8/02/2010



Saat aksi para hacker berlangsung, pakar Telematika yang juga anggota DPR RI, Roy Suryo tengah melakukan perjalanan dinas di Pontianak, dan hingga kini pihaknya belum diminta untuk menangani kasus tersebut.
"Saya hari ini ada di Pontianak besok ke Entikong, secara khusus belum diminta," ungkap Roy Suryo saat dihubungi KapanLagi.com™, Senin (02/07).
"Saya berharap kasus ini tidak sampai pada saya karena saya tahu betul IT Admin DPR ahli–ahli dan kerjanya rapi," sambung Roy di ujung telepon.
Baginya, kasus ini sebuah pelajaran bagi DPR, sebagai sebuah kritik, seperti sebelumnya juga dilakukan aktor Pong Harjatmo, yang memanjat dan mencoret kubah gedung DPR.
"Ini koreksi bagi temen DPR. Kalau saya pribadi terus terang saya seneng ini otokritik kepada temen–temen, seperti kritiknya Mas Pong. Kalau tidak begitu DPR tidak melakukan reformasi pada dirinya. Kalau tidak ada gini tidak ada ketertiban," terangnya.
Roy juga setuju, jika dikatakan DPR dalam posisi tidak aman, karena banyak celah yang dapat dimanfaatkan orang untuk tujuan tertentu. Tindakan ini sebagai sebuah kritik yang harus disikapi positif oleh DPR.
"Kalau itu saya juga setuju (tidak aman, red). Seperti hari Sabtu itu DPR reses, lift masih jalan, ruangan banyak yang tidak terkunci, CCTV banyak yang mati. Tujuan dari semua ini sebenarnya untuk mengingatkan anggota DPR dan mempermalukan DPR," terangnya.
"Untuk mengingatkan, saya setuju karena ada perhatian dari masyarakat, mungkin caranya tidak semua orang cocok karena gara–gara itu mas Pong bisa dituntut, pelaku porno juga. Sebenarnya kalau mengingatkan caranya harus lebih cerdas, kalau gini mau meneggakkan hukum tapi melanggar hukum kan sayang," sambungnya.

No comments: