8/02/2010

Siapa Unggul, Sampoerna atau Gudang Garam?

Tiga perusahaan rokok, minus PT Djarum yang belum go public, telah 'memamerkan' kinerja selama paruh pertama 2010.

Dari ketiga perusahaan rokok yang mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, PT HM Sampoerna Tbk, yang kini dikuasai Philip Morris International, memimpin dengan perolehan laba terbesar.

Perusahaan rokok dengan merek terkenalnya 'Dji Sam Soe' itu mengantongi laba Rp2,89 triliun. Pencapaian laba itu lebih tinggi dibanding pesaing terdekatnya, PT Gudang Garam Tbk yang mencatat keuntungan Rp1,78 triliun.

Sedangkan PT Bentoel International Investama Tbk yang dimiliki British American Tobacco (BAT) hanya mampu meraup laba Rp112,6 miliar.

Penjualan bersih Bentoel per 30 Juni 2010 itu mencapai Rp4,37 triliun, atau melonjak 52,82 persen dibandingkan periode sama 2009 senilai Rp2,89 triliun.

Namun, penjualan Bentoel jauh di bawah HM Sampoerna yang tercatat Rp20,62 triliun dibanding semester I-2009 senilai Rp18,66 triliun. Sedangkan Gudang Garam mematok penjualan di angka Rp18 triliun dibanding semester I-2009 sebesar Rp15,06 triliun.

Meski hanya meraih laba ratusan miliar rupiah, Bentoel mampu mendongkrak keuntungan sebesar 386,49 persen dibanding semester I-2009 sebesar Rp23,15 miliar.

Dalam publikasi laporan keuangan masing-masing perusahaan disebutkan kenaikan laba Gudang Garam ditopang penurunan beban bunga dari Rp256,6 miliar menjadi Rp98,18 miliar. Rugi kurs juga mampu ditekan hingga menjadi Rp3,3 miliar dari sebelumnya Rp26,18 miliar.

Sementara itu, peningkatan laba HM Sampoerna juga dipicu penurunan beban pembiayaan dari Rp90,66 miliar menjadi Rp24,45 miliar.

Namun, dari sisi aset, Gudang Garam masih lebih tinggi dibanding HM Sampoerna. Aset Gudang Garam selama periode itu sekitar Rp27,29 triliun, sedangkan HM Sampoerna Rp17,81 triliun. Sementara itu, aset Bentoel hanya terbukukan Rp4,79 triliun.

No comments: