lainnya. Saya hanya ingin menjelaskan kembali beberapa hal pokok, yang berkaitan dengan materi utama pembahasan logika. (Waduh, formal banget nih bahasanya! ^_^ )

Materi pembahasan logika yang terutama, seperti saya pernah bahas dalam uraian yang berjudul Pengantar dan Materi Pembahasan, terdiri dari tiga hal: (1) sejarah dan aliran, (2) istilah, dan (3) pernyataan. Dua materi (materi ke-1 dan ke-2), sudah saya singgung sedikit dalam pembahasan lainnya yang terdahulu. Namun, saya memang belum akan menyinggung pembahasan aliran dalam logika karena yang ini agak teknis bin ribet. (nah lho, apa nih maksudnya? :-? )

Sengaja, dalam posting kali ini, saya akan membahas materi ke-2 dan ke-3 saja. Uraian mengenai materi ke-2, akan kita coba bahas apa bedanya "kata" (word) dan "istilah" (term). Sedangkan dalam membahas materi ke-3, kita akan bahas apa bedanya "kalimat" (sentence) dan "pernyataan" (proposition). Langsung kita mulai aja yuk? :-)

Kata dalam bahasa Indonesia memang bisa dipahami sebagai sesuatu yang menjadi unsur pembentuk bahasa. Misalnya, ada kata: "miskin". Kata ini akan berarti, hanya jika kata ini digabungkan dengan kata lain atau dengan tanda bahasa yang mendukung.

Misalnya, "Oohh ... , miskin ya?" atau, "Miskin ...?"

Pada kalimat pertama, kata miskin bisa berarti dua hal. Hal ini menunjukkan ungkapan ketidaktahuan seseorang tentang keadaan sebelumnya yang bersangkutan dengan pengertian "miskin" itu sendiri. Kedua, ungkapan yang bernada merendahkan dapat menjadi ungkapan seseorang yang berhadapan dengan keadaan seseorang yang memang "miskin".

Untuk kalimat kedua, kita akan mengerti kalau kata "miskin" di situ akan berarti pertanyaan. Juga bisa berarti ungkapan ketidakpercayaan.

Demikianlah, cara kita memahami "miskin" sebagai sebuah kata.

Walaupun begitu, "miskin" juga bisa berarti istilah. Artinya, "miskin" diberikan pengertian yang bersifat khusus dan akan dipahami secara berbeda dalam bidang tertentu. (Bandingkan uraian ini dengan apa yang sudah diperjelas oleh Pusat Bahasa)

Misalnya, dalam agama Islam, ada ungkapan:
"Kemiskinan itu akan mendekatkan seseorang pada penolakan beragama".
Pun dalam agama Kristiani, khususnya kaum Protestan, memiliki keyakinan:
"Kemiskinan itu harus ditolak, karena kalau kita kaya di dunia ini, maka kita akan kaya pula di Surga".
Tapi tidak begitu dalam agama Budhis. Ini tersirat dalam keyakinan:
"Dengan menjadi pengemis, maka seseorang akan mengerti makna kehidupan yang sebenarnya".
(untuk uraian dalam agama ini, mohon maaf kalau misalnya ada kekeliruan. ralat akan dilakukan apabila ada yang keberatan. ^_^ )

Masuk pada bidang sosial, politik, ekonomi, maupun budaya, "miskin" memiliki satu pengertian yang kompleks atau amat luas. Istilah ini dapat diartikan macam-macam, sesuai dengan "maksud", "tujuan", atau "kepentingan" yang ada dalam penggunaan "miskin" itu.
Misalnya, ketika ditetapkan Millenium Development Goals oleh masyarakat dunia, khususnya oleh PBB, "kemiskinan itu harus dapat diatasi pada tahun 2015" adalah slogan yang membawa dampak politis yang luar biasa. Masing-masing negara, tentunya akan membuat kebijakan ekonomi yang mengarah pada tujuan tersebut. Begitu juga para politisi akan memakai ini sebagai bagian dari kampanye.
Selain itu, hal ini juga beraspek budaya, karena "miskin" lalu dikaitkan dengan sikap hidup manusianya. Pun berhubungan dengan sosial, karena "miskin" tidak mungkin berada di luar konteks bermasyarakat.

Nah, dengan penjelasan yang serba sedikit, kita mungkin dapat membayangkan seperti apa bedanya kata dan istilah. Hal ini sebenarnya terletak pada bagaimana kita mengartikannya, atau bagaimana kita mendefinisikannya. Semakin teknis suatu kata didefinisikan, maka kata itu secara langsung akan menjadi istilah.

Lalu, terkait dengan apa yang disebut dengan kalimat dan pernyataan, kita dapat membedakannya secara mudah sebenarnya. Misalnya dalam contoh di bawah ini.

1. "Adik makan nasi goreng sebelum berangkat sekolah."
2. "Adik itu makan nasi goreng sebelum berangkat sekolah."

Contoh 1 ini merupakan kalimat lengkap, karena ada S+P+O+K ("Adik" = Subjek + "makan" = Predikat + "nasi goreng" = Objek + "sebelum berangkat sekolah" = Keterangan).
Contoh 2 ini merupakan pernyataan, serta terdiri dari S+K+P ("Adik" = Subjek + "itu" = Kopula + "makan nasi goreng sebelum berangkat sekolah" = Predikat)

Dengan memperhatikan contoh tersebut, kita dapat mengenali bahwa kalimat dan pernyataan hanya berbeda tipis saja, yaitu dibedakan dengan kata "itu". Dalam bahasa Inggris, kata "itu" yang dimaksud sebenarnya adalah kata "is", yang artinya "adalah" itu sendiri. Secara lebih jauh, ciri yang membuat pernyataan itu dibedakan dari kalimat adalah sisi pengujiannya. Kalimat (1) di atas, tidaklah perlu diuji isinya benar ataupun tidak karena sudah memenuhi syarat kalimat lengkap. Sedangkan dalam pernyataan (2), hal ini perlu dibuktikan kembali apakah isinya benar atau salah, khususnya untuk fakta yang ada pada Predikat dari pernyataannya tersebut. (lihat kembali pembahasan saya untuk masalah formal dan material dalam logika dalam artikel ini.)

Jadi, kalau kita boleh mengambil kesimpulan secara singkat, kalimat yang benar hanya membutuhkan sisi pengujian atas susunannya, sedangkan pernyataan yang benar hanya akan benar bila teruji sisi susunannya (formal) maupun sisi isi yang terkandung di dalamnya (material).

Nah, dengan kesimpulan yang terakhir tadi ini, saya bisa menutup artikel mengenai kata dan istilah, serta kalimat dan pernyataan, dengan baik dong. Kan dah ada kesimpulannya tuh ...! :-p
Sampai jumpa dalam posting mengenai logika yang selanjutnya.

Logika (6), Model Dialektika Hegelian

Mohon maaf kepada para pembaca blog Belajar Filsafat ini. Saya belum sempat membuat posting yang baru karena kesibukan di kampus. Namun, kali ini saya memaksakan diri untuk menulis kembali buat blog ini. Selamat membaca! ^_^

Bahasan kita kali ini adalah satu model dialektika yang diperkenalkan oleh Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770 - 1831). Beliau ini adalah salah satu filsuf Jerman yang paling masyhur dan menjadi banyak rujukan dari pemikiran Idealisme pada masa sekarang ini. Idealisme yang dimaksud adalah salah satu jenis pemikiran yang mengutamakan ide atau gagasan sebagai sumber kebenaran. Biasanya, Idealisme dilawankan dengan Empirisisme atau jenis pemikiran yang mengutamakan pengalaman atas kenyataan sebagai sumber kebenarannya.

Nah, kembali pada model dialektika Hegel, model dialektikanya merupakan salah satu yang tersulit dipahami dalam sejarah filsafat modern. Ini dikarenakan Hegel berbicara dalam tingkatan yang sangat teoretis dan tidak membicarakan hal-hal yang bersifat praktis. Apalagi, filsafat Hegel memiliki dasar pemikiran pada sesuatu yang sangat abstrak, yaitu filsafat "roh". Walaupun demikian, kita tidak perlu panjang lebar membicarakan dasar filsafatnya ini. Sebab, ini belum waktunya kita masuk dalam pembahasan filsafat yang rumit tersebut. (Iya, ni kan belajar filsafatnya harus yang gampang-gampang dulu. ;-) )

Model dialektika Hegel ini adalah yang lazim dikenal sebagai:

tesis - antitesis - sintesis

Tesis secara sederhana dipahami sebagai "suatu pernyataan atau pendapat yang diungkapkan untuk sesuatu keadaan tertentu".
Misalnya: "Tanah ini basah karena hujan".
Antitesis adalah "pernyataan lain yang menyanggah pernyataan atau pendapat tersebut".
Misalnya: "Hari ini tidak hujan".
Sintesis adalah "rangkuman yang menggabungkan dua pernyataan berlawanan tersebut sehingga muncul rumusan pernyataan atau pendapat yang baru".
Misalnya: "Oleh karena hari ini tidak hujan, tanah ini tidak basah karena hujan."

Model dialektika di atas ini mungkin penyederhanaan atas apa yang dibicarakan Hegel. Tapi, kira-kira seperti inilah pola dialektika secara umum. (Mudah-mudahan apa yang saya bicarakan dengan contoh di atas tidak terlalu jauh dari apa yang memang dimaksudkan sebagai model dialektika Hegel. Kalau salah, tolong dibenerin ya? :-) )

Model dialektika ini sebenarnya sudah banyak kita praktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pikiran yang satu disanggah dengan pikiran yang laennya. Namun, rumusan ilmiah atas itu memang baru dibuat secara "hebat" dan mulai terkenal dalam pemikiran filsafat semenjak diperkenalkan Hegel untuk menopang pandangan filsafatnya.

Akan tetapi, membaca pikiran Hegel itu tidak mudah. Sebab, membaca Hegel, sama dengan membaca pikiran tiga orang filsuf sebelumnya, yaitu: Immanuel Kant (1724 - 1804), Johan Gottlieb Fichte (1762 - 1814), Friedrich Wilhelm Joseph Schelling (1775 - 1854). Pada dua orang terakhir ini, Hegel mengambil saripati pikiran yang dikembangkan sebagai model dialektika. Sebagai gambaran sederhana, saya akan ringkaskan sedikit pandangan bagaimana Hegel itu sendiri "berdialektika" dengan Ficthe dan Schelling di bawah ini.

Pendapat Fichte yang terutama terletak pada pemahaman atas diri yang disebut "Aku" atau "Ego". Menurutnya, Aku ini merupakan unsur terpenting dalam diri manusia. Itu karena Aku adalah pribadi yang dapat melakukan permenungan. Ini seibarat pendapat Rene Descartes (1596 - 1650) yang mengatakan bahwa: Aku berpikir, maka Aku ada (bahasa keren latinnya, yaitu: Cogito ergo sum). Namun, dalam pikiran Fichte, Aku ini tidaklah sendiri. Aku ini menjadi sadar karena ada sesuatu yang di luar Aku. Dalam konteks ini, sesuatu yang di luar Aku dapat berupa Aku yang lain ataupun alam. Sehingga, dengan pergumulan Aku yang lain ini-lah, Aku menjadi sadar kalau dirinya terbatas. Begitupun sebaliknya dengan Aku yang lainnya itu. Bahasa sederhananya, ketika kita menyadari kehadiran orang lain, kita menjadi sadar kalau kita tidak sendiri. Dengan menyadari ketidaksendirian itu, kita pun menjadi sadar kalau kita dibatasi ataupun membatasi orang lain. Kita maupun orang lain menjadi tidak bebas.

Dalam model dialektika, pola pikir Fichte terumus demikian: Aku ini sadar (tesis) - Ada Aku lain (antitesis) - Aku dan Aku lain saling membatasi (sintesis).

Sedangkan pikiran Schelling, hal ini terungkap dalam kaitannya dengan permasalahan identitas. Schelling menolak Fichte yang mengutamakan Aku atas alam. Menurutnya, identitas Aku itu tidaklah bersifat subjektif (berciri "roh") ataupun objektif (berciri "materi"). Aku mengatasi keduanya. Oleh karena itu, Aku berciri mutlak atau absolut. Maksudnya, secara sederhana, andaikan saja Aku ini bukan pribadi. Maka, Aku akan mendapatkan ciri yang sangat abstrak. Sebab, ketika tadi dipahami bahwa alam adalah Aku yang lain, alam yang bukan pribadi mendapatkan status yang sama dengan manusia yang pribadi. Jadi, tidak ada bedanya antara manusia dan alam karena keduanya dapat dipandang sebagai Aku. (Hik... hik... bingung. Ada penjelasan lain yang lebih sederhana ga? Tolong ...!!! :-( )

Dalam model dialektika, pola pikir Schelling terumus demikian: Aku yang lain atau alam (tesis) - Aku individu atau manusia (antitesis) - Aku yang bukan materi dan roh (sintesis).

Berusaha mengatasi perdebatan antara Fichte dan Schelling, Hegel lalu merumuskan sesuatu yang "sederhana" dibandingkan dua pendapat filsuf itu. Pada satu sisi, ia mengkritik pandangan Fichte yang tidak menyelesaikan masalah pertentangan antara Aku dengan Aku yang lain. Sementara pada sisi yang lain, walaupun kagum dengan filsafatnya Schelling, Hegel mengatakan bahwa pendapat Schelling memiliki kelemahan karena tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan Aku absolut itu sendiri. Hegel lalu merumuskan pemahamannya atas masalah ini menjadi:

Idea (tesis) - Alam (antitesis) - Roh (sintesis)

Inilah apa yang dimaksudkan sebagai Aku absolut menurut pandangan Hegel. Bingung kan? Silahkan baca selengkapnya dalam tulisan Hegel maupun tulisan tentang Hegel. Hehe... (Bandingkan pula dengan apa yang dijelaskan di awal tentang model dialektika oleh saya. ;-) )

Ini karena saya harus memegang janji saya untuk tidak panjang lebar menjelaskan pandangan filsafat Hegel mengenai roh. Tetapi, apa yang saya sampaikan sudah menjelaskan bahwa model logika yang dikembangkan Hegel memang paling rumit dalam sejarah filsafat. Sampai jumpa dalam postingan berikutnya. ^_^

Referensi:
F. Budi Hardiman, 2007, Filsafat Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzsche, cet. II, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

5 komentar:

loodec mengatakan...
Blog yang sangat menarik, saya sebenanya sangat tertarik dengan filsafat namun karena keterbatasan resource maka tidak begitu bisa mendalami beruntung sekali bisa menemukan blog ini sehingga saya yg orang awam bisa mengetahui apa itu filsafat. Satu hal yang masih menjadi pertanyaan saya adalah ketika saya mencari2 buku tentang filsafat di toko buku ataupun perspustakaan yang saya temui adalah buku tentang pandangan2 filsafat orang2 seperti plato aristoteles dan lain2, lalu bagaimana dengan ahli2 filsafat Indonesia?Apakah mereka tidak mempunyai pandangan mengenai filsafat? Kalaupun ada buku yg ditulis oleh orang indonesia tapi selalu merujuk ke pandangan orang2 tadi. Kenapa kita masih merujuk pandangan2 orang2 dijaman dulu dan Indonesia menjadi pengikut pandangan2 itu. Tidak bisakah kita membuat teori ataupun pandangan2 kita sendiri? Kembali ke filsafat,sesungguhnya susah memang sebagai orang awam. mendengarnya saja orang mungkin sudah ngeri. Kalau saya meletakkan buku yg sampulnya ada kata filsaftnya mungkin teman2 atau keluarga saya sedikit terhenyak. Mungkin karena masyarakat kita menilai filsafat itu terlalu ruwet dan membutuhkan pemikian tingkat tinggi ataukah filsafat dianggap tidak ada elevansinya dengan kehidupan sehari2? padahal kalau disimak Semua ilmu berawal dari filsafat.Atau mungkin karena Ilmu2 yg berasal dari filsafat dan benar2 dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung telah melepaskan diri dari filsafat itu sendiri, yang tersisa hanyalah pemikiran2 tingkat tinggi yg mungkin sulit untuk difahami. Menarik mengenai penyataan anda mengenau satu pernyataan dapat dibantah dengan pernyataan lain, membuat saya yakin bahwa di dunia ini semua benar dan semua salah tergantung siapa yang menilai. Sering kita mendengar debat di tv satu pernyataan dianggap benar dan ketika ada orang yg berpendapat berbeda maka seketika kita mulai berpikir balik. Lalu siapa sebenarnya pemilik kebenaran yang sempurna?Apakah tuhan? Ini adalah salah satu alasan saya kenapa tertarik dengan filsafat banyak pertanyaan yg belum bisa saya jawab dalam hidup ini. Kita hidup menjadi budak kata2,kita bisa tertawa,bersedih,cemburu karena kata2. Mungkin kita harus berfikir bagaimana caranya membuat filsafat lebih mudah dipahami sehingga filsafat tidak lagi menjadi momok yg menakutkan, setidaknya begitulah yg saya amati dalam masyarakat.Ataukah filsafat memang hanya dipelajari oleh mereka yg mengalami gangguan jiwa? Bagaimana filsafat dapat memecahkan permasalahan kehidupan sehari2. Terus terang ketika saya membaca buku2 filsafat sedikit sekali kata2 yg bisa saya pahami. Apakah mereka yg menulis buku itu mengerti akan apa yg mereka tulis? ataukah itu sebuah kesengajaan agar dianggap wah,tidak bisakah mereka menemukan kata2 yg lebih mudah untuk dipahami? Seiring berjalannya waktu filsafat mungkin akan dilupakan karena semakin kurus. Ini terbukti ilmu filsafat jarang dilirik orang untuk dipelajari jauh berbeda dengan ilmu marketing atau yg lainnya.

Logika (5), Sokrates dan Percakapan Dialektik

Kali ini kita akan membahas model Dialektika yang diungkapkan masih oleh salah satu filsuf terkenal dari masa Yunani Kuno, yaitu Sokrates dari Athena. Sokrates terkenal memang bukan karena metode Dialektika. Ia menjadi sangat terkenal karena ia memilih minum racun untuk mempertahankan prinsipnya dalam pengadilan kota Athena. Namun, sebenarnya, peristiwa ini terjadi justru sebagai akibat langsung dari metode Dialektika yang ia pakai. Kenapa demikian?

Metode Dialektika Sokrates agak sedikit berbeda dengan pola yang dipakai oleh Zeno. Ini karena Sokrates memang memaksudkan Dialektika justru pada asal katanya, yaitu bercakap-cakap atau berdialog. Ya, Sokrates memang adalah orang yang senang bercakap dengan orang lain yang bertemu dengannya di sepanjang jalan kota Athena. Ia selalu mengajak mereka diskusi untuk sesuatu yang ia anggap penting.

Tapi, tentu saja percakapan model diskusi yang dilakukan oleh Sokrates memang tidak selamanya disambut hangat. Apalagi bila dipandang dari kacamata kaum Sofis. Mereka ini adalah rival Sokrates. Ini karena kaum Sofis adalah sekelompok orang yang justru mengambil keuntungan dari masyarakat melalui kecakapannya berorasi atau berpidato. Nah, seringkali kaum Sofis ini dibuat jengkel oleh Sokrates karena mereka merasa dipermalukan di depan banyak orang dengan metode Dialektika. Lalu, seperti apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh Sokrates dengan Dialektika ini?

Berikut adalah ilustrasi yang dibuat untuk memberikan gambaran seperti apa kiranya metode Dialektika yang dipergunakan oleh Sokrates.
Suatu hari, Sokrates bertemu dengan Meno, sahabat lamanya, di kios ikan pasar Athena. Begitu senangnya, sehingga mereka lama berpelukan. Sokrates kemudian mengajak Meno untuk rehat di sebuah emperan rumah dekat pasar sambil sekaligus berteduh.
"Apa yang sedang kau lakukan saat ini, wahai Meno saudaraku?"
"Aku sedang menjajagi untuk membuka kios usaha di Megara, Sokrates. Makanya aku berkunjung ke Athena untuk melihat bagaimana mereka mengelola kiosnya dan barang-barang apa saja yang dapat ku ambil dari sini."
"Oh begitu. Bukankah engkau sudah punya ladang gandum yang begitu luas dari ayahmu? Apa itu tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhanmu?"
"Tidak Sokrates. Itu belum cukup bagiku. Aku ingin lebih dari ayahku. Ingin seperti Kranos, saudagar terkaya di Megara. Dia hidup sangat senang dengan semua kemewahan yang ia punya."
"Hidup sangat senang? Bisa kau berikan keterangan yang lebih jelas lagi wahai Meno?"
"Kau memang tidak tahu apa artinya hidup mewah Sokrates. Kranos itu punya segala-galanya. Budak yang ia punya lebih dari 40 orang. Perempuan pun suka padanya. Tidak kurang dari belasan perempuan hilir mudik datang ke rumah Kranos tiap harinya. Merayu untuk menjadi istrinya. Rumah itu amat megah. Berdiri kokoh dengan tiang granit dan lantai batu pualam. Tidak cukup sampai di situ, ia, Kranos, juga memiliki 4 kereta dan 10 ekor kuda. Itu hebat Sokrates. Itu baru namanya hidup."
"Terus, apa hubungannya antara hidup sangat senang dan hebat? Apakah kalau kita hidup dengan hebat maka akan hidup dengan sangat senang?"
"Itu betul Sokrates. Kita akan hidup sangat senang kalau kita hidup dengan hebat. Makanya aku datang jauh-jauh ke Athena agar bisa belajar dan mendapatkan pengetahuan yang lebih daripada Kranos. Aku akan menjadi lebih hebat dari Kranos tentunya."
Di tengah percakapan ini, seorang anak kecil bersama ibunya lewat di depan mereka. Anak itu sangat senang sekali karena ibunya membelikan ia permen gula. Ia jalan berjingkat-jingkat kecil dengan satu tangan menggenggam permen gula dan tangan lainnya memegang tangan si ibu.
"Kau lihat anak kecil itu wahai Meno?"
"Ya Sokrates. Memangnya ada apa?"
"Tadi anak kecil itu begitu senangnya. Tidakkah itu juga hebat Meno?"
"Hebat apanya Sokrates? Menurutku, itu wajar saja. Setiap anak yang diberi permen gula tentu akan merasa sangat senang."
"Jadi, kau menganggap kalau hebat itu tidak identik dengan rasa senang?"
"Maksudmu apa Sokrates?"
"Tadi kau mengatakan kita akan hidup sangat senang kalau kita hidup dengan hebat. Bukankah itu sama dengan mengatakan bahwa rasa senang itu identik dengan hebat? Artinya, kalau kita hidup dengan hebat, itu akan membuat kita hidup senang. Bukankah begitu wahai Meno sahabatku?"
Meno bingung dengan pertanyaan dan kata-kata Sokrates. Ia mulai kehilangan kata-kata.
"Iya, mungkin, Sokrates."
"Kenapa mungkin? Kalau rasa senang itu identik dengan hebat, maka anak kecil yang tadi mendapat permen gula itu pun bisa kita bilang hebat Meno. Hanya dengan sebuah permen gula yang kecil, ia bisa merasa sangat senang."
Meno akhirnya tak mampu berkata-kata. Ia merasa terpojok dengan ucapan Sokrates. Hanya dengan contoh kecil saja, Sokrates telah membuat lamunannya yang ia bangun selama bertahun-tahun menjadi sia-sia.
"Aku tidak melarangmu menjadi hebat atau melebihi kehebatannya Kranos, wahai Meno. Aku ingin kamu menentukan tujuan hidupmu menjadi hebat bukan semata-mata karena melihat orang lain."
Setelah itu, Sokrates menepuk pundak Meno, lalu mengajaknya pergi bertandang ke rumahnya untuk sekadar bersantap ala kadarnya. Meno mencari temannya terlebih dahulu
dan mereka bertiga menuju rumah Sokrates.

Nah, dalam dialog Sokrates dengan Meno di atas, kita dapat melihat bahwa Sokrates menggunakan Dialektika sebagai satu cara untuk menyadarkan orang lain itu akan pengertian yang sesungguhnya tentang makna suatu kata. Dengan contoh-contoh sederhana, Sokrates mampu mengurai retorika menjadi suatu pembicaraan tanpa isi. Melalui cara inilah ia dikenal sebagai pembicara ulung dan menjadi sangat disegani di seantero Athena. Tetapi, ia pun sekaligus menjadi orang yang paling menjengkelkan dan paling dimusuhi oleh orang-orang yang tidak menyukainya.

Cara seperti ini yang diberi nama oleh Sokrates sebagai maieutike tekhne (seni kebidanan). Ini karena Sokrates selalu mengganggap dirinya seibarat "bidan" yang membantu melahirkan pengertian yang benar dalam pikiran orang lain. Dalam hal ini, ia sangat terinspirasi oleh ibunda yang memang adalah seorang bidan.

Jadi, apakah kini anda sudah memahami metode Dialektika Sokrates? ;-)

6 komentar:

sunny mengatakan...
Salam kenal.... ini blog gak pernah update yaa....>>???? kok sepiii.... thanks..... http://kuliahfilsafat.blogspot.com/2009/06/stop-dreaming-start-action-langkah-awal.html Yukk...belajar filsafat
4im mengatakan...
bukan ga pernah update mas sunny. tp blm sy update. :-) sy msh sbuk dgn pkerjaan di kntor. mudah2an scptnya bs sy update bln agust ini.
Esra Erita Sari 766hi mengatakan...
Saya terkesan dengan pendapat Socrates "...Saya ini manusia yang tidak tahu apa-apa..." Dan saya berharap saya bisa menerapkan nilai dari kalimat ini , yaitu rendah hati "Tahu apa yang saya tahu ..."

Logika (5), Sokrates dan Percakapan Dialektik

Kali ini kita akan membahas model Dialektika yang diungkapkan masih oleh salah satu filsuf terkenal dari masa Yunani Kuno, yaitu Sokrates dari Athena. Sokrates terkenal memang bukan karena metode Dialektika. Ia menjadi sangat terkenal karena ia memilih minum racun untuk mempertahankan prinsipnya dalam pengadilan kota Athena. Namun, sebenarnya, peristiwa ini terjadi justru sebagai akibat langsung dari metode Dialektika yang ia pakai. Kenapa demikian?

Metode Dialektika Sokrates agak sedikit berbeda dengan pola yang dipakai oleh Zeno. Ini karena Sokrates memang memaksudkan Dialektika justru pada asal katanya, yaitu bercakap-cakap atau berdialog. Ya, Sokrates memang adalah orang yang senang bercakap dengan orang lain yang bertemu dengannya di sepanjang jalan kota Athena. Ia selalu mengajak mereka diskusi untuk sesuatu yang ia anggap penting.

Tapi, tentu saja percakapan model diskusi yang dilakukan oleh Sokrates memang tidak selamanya disambut hangat. Apalagi bila dipandang dari kacamata kaum Sofis. Mereka ini adalah rival Sokrates. Ini karena kaum Sofis adalah sekelompok orang yang justru mengambil keuntungan dari masyarakat melalui kecakapannya berorasi atau berpidato. Nah, seringkali kaum Sofis ini dibuat jengkel oleh Sokrates karena mereka merasa dipermalukan di depan banyak orang dengan metode Dialektika. Lalu, seperti apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh Sokrates dengan Dialektika ini?

Berikut adalah ilustrasi yang dibuat untuk memberikan gambaran seperti apa kiranya metode Dialektika yang dipergunakan oleh Sokrates.
Suatu hari, Sokrates bertemu dengan Meno, sahabat lamanya, di kios ikan pasar Athena. Begitu senangnya, sehingga mereka lama berpelukan. Sokrates kemudian mengajak Meno untuk rehat di sebuah emperan rumah dekat pasar sambil sekaligus berteduh.
"Apa yang sedang kau lakukan saat ini, wahai Meno saudaraku?"
"Aku sedang menjajagi untuk membuka kios usaha di Megara, Sokrates. Makanya aku berkunjung ke Athena untuk melihat bagaimana mereka mengelola kiosnya dan barang-barang apa saja yang dapat ku ambil dari sini."
"Oh begitu. Bukankah engkau sudah punya ladang gandum yang begitu luas dari ayahmu? Apa itu tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhanmu?"
"Tidak Sokrates. Itu belum cukup bagiku. Aku ingin lebih dari ayahku. Ingin seperti Kranos, saudagar terkaya di Megara. Dia hidup sangat senang dengan semua kemewahan yang ia punya."
"Hidup sangat senang? Bisa kau berikan keterangan yang lebih jelas lagi wahai Meno?"
"Kau memang tidak tahu apa artinya hidup mewah Sokrates. Kranos itu punya segala-galanya. Budak yang ia punya lebih dari 40 orang. Perempuan pun suka padanya. Tidak kurang dari belasan perempuan hilir mudik datang ke rumah Kranos tiap harinya. Merayu untuk menjadi istrinya. Rumah itu amat megah. Berdiri kokoh dengan tiang granit dan lantai batu pualam. Tidak cukup sampai di situ, ia, Kranos, juga memiliki 4 kereta dan 10 ekor kuda. Itu hebat Sokrates. Itu baru namanya hidup."
"Terus, apa hubungannya antara hidup sangat senang dan hebat? Apakah kalau kita hidup dengan hebat maka akan hidup dengan sangat senang?"
"Itu betul Sokrates. Kita akan hidup sangat senang kalau kita hidup dengan hebat. Makanya aku datang jauh-jauh ke Athena agar bisa belajar dan mendapatkan pengetahuan yang lebih daripada Kranos. Aku akan menjadi lebih hebat dari Kranos tentunya."
Di tengah percakapan ini, seorang anak kecil bersama ibunya lewat di depan mereka. Anak itu sangat senang sekali karena ibunya membelikan ia permen gula. Ia jalan berjingkat-jingkat kecil dengan satu tangan menggenggam permen gula dan tangan lainnya memegang tangan si ibu.
"Kau lihat anak kecil itu wahai Meno?"
"Ya Sokrates. Memangnya ada apa?"
"Tadi anak kecil itu begitu senangnya. Tidakkah itu juga hebat Meno?"
"Hebat apanya Sokrates? Menurutku, itu wajar saja. Setiap anak yang diberi permen gula tentu akan merasa sangat senang."
"Jadi, kau menganggap kalau hebat itu tidak identik dengan rasa senang?"
"Maksudmu apa Sokrates?"
"Tadi kau mengatakan kita akan hidup sangat senang kalau kita hidup dengan hebat. Bukankah itu sama dengan mengatakan bahwa rasa senang itu identik dengan hebat? Artinya, kalau kita hidup dengan hebat, itu akan membuat kita hidup senang. Bukankah begitu wahai Meno sahabatku?"
Meno bingung dengan pertanyaan dan kata-kata Sokrates. Ia mulai kehilangan kata-kata.
"Iya, mungkin, Sokrates."
"Kenapa mungkin? Kalau rasa senang itu identik dengan hebat, maka anak kecil yang tadi mendapat permen gula itu pun bisa kita bilang hebat Meno. Hanya dengan sebuah permen gula yang kecil, ia bisa merasa sangat senang."
Meno akhirnya tak mampu berkata-kata. Ia merasa terpojok dengan ucapan Sokrates. Hanya dengan contoh kecil saja, Sokrates telah membuat lamunannya yang ia bangun selama bertahun-tahun menjadi sia-sia.
"Aku tidak melarangmu menjadi hebat atau melebihi kehebatannya Kranos, wahai Meno. Aku ingin kamu menentukan tujuan hidupmu menjadi hebat bukan semata-mata karena melihat orang lain."
Setelah itu, Sokrates menepuk pundak Meno, lalu mengajaknya pergi bertandang ke rumahnya untuk sekadar bersantap ala kadarnya. Meno mencari temannya terlebih dahulu
dan mereka bertiga menuju rumah Sokrates.

Nah, dalam dialog Sokrates dengan Meno di atas, kita dapat melihat bahwa Sokrates menggunakan Dialektika sebagai satu cara untuk menyadarkan orang lain itu akan pengertian yang sesungguhnya tentang makna suatu kata. Dengan contoh-contoh sederhana, Sokrates mampu mengurai retorika menjadi suatu pembicaraan tanpa isi. Melalui cara inilah ia dikenal sebagai pembicara ulung dan menjadi sangat disegani di seantero Athena. Tetapi, ia pun sekaligus menjadi orang yang paling menjengkelkan dan paling dimusuhi oleh orang-orang yang tidak menyukainya.

Cara seperti ini yang diberi nama oleh Sokrates sebagai maieutike tekhne (seni kebidanan). Ini karena Sokrates selalu mengganggap dirinya seibarat "bidan" yang membantu melahirkan pengertian yang benar dalam pikiran orang lain. Dalam hal ini, ia sangat terinspirasi oleh ibunda yang memang adalah seorang bidan.

Jadi, apakah kini anda sudah memahami metode Dialektika Sokrates? ;-)

Logika (4), Dialetika Zeno dari Elea

Seperti yang telah saya janjikan sebelumnya, kini saya akan membahas satu jenis pola pikir yang banyak digunakan oleh para filsuf, yaitu Dialektika. Walaupun tidak terlalu lengkap, tapi saya akan membahas pola Dialektika yang dibangun oleh tiga filsuf yang sangat menarik. Selamat membaca ...! ;-)

Bila dilihat dari sejarahnya, Dialektika ini sebenarnya berasal dari kata dialegestai (Yunani) yang berarti "percakapan". Para filsuf sebelum Sokrates dari Athena (± 469 – 399 SM), seperti Zeno dari Elea (± 490 – 430 SM), sudah menggunakan istilah ini sebagai suatu nama untuk metode berpikir. Ini dipakai, terutama, ketika Zeno berusaha untuk mempertahankan pandangan sang guru, Parmenides dari Elea (± 515 – 440 SM) yang menyatakan bahwa "alam semesta itu satu adanya dan tidak ada perubahan di dalamnya". Pandangan yang demikian ini dikenal sebagai suatu jenis pandangan yang monistik tentang semesta.

Sehubungan dengan pikiran Zeno, ada beberapa uraian menarik yang diberikan olehnya ketika ia sedang berdialektika. Misalnya, saat ia mengajukan masalah pelik yang membingungkan banyak orang. Berikut adalah salah satu contoh masalah yang dikemukakannya.
Achilles tidak dapat memenangi lomba lari melawan kura-kura
Membaca masalah di atas, mungkin kita akan sedikit tersipu, heran, atau malah bingung. Kok bisa ya filsuf mengemukakan masalah yang ganjil serupa ini? Apa memang kurang kerjaan atau gimana ya? ( Nah lho, komentar kok gak sopan ...! ;-) )

Ya, saat Achilles dinyatakan tidak bisa menang melawan kura-kura dalam lomba lari, mungkin ini seperti bualan. Tetapi, kalau boleh saya bilang, ini bualan yang paling argumentatif. (^_^) Sebagai orang Yunani masa itu, Zeno tahu kalau Achilles adalah seorang pelari yang handal. Bahkan, dalam mitologi Yunani, Achilles adalah seorang pahlawan pada Perang Troya. Jadi, kalau Achilles harus bertarung lari dengan seekor kura-kura yang sangat lambat, maka "sungguh mustahil sekali" kalau kura-kura bisa menang.

Akan tetapi, di balik masalah yang Zeno kemukakan, sebenarnya ada suatu persoalan pelik yang hanya bisa dipahami menggunakan pendekatan fisika maupun matematika untuk mengatakan pandangan Zeno itu benar. Walalupun demikian, ada syarat tertentu yang diandaikan oleh pernyataan ini. Syarat ini tiada lain adalah kura-kura harus memulai lari lebih dahulu daripada Achilles. Kenapa harus seperti itu? (Aneh, walaupun mulai duluan, kan gak bakalan menang juga. ;-) )

Syarat di atas dibutuhkan dalam memahami pernyataan Zeno dari sisi fisika maupun matematika. Dari segi fisika, pernyataan Zeno mendapatkan pembenaran kalau hal ini dikaitkan dengan analisis mengenai waktu. Misalnya Achilles (A) dan kura-kura (K) memulai lomba pada waktu 00.00. Saat lomba dilaksanakan, K memulainya terlebih dahulu pada 00.01 dan A membiarkannya sampai K itu melaju cukup jauh. Dengan kecepatan lari yang dimilikinya, A berlari mengejar K hingga melampauinya dan menunggu K menghampirinya kembali.

Menilik cerita lomba di atas, tentunya A lebih unggul secara kemampuan dan dapat dipastikan siapa pemenangnya. Namun, dalam kaitannya dengan waktu, justru K yang lebih dahulu memimpin. Ini karena K memulai lomba pada 00.01. Saat kita memahami ini semua dalam kerangka waktu, maka A-lah yang akan mengalami kekalahan. Ini karena waktu A memulai lomba misalnya pada 30.00, setelah menunggu K berjalan cukup jauh. Dalam teori mengenai waktu, tidak ada sesuatu apapun yang dapat melampaui atau mendahului waktu. Tidak juga kecepatan cahaya.

Nah, memahami pernyataan Zeno dalam kaitannya dengan kerangka waktu justru akan dapat membuat kita sadar bahwa pendapat Zeno ini ternyata ada benarnya.

Cara lain untuk memahami pernyataan Zeno adalah memahaminya dari sisi matematika (walaupun ada fisikanya juga sih). Berikut ini adalah uraiannya.

Saat A dan K berlomba, dengan K yang memulainya terlebih dahulu, K ini sebenarnya sedang mengambil suatu posisi terhadap A. Maksudnya membuat suatu posisi di sini adalah K membuat jarak dengan A dan membuat suatu titik acuan relatif terhadap A. Ketika K bergerak, maka posisi itu pun sudah pasti akan berubah. Nah, saat A bergerak mendekati posisi K atau malah melampauinya, sudah pasti jarak antara A dengan K akan berkurang, sama, atau malah menjauh. Pada saat ini terjadi, posisi A bisa berada di belakang, sama, atau malah di depan K.

Kalau kita menggunakan pola pikir yang biasa dipakai sebagai dasar analisis, artinya hanya mempertimbangkan jarak sebagai ukuran pokok dalam memahami persoalan di atas, maka kita akan keliru memahami pernyataan Zeno. Sebab, menurut saya, Zeno tidak sedang mempertimbangkan jarak sebagai ukuran pokok. Yang ia pikirkan, mungkin, adalah posisi K yang tidak pernah bisa dijangkau oleh A. Artinya, saat K mencapai posisi tertentu, ini tidak akan dapat dijangkau oleh A karena posisi K selalu berubah secara relatif terhadap A. Tentu saja posisi yang relatif ini masih berlaku saat jarak antara A dan K adalah 0 alias A = K atau jarak antara A dan K adalah A > K. Dengan ini, kita tidak dapat mengatakan A itu menang atas K berdasarkan posisinya.

Bingung? (Wah, benar-benar deh, belajar kali ini cukup melelahkan. ;-1 )

Kalau bingung, ada cara alternatif lainnya untuk memahami ini. Zeno itu benar kalau Zeno memang berpikir "curang". Ya, seandainya Zeno berpikir demikian, ini juga bukan sesuatu yang mustahil. Pikiran curang ini adalah dengan membayangkan kalau Achilles ternyata bukan hanya melawan seekor kura-kura, tapi melawan 1.000 ekor kura-kura yang bekerja sama dan mirip satu sama lain. He he ... (Dasar, kirain serius. Gak tahunya guyon ... !!! ;-p)

Logika (3), Deduksi, Induksi, dan Abduksi

Di dalam tulisan Logika (2), kita sudah sedikit banyak mengenal istilah logika maupun materi-materinya. Ada yang disebut Logika Formal dan Logika Material, juga ada yang disebut Deduktif dan Induktif. Tetapi, apa yang bisa dimanfaatkan dari materi itu kalau kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Kalau dilihat secara sepintas, kita mungkin tidak akan banyak dapat menggunakan analisis seperti yang telah dilakukan pada posting sebelumnya. Tapi, sebenarnya kita justru seringkali menggunakan pola pikir tersebut. Cuma kadangkala, kita tidak menerapkannya dengan baik. Ada beberapa persoalan tentang hal ini yang menjadi sebab kenapa kita tidak dapat menggunakan logika secara praktis dan nyata.

Pertama, kita selalu menganggap apa yang kita pikir itu benar.
Kedua, kita selalu menganggap apa yang dipikir orang lain salah bila bertolak belakang dengan pola pikir kita.

Ini awal dari banyak kesalahan berpikir logika. Bahkan filsuf sekaliber Bertrand Arthur William Russell (1872-1970) pun pernah mengalami kesalahan ini. Oleh karena itu, hindarilah dua dasar pikiran yang telah dikutipkan di atas. Sebab, apapun yang kita pikirkan, ucapkan, maupun yang dinyatakan secara kukuh tetap memiliki kesalahan logis yang bersifat internal (terkandung di dalamnya) atau internal logical fallacy. (Apa tulisan ini juga begitu? Hehe... Ya, tinggal Anda nilai sendiri aja. ;-) )

Walaupun demikian, terlepas dari kasus kesalahan logis yang internal, dua dasar pikiran di atas itu sendiri sebenarnya dapat kita sebut sebagai satu jenis pola pikir baru yang berhasil dikenali dalam kajian logika. Adalah Charles Sanders Peirce (1839-1914) yang pertama kali mengenalkan cara menganalisis jenis pola pikir tersebut. Pola pikir ini bersifat "menduga" (speculation) dan diberi nama dengan Abduktif.

Bagaimana kira-kira pola pikir ini dianalisis?

Ternyata, apa yang disebut Abduktif tidak jauh berbeda dengan dua pola pikir yang telah disebutkan. Kalau kita bandingkan secara langsung antara Deduktif, Induktif, dan Abduktif, maka kita cuma melihat perbedaan yang tipis saja dan hanya bertukar posisi untuk pernyataan-pernyataannya. Berikut adalah contoh perbandingannya.

Deduksi:
(1.1) Semua buncis yang berasal dari kantong itu (adalah) putih
(1.2) Buncis ini (adalah) berasal dari kantong itu
-----------------------------------------------------------------
(1.3) Buncis ini (adalah) putih

Induksi:
(2.1) Buncis ini (adalah) berasal dari kantong itu
(2.2) Buncis ini (adalah) putih
-----------------------------------------------------------------
(2.3) Semua buncis yang berasal dari kantong itu (adalah) putih

Abduksi
(3.1) Semua buncis yang berasal dari kantong itu (adalah) putih
(3.2) Buncis ini (adalah) putih
-----------------------------------------------------------------
(3.3) Buncis ini (adalah) berasal dari kantong itu

catatan:
*) kata (adalah) ini digunakan untuk menerjemahkan kata 'is'.
**) Selengkapnya, lihat dalam Umberto Eco, 1979, A Theory of Semiotics, Indiana University Press, Bloomington, hal. 131-3.

Bila Anda perhatikan dengan baik, ternyata pola Deduksi, Induksi, maupun Abduksi menggunakan tiga pernyataan yang sama. Ini menunjukkan bahwa antara tiga pola pikir ini terdapat hubungan yang saling melengkapi.

Demikian, pembahasan kita kali ini. Di posting selanjutnya, saya akan membahas Dialektika sebagai suatu jenis pola pikir lainnya dari logika. Bye ... ;-)

Logika (3), Deduksi, Induksi, dan Abduksi

Di dalam tulisan Logika (2), kita sudah sedikit banyak mengenal istilah logika maupun materi-materinya. Ada yang disebut Logika Formal dan Logika Material, juga ada yang disebut Deduktif dan Induktif. Tetapi, apa yang bisa dimanfaatkan dari materi itu kalau kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Kalau dilihat secara sepintas, kita mungkin tidak akan banyak dapat menggunakan analisis seperti yang telah dilakukan pada posting sebelumnya. Tapi, sebenarnya kita justru seringkali menggunakan pola pikir tersebut. Cuma kadangkala, kita tidak menerapkannya dengan baik. Ada beberapa persoalan tentang hal ini yang menjadi sebab kenapa kita tidak dapat menggunakan logika secara praktis dan nyata.

Pertama, kita selalu menganggap apa yang kita pikir itu benar.
Kedua, kita selalu menganggap apa yang dipikir orang lain salah bila bertolak belakang dengan pola pikir kita.

Ini awal dari banyak kesalahan berpikir logika. Bahkan filsuf sekaliber Bertrand Arthur William Russell (1872-1970) pun pernah mengalami kesalahan ini. Oleh karena itu, hindarilah dua dasar pikiran yang telah dikutipkan di atas. Sebab, apapun yang kita pikirkan, ucapkan, maupun yang dinyatakan secara kukuh tetap memiliki kesalahan logis yang bersifat internal (terkandung di dalamnya) atau internal logical fallacy. (Apa tulisan ini juga begitu? Hehe... Ya, tinggal Anda nilai sendiri aja. ;-) )

Walaupun demikian, terlepas dari kasus kesalahan logis yang internal, dua dasar pikiran di atas itu sendiri sebenarnya dapat kita sebut sebagai satu jenis pola pikir baru yang berhasil dikenali dalam kajian logika. Adalah Charles Sanders Peirce (1839-1914) yang pertama kali mengenalkan cara menganalisis jenis pola pikir tersebut. Pola pikir ini bersifat "menduga" (speculation) dan diberi nama dengan Abduktif.

Bagaimana kira-kira pola pikir ini dianalisis?

Ternyata, apa yang disebut Abduktif tidak jauh berbeda dengan dua pola pikir yang telah disebutkan. Kalau kita bandingkan secara langsung antara Deduktif, Induktif, dan Abduktif, maka kita cuma melihat perbedaan yang tipis saja dan hanya bertukar posisi untuk pernyataan-pernyataannya. Berikut adalah contoh perbandingannya.

Deduksi:
(1.1) Semua buncis yang berasal dari kantong itu (adalah) putih
(1.2) Buncis ini (adalah) berasal dari kantong itu
-----------------------------------------------------------------
(1.3) Buncis ini (adalah) putih

Induksi:
(2.1) Buncis ini (adalah) berasal dari kantong itu
(2.2) Buncis ini (adalah) putih
-----------------------------------------------------------------
(2.3) Semua buncis yang berasal dari kantong itu (adalah) putih

Abduksi
(3.1) Semua buncis yang berasal dari kantong itu (adalah) putih
(3.2) Buncis ini (adalah) putih
-----------------------------------------------------------------
(3.3) Buncis ini (adalah) berasal dari kantong itu

catatan:
*) kata (adalah) ini digunakan untuk menerjemahkan kata 'is'.
**) Selengkapnya, lihat dalam Umberto Eco, 1979, A Theory of Semiotics, Indiana University Press, Bloomington, hal. 131-3.

Bila Anda perhatikan dengan baik, ternyata pola Deduksi, Induksi, maupun Abduksi menggunakan tiga pernyataan yang sama. Ini menunjukkan bahwa antara tiga pola pikir ini terdapat hubungan yang saling melengkapi.

Demikian, pembahasan kita kali ini. Di posting selanjutnya, saya akan membahas Dialektika sebagai suatu jenis pola pikir lainnya dari logika. Bye ... ;-)

Logika (2), Formal, Material, dan Deduksi

Wuih, capeknya. Setelah surfing sana sini, akhirnya saya bisa menemukan apa yang saya cari untuk memperbaiki blog ini. Mudah-mudahan yang mampir di sini bisa jadi lebih betah. Hehe... Oya, sebelum lanjut pada pembahasan Logika (2), saya akan jelaskan pengubahan blog ini terlebih dahulu.

Pertama, blog ini menggabungkan 7 blog yang saya kelola menjadi satu kesatuan. Dengan menu yang bisa diakses di bagian kiri atas (foto saya yang agak keren tapi buhun ;-p ), Anda bukan cuma akan disuguhi suatu format belajar filsafat, tetapi juga bisa mengakses tulisan-tulisan lainnya dari saya, yaitu puisi, pembahasan komputer, tips seputar blog, artikel dan makalah, skripsi, ataupun pengalaman pribadi. Walaupun belum lengkap seutuhnya, tapi mudah-mudahan bisa saya lengkapi tahap demi tahap.

Kedua, udah dulu ya? Ntar lagi deh jelasinnya. Sekarang, mari lanjutkan belajar filsafat lagi. Hihihi...

Logika, seperti telah kita bahas dalam uraian sebelumnya, memiliki materi yang sederhana tapi juga mendasar. Walaupun telaah lanjutannya dapat menghasilkan suatu pengkajian yang super sulit bin sukar, tapi kita sebenarnya tidak membutuhkan model kajian yang serupa itu. Kalau dapat dibuat mudah, kenapa tidak? Ini yang akan kita pelajari dalam pembahasan kali ini. Supaya hal ini terlaksana, kita akan bahas kasus yang dialami oleh kita dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya kita punya kasus seperti ini:

Aslam adalah seorang petani. Ia bekerja membanting tulang setiap hari. Selepas Subuh, ia langsung berangkat ke sawah untuk memulai pekerjaan sebagai seorang penggarap. Dari mulai mencangkul lahan, membenihkan padi, menanam bibit, memupuknya, menyiangi rumput yang ikut tumbuh, membenarkan galangan sawah yang bolong-bolong oleh ketam atau rusak diterjang anak-anak, mengatur air agar selalu menggenang, mengusir burung yang hinggap saat padi hendak matang, hingga memanen padi, menimbang, lalu menjualnya ke pasar. Semua pekerjaan ia lakukan sendiri.

Suatu saat, ia mengeluh karena merasa capai dengan semua pekerjaannya itu. Ia mengeluh pada istrinya. Kata Aslam, "Bu, coba aku sekolahnya bisa sampai tamat SD. Atau, kayak Samir itu lho! Sarjana, punya titel, kerja kantoran, gak kepanasan, juga dapat gaji tiap bulan. Gak kayak aku ini. Sehari-hari ya cuma dapat pas-pasan. Kadang cukup, kadang nggak." Istrinya menjawab: "Ya sudah. Bapak terima nasib aja. Yang penting, anak-anak kita ga kayak bapaknya."

Sekarang, coba analisis kasus di atas dengan menggunakan logika. Jawaban seperti apa yang bisa dihasilkan oleh Logika atas kasus di atas? Mau tahu jawabannya? (Iya dong! Gimana sih, udah tahu malah nanya. Sabar-bar, beri saya waktu untuk berpikir. ^_^? )

Satu-satunya jawaban yang dapat diberikan oleh Logika Formal untuk kasus di atas adalah bahwa dalam kasus ini Aslam menggunakan pola pikir Induktif. Kenapa demikian? Ini karena Aslam menyimpulkan sesuatunya berdasarkan pada banyak pekerjaan yang ia lakukan. Akan tetapi, kalau menggunakan format Logika Material, kasus di atas menyimpan masalah tentang fakta yang tak diungkapkan. Misalnya, apakah ketika panen padi Aslam tidak dibantu oleh satu orang pun? Berapakah luas sawah yang digarap oleh Aslam sehingga ia dapat melaksanakan semua pekerjaannya itu sendirian?

Nah, dengan jawaban ini kita sudah masuk dalam pembahasan istilah baru dari kajian Logika. Mungkin Anda sudah menangkap maksudnya. Tetapi, kalau belum jelas, saya akan paparkan satu-satu.

Logika Formal dan Logika Material adalah salah satu model dari pembagian Logika. Formal di sini dimaksud sebagai suatu pengertian yang mengacu pada bentuk baku yang telah ditetapkan untuk suatu hal berdasarkan kaidah-kaidah logika. Sedangkan Material, ini dimengerti sebagai isi dari suatu hal yang dapat dibuktikan atau dapat diverifikasi (diuji) kesahihannya berdasarkan pada kenyataannya di dunia. Bingung? (Bagus kalau bingung. Itu baru namanya belajar logika. Bukan belajar bahasa lho! ;-) )

Contoh di bawah ini akan lebih menjelaskan.

(Contoh 1)

Misal, kita punya dua pernyataan:
(1) Semua manusia itu akan mati
(2) Aslam itu manusia

Kesimpulannya akan menjadi:
(3) Aslam itu akan mati

Contoh di atas ini merupakan suatu pola pikir Deduktif yang lolos dari ujian Logika Formal maupun Material. Kenapa? Ini karena tiga pernyataan di atas sudah memenuhi syarat baku dalam kaidah Formal, maupun benar secara isi seperti yang dikehendaki dalam syarat Material. Berikut kaidah Formal dalam logika yang dimaksud.

(1.1) A is B
(2.1) C is A
------------
(3.1) C is B

Keterangan:
Pernyataan 1.1 disebut dengan Premis Mayor (Pernyataan Umum).
Pernyataan 2.1 disebut dengan Premis Minor (Pernyataan Khusus).
Pernyataan 3.1 disebut dengan Konklusi (Kesimpulan).
Kata "is" ini disebut dengan Kopula (atau mirip dengan lambang "=" dalam Matematika).
Kata "itu", "ini", atau "adalah" biasa digunakan sebagai Kopula untuk pernyataan logis dalam bahasa Indonesia.

Terus bagaimana dengan syarat Materialnya? Bagaimana penjelasannya?

Kita berikan satu contoh lagi di bawah ini agar dapat Anda bandingkan.

(Contoh 2)
(1.2) Semua manusia itu berumur panjang
(2.2) Aslam itu manusia
--------------------------------------------
(3.2) Aslam itu berumur panjang

Pada contoh terakhir, walaupun sudah memenuhi syarat sesuai dengan kaidah Formal di atas, kita bisa mengetahui bahwa kesimpulannya keliru. Contoh 2 ini menyimpulkan bahwa Aslam itu akan memiliki umur yang panjang. Padahal, mungkin saja kalau Aslam ini berumur pendek. Jadi, untuk contoh 2, kita dapat mengatakan bahwa contoh ini valid/sahih secara formal tetapi keliru secara material.

Terakhir, mungkin Anda masih penasaran dengan dua istilah ini, yaitu: Induktif dan Deduktif. Untuk istilah Deduktif, saya sudah berikan contohnya dalam contoh 1. Begitulah yang disebut pola pikir Deduktif. Sedangkan untuk Induktif, inilah contohnya:

(Contoh 3)
(1.3) Aslam itu akan mati
(2.3) Aslam itu manusia
------------------------------------
(3.3) Semua manusia itu akan mati

Jadi, Anda bisa bandingkan contoh 1 dan contoh 3 ini. Semua pernyataannya sama persis. Hanya saja, dalam contoh 1, pernyataan 3.3 ada dan berlaku sebagai Premis Mayor. Sedangkan pada contoh di sini, pernyataan tersebut malah menjadi Konklusi.

Sekarang, mudah-mudahan Anda dapat mempelajarinya dengan baik dan memahami serba sedikit dari pembahasan Logika beserta model penerapannya dalam menganalisis kehidupan sehari-hari. Oya, sebagai tambahan informasi, kaidah Formal yang dimaksud di atas dalam kajian Logika dinamakan dengan Silogisme. Penemunya adalah filsuf masyhur yang pernah menjadi guru Alexander Agung (356-323 SM). Beliau tidak lain daripada Aristoteles (384-322 SM) atau sang Father of Logics.